Kekasih atau Simpanan?

Începe de la început
                                    

Dengan senyuman manja-nya James mengetik-kan balasan itu.

Beranjak dari posisi duduk-nya dikursi kerja-nya.

Merapikan sejenak pakaian-nya, tangan-nya bergerak meraih sebuah map dengan warna biru gelap, untuk ia bawa kedalam pelukan-nya, bersama ponsel dalam genggaman-nya.

Kepala-nya menoleh kebelakang, dimana seseorang berada.

Meja-nya terbatasi dinding kaca transparat yang cukup tebal.

Ada banyak lain-nya, hanya saja bagian tempat-nya sedikit lebih luas.

“Yim, aku akan keluar sebentar, kalau ada yang mencari-ku bilang saja aku sedang pergi menemui Presdir,kata-nya, pada salah satu rekan kerja-nya yang tadi ia lihat.

Yim Shamialo.

Kulit-nya tak kalah putih dari-nya, Yim juga cukup tinggi dan ramping.

Yim bukan hanya rekan kerja biasa bagi-nya, Jade adalah teman-nya.

Dan ada dua lain-nya lagi, hanya saja mereka berbeda posisi.

Alias berbeda divisi.

“Baiklah James.. Aku akan memberitahu-kan mereka, kalau-kalau ada yang mencari-mu, pergi-lah,”sahut Yim tanpa menoleh.

“Aku akan kembali saat jam makan siang Yim! Tunggu aku dikantin utama!”seru James, sebelum untuk kemudian berlalu keluar, setelah mendapat-kan deheman pelan dari Yim.

Mengabai-kan rekan kerja-nya yang lain, tidak ada yang berani menegur James berbicara sekeras itu.

Mungkin dikarena-kan pemuda cantik itu adalah manager-nya.

Atau mungkin karena pembawaan James, yang terkadang suka berbicara tajam jika sedang tidak senang pada seseorang.

Entah-lah..

Karena yang jelas kini pemuda cantik itu tengah menggigit bibir bawah-nya tidak sabaran.

Berdiri dengan kaki yang mengetuk-ngetuk lantai lift yang ia masukki, menggunakan ujung sepatu flat shoes mahal-nya yang berbahan kulit itu

James tidak sabar untuk segera tiba pada lantai lima puluh.

Dimana satu-satunya ruangan ada disana..

Ralat, ada tiga ruangan.

Satu ruangan milik sang atasan.

Dua ruangan sekretaris-nya.

Tiga ruangan rapat.

Terakhir, meja resepsionis.

Masing-masing letak ruangan-nya dalam jarak yang cukup jauh.

Dan tujuan James saat ini tentu saja ruangan atasan-nya.

Ah, kekasih-nya kan?

•••

Tok! Tok!

“Masuk-lah..”seru sebuah suara berat dari dalam ruangan, dimana James berdiri tegap didepan pintu ruangan-nya.

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum