Bab 2

235 28 2
                                    

Sudah 5 Hari sejak Jian berpindah jiwanya ke dalam tubuh Junkyu yang sebenarnya telah tiada. Jian sekarang mengerti apa yang harus ia lakukan di keluarga ini.

Jian mengerti sekarang namanya bukan Jian, tetapi Park Junkyu. Terkadang, Jian merasa bingung melihat wajah Jihoon di foto yang benar benar persis wajahnya seperti dirinya di Raga Jian. Apa Jian punya kembaran? Atau semacam Reinkarnasi?

Saat ini Jian—ralat, Junkyu tengah berada di rumah Hyunsuk menemani Doyoung bermain dengan keponakan Hyunsuk yaitu Soobin. Soobin keponakan Hyunsuk yang baru main lagi ke rumah Hyunsuk, dan sekarang si mungil tengah mengajak baby Soobin bermain.

Junkyu? Jangan di tanya anak itu sedang tidur di sofa.

Hyunsuk menatap sekilas Junkyu, ia tersenyum tipis. Sebenarnya, dari awal Junkyu sudah mengetahui hal ini kalo dia bukanlah Junkyu, melainkan Jiwa orang lain yang masuk ke tubuh Junkyu dan jiwa Junkyu berpindah ke raga orang tersebut. Ini bisa saja di sebut sebagai transmigrasi.

Hyunsuk berjalan menghampiri Junkyu, mengguncangkan tubuh Junkyu perlahan sampai anak itu terbangun.

"Ganggu aja om pedo!" Maki Junkyu.

Hyunsuk menggelengkan kepalanya. "Sama saya kamu gabisa bohong. Jian."

Junkyu terdiam. Hah? Apa katanya? Jian?

"Om kok tau namaku?!" Tanya Jian tak percaya.

Hyunsuk menghela nafas panjang. Tubuhnya bersandar pada sofa dengan kaki di silangkan.

"Kamu transmigrasi?" Tanya Hyunsuk balik.

Jian mengedikkan bahunya. "Transaksi naon om?"

Hyunsuk menepuk Jidatnya. "Transmigrasi, Jian" koreksi Hyunsuk dengan kata yang agak di tekan.

Jian menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Oh, enggak tau si, om. Btw, saya kangen temen saya om"

"Siapa temen kamu? Mau telpon?" Tawar Hyunsuk.

"Lah? Emang bisa? Kita kan beda dunia, ini dunia komik?" Tanya Jian bingung.

"Enggak tau, coba aja. Mau?"

Mata Jian berbinar.

"Mauu dong!"

Hyunsuk merogoh sakunya mengeluarkan ponsel di dalam sakunya dan memberikannya kepada Jian.

Drrttt..

"Halo? Maaf ini siapa ya?"

Mata Jin membulat saat tau ternyata benar benar di angkat telponnya.

"Kalaaaa anjeng kangen banget gue sama Lo huhu"

"Lo siapa dah? Sokab banget najis"

"Gue Jian, goblok. Lo masa lupa si?" Tanya Jian emosi.

"Jangan bercanda bego. Temen gua udah ga ada! Temen gua udah pergi dan Lo ga usah ngaku ngaku, orang suar Lo aja asing, cih."

Jian terdiam mendengar ucapan itu. Jadi, jiwa Junkyu yang sudah tak ada berpindah ke raganya yang disana? Jian harus berbuat apa? Jian takut jiwa tubuhnya di kubur. Jian takut.

"K-kala, tolong jangan makam min dulu raga gue, gue mohon. Ini Gue Jian, sumpah gue enggak boong ini gue Jian. Lo enggak percaya?"

"Ga."

"Kala, Lo suka godain cewek cewek sekolah, Lo selalu bolos di mata pelajaran kimia. Lo selalu ngeluh kalo ada jadwal olahraga, Lo juga suka ayam panggang, Lo suka sushi dan Lo suka piano. Bener kan?"

Tidak ada suara dari sebrang sana.

"I-ini Lo ji? Serius? Lo kemana, dan kenapa tubuh lo—"

"Gue, jiwa gue pindah ke raga karakter yang ada di komik, Ka. Sumpah gue enggak tau harus gimana, gue pengen balik kesana gue takut, tapi gue enggak tau caranya" lirih Jian.

I'm Not Him [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora