bab 4: malaikat ku...

11 2 0
                                    

__________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

__________________________

BAB 6
__________________________

=MALAIKAT KU...=

''di saat dunia membunuh ku, dialah penyelamatku...''

\
-----------------------------------------------------

kalian pasti sudah kenal aku, aku scara.

semua mana bisa mengerti penderitaan hidupku. Mana bisa kalian ngerti.

butuh tiga pengkhianatan untuk membuat aku sadar, kalau semua yang ada di dunia ini hanyalah kebohongan, tipu daya. pengkhianat pertama, adalah mamiku sendiri...

hari ketika aku lahir, adalah hari yang sama di mana papi mati. mami depresi berat setelah melahirkanku, terkadang dia menggerutu tidak jelas, mengatakan ini semua salah aku, kalau aku itu pembawa sial. Tapi terkadang tiba-tiba tersenyum sedih, sambil bilang kalau dia akan ngerawat aku dengan baik.

hal itu terus terjadi sampai aku berusia satu tahun, ngapa aku bisa tahu kejadian itu? entahlah, meskipun enggak jelas, aku masih mengingat hal-hal itu. saat aku nyeritain ke kaguya, dia menjelaskan ngapa aku bisa ngingat kejadian itu, tapi aku enggak ngerti penjelasan kaguya, ngerti hanya bagian kaguya jelasin bahwa itu termasuk trauma.

perlahan sikap mami  mulai membaik, bahkan seperti orang yang berbeda. kata kaguya sih, saat itu mami udah keluar dari fase baby blues.

selanjutnya, pengkhianat kedua adalah orang yang udah aku anggap sebagai keluarga sendiri.

lalu pengkhianat ke tiga adalah temanku ketika masih SD. aku pikir dia baik, bisa di percaya. tapi rupanya dia sama busuknya, membicarakan dari belakang.

semenjak itu, akugak akan percaya siapapun lagi, siapapun... kecuali...

"Bahkan jikalau kamu tidak menaruh rasa percaya padaku, tapi aku tetap akan selalu percaya kamu, kok." mata indahnya menatapku, padahal dia lebih muda dariku, tapi tatapan matanya seolah pola pikirnya berbeda dari masyarakat umum yang seumuran dia.

"kamu selalu memercayai semua orang, seperti orang bodoh saja," kataku.

Dia terkekeh, lalu tersenyum. Sosoknya terlihat begitu keibuan, dan kekananakkan di waktu bersamaan. "Kamu ini. Aku hanya ingin dipercaya juga, meskipun tidak di percaya aku ingin memercayai. Rasanya tidak adil jika aku menuntut kepercayaan pada seseorang yang tidak aku percaya."

Dia tersenyum dengan cara sederhana. Dengan senyuman abadi.

Dia, malaikatku...

awal kami bertemu. di saat itu gue berusia 7 tahun, sedangkan kaguya lebih muda dariku. mami mengajak kerumah keluarga kaguya. saat itu mami sibuk ngobrol ama ibunya kaguya. aku duduk di samping mami, gak bisa mengalihkan pandangan dari cewek di depanku.

[UTOPIA] ••• genshin x oc [kaguya]Where stories live. Discover now