29. bantu Sehoon olahraga

Start from the beginning
                                    

*

*

*

*

*

*

*

Pagi ini, Zayyan sangat bersyukur karena pusing di kepala nya sudah menghilang, ia jadi tidak merepotkan anggota Xodiac lagi.

Dirinya berjalan menuju ruang latihan yang ada di dalam dorm untuk mengambil ponsel nya yang tertinggal.

"Zayyan" Sapa Wain saat melihat Zayyan memasuki ruang latihan.

Zayyan yang merasa di sebut namanya sudah menduga jika Wain berada di dalam ruang latihan, pasalnya Wain pasti selalu berolahraga untuk membentuk otot otot tubuh nya.

Tidak seperti dirinya yang olahraga sesuai mood saja, tapi bukan berarti dirinya jarang berolahraga, Zayyan sering kok, tapi balik lagi ke awal, 'sesuai mood saja'.

"Sehoon" Sapa Zayyan balik.

Ada yang bertanya kenapa Wain olahraga di ruang latihan? Itu karena jika pergi ke gym dulu pasti akan memakan waktu lama, karena siang ini ada jadwal syuting, jadi Wain olahraga di ruang latihan saja menggunakan alat seadanya.

"Zayyan, bisa membantu ku?" Tanya Wain.

Zayyan mendekat ke arah Wain "boleh saja, membantu apa?" Jawab Zayyan.

Tersenyum tipis, Wain menggerakan tubuh nya menjadi posisi push up "mudah,kau tinggal naik ke atas punggung ku saja" Titah Wain menyuruh Zayyan untuk duduk di punggung nya.

Mendengar perintah Wain, Zayyan mengerjapkan mata nya "agar apa? Aku berat" Ujar nya.

Wain terkekeh mendengar ucapan Zayyan "kau tidak ingat? Aku pernah menggendong mu dengan satu tangan saja di pundakku, apa perlu ku lakukan sekali lagi?" Tanya Wain sembari mengangkat sebelah alis nya.

Tersenyum paksa, Zayyan jadi malu jika mengingat kejadian itu, padahal saat itu dirinya sedang sakit dan malah di angkat seperti itu, memangnya dirinya apa? Karung beras?!.

"Ayo Zayyan" Ucap Wain lagi.

Tanpa menolak lagi Zayyan pun mendekat ke arah Wain dan terduduk sila di atas punggung pemuda tersebut.

Tangan Zayyan memegang pundak Wain karena takut terjatuh.

Setelah dirasa Zayyan sudah duduk manis di punggung nya, Wain pun menggerakkan tubuh nya naik turun seperti gerakan push up pada umum nya.


Beberapa saat berlalu.


Tapi Wain masih saja belum menghentikan aksi nya, membuat Zayyan bosan.

Apakah Wain belum lelah?!, Fikir Zayyan.

Entah sudah keberapa kali nya dirinya berkerak naik turun dengan wajah yang seperti tertekan.

Zayyan turun dari punggung Wain membuat Wain menghentikan aksi nya dan berdiri tegak.

Menatap Zayya heran, Wain berucap "kenapa kau turun Zayyan? Aku hampir saja selesai".

Menghela nafas "Aku lelah" jawab Zayyan lesuh.

Wain tersenyum meledek ke arah Zayyan "padahal tugas mu hanya duduk saja Zayyan, kenapa kau yang lelah?" Wain terkadang aneh dan heran pada pemuda di hadapan nya ini.

Zayyan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, lelah yang ia maksud bukalah lelah fisik, tapi lelah menunggu, tapi sudah lah tidak perlu di jelaskan.

Dan tatapan Zayyan tidak sengaja menatap Leo yang akan memasuki ruang latihan tapi tidak jadi karena melihat dirinya, mereka bertatapan sebentar lalu Leo memutuskan kontak mata itu dan pergi begitu saja.

About Zayyan XODIAC Where stories live. Discover now