Bab 5 [END]

277 25 7
                                    

"Dobby, sayang lagi ngapain hm?"

Doyoung menoleh ke belakang, mendapati Mashiho yang berjalan menghampirinya.

"Hihi Dobby lagi main legooo mau susun jadi mobil besall!!" Serunya bersemangatt.

Mashiho terkekeh. Oh iya, dua hari lagi dimana hari ulang tahun Doyoung yang dimana bocah lucu ini menginjak usia 6 tahun hal ini tentu membuat seisi keluarga bahagia.

Jika kalian tanya yang lain bagaimana? Maksudnya Rose? Rose memilih pulang ke Australia karena kalau tetap disini, dirinya selalu di hantui rasa bersalah pada Jihoon dan Junkyu apalagi baru beberapa ini mereka dekat tapi keduanya sudah pergi duluan di banding dirinya.

Doyoung juga sekarang tinggal bersama Yoshi agar Haruto juga punya teman. Jian/Junkyu bersama Hyunsuk dan Jeongwoo sedangkan sisanya ya di rumah masing masing.

Lalu rumah lama Park bagaimana? Jawabannya, Rumah lama Park sementara mereka kosongkan dulu sampai Doyoung menginjak usia 15 tahun baru Yoshi akan tinggal di kediaman rumah Park. Dan semua warisan Jisoo (orang tua kandung Jihoon) Rose ubah menjadi atas nama Doyoung sebelum dirinya pulang ke Australia.

Jadi Rose memilih Doyoung yang pantas memegang warisan Jisoo karena Junkyu si sulung pergi. Maka dari itu, dirinya memilih Doyoung lah yang menjadi pewaris beberapa perusahaan milik Park Family salah satunya YJ Company perusahaan terbesar sekorea yang di urus oleh Jihoon sekarang atas nama Doyoung namun sementara di pegang oleh Yoshi dulu.

Saat ini Jian tengah bermain di belakang rumah. Nyari cacing:).

"Itu ada gerak gerak, cacingnya tuh!" Seru Jian.

Jungwon agak jijik sama cacing tapi ni bokem tetep aja nyuruh dia nangkep cacing mama euyy kenyel kenyel lagi.

"AAAAAA JIAN ANJENG CACING NYA MASUK BAJU GUEEE!!!" Teriak Yedam Heboh.

Junghwan, Haechan, Jungwon, Haruto dan Jeongwoo hanya mentertawakan Yedam.

"Jian sini deh, ni cacing yang ini gede, mau enggak?" Tanya Haruto.

Mata Jian berbinar. "Boleh, buat ngasih makan ikan piranha"

Jungwon berbisik ke telinga Jeongwoo. "Ni bocah ekstrim banget dah ide nya" bisik Jungwon.

"Juluki apa nih?" Tanya Yedam.

"Bocah kematian aja lah njir, cocok ntu!" Seru Junghwan.

"Setuju gue!" Saut Haechan.

"NAHHH KAK RURU KECEEEE BANGETTT CACINGNYA GEDEE!!"

Lima orang di sana bergidik ngeri saat melihat cacing berukuran sedang berada di tangan Jian. Jian menatap usil ke arah Lima orang yang memperhatikannya.

Dan...

















"JIAN ANJING GAMAU GELII!!"

"JIANNNN AAAAAA MAMAAAA HUWEEEEEE"

"HARUTO ANJING TOLONG NAPA JIJIK GUE CACING NYA!!"

"JIAN BANGSATTTT JAUHINNN!!!!"

"MAMAKKK MAAFKAN ANAKMU INI YANG BANYAK DOSA, UWON PASRAH MAKKK"

"KITA DI TAKUTIN PAKE CACING ANJIR BUKAN MAU NGADEP KE TUHAN!"
































Setelah acara kejar kejaran selesai, sekarang anak anak remaja geng mereka ini misuh misuh ga jelas abis kena usil Jian apalagi Haruto cuman bisa ketawa.

Ini biasanya yang penakut kan Haruto, kenapa tiba tiba ni anak jadi berani gini? Sebenernya gini, haruto tuh emang beneran takut pas megng cacing aja iwwh kayak, kenyel kenyel. Tapi mau gimana lagi, enggak mau kena usil Jian jadi ya harus pura pura enggak takut.

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Oct 01, 2023 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

I'm Not Him [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu