Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi yang mengoleksi banyak topeng. Baginya, hidup adalah panggung sandiwara yang Tuhan persembahkan.
Men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Athena sungguh bosan. Sudah terhitung 50 menit ia duduk memperhatikan Han Jean yang berlatih tinju di atas ring bersama pelatihnya. Ia tak melakukan apa pun kecuali memandangi tunangannya yang shirtless memamerkan otot dengan hanya mengenakan boxer dan beberapa peralatan tinju lain seperti boxing glove.
Dipandang dari jauh pun, Han Jean memang seperti sebuah karya seni. Center of interest juga sebutan lain untuknya. Tidak sekali dua kali Athena memergoki perempuan yang menaruh minat terang-terangan kepada tunangannya, bahkan saat ada dirinya di sana.
Sibuk melamun, Athena menerima sebuah pesan. Dari mamanya yang sudah lima hari tidak membalas pesannya dan terhitung satu minggu belum pulang sama sekali ke rumah.
Mama : Athena, kirimi Mama uang lagi. 30 juta.
Athena : buat apa lagi, Ma? Kemarin uang SPP Athena udah Mama pakai.
Mama : Minta tunangan kamu sana! Kamu mau Mama mati? Mama hampir digebukin penagih hutang. Buruan kirim 30 juta. Nanti malam Mama pulang kalau kamu kirim uangnya.
Athena menggigit bibir bawahnya keras-keras. Mamanya menghubungi Athena hanya saat butuh uang. Jangankan menanyakan kabar putrinya, wanita pecandu judi dan alkohol yang Athena sebut Mama itu bahkan tidak pernah peduli apa Athena masih hidup atau tidak.
Setelah mengirim nominal uang ke rekening mamanya, Athena kembali mendapat pesan tak lama setelahnya.
Mama : Terima kasih anak Mama. Gitu dong, kalau punya uang jangan pelit. Gunanya kamu jadi pelacurnya Han Jean apa kalau nggak dapat uang dari dia? Jangan mau jadi pelacur gratisan. Lagian 30 juta itu sedikit
Hati Athena sakit membaca pesan tersebut dari ibu kandungnya sendiri. Ia tidak membalas pesan tersebut, karena tahu berdebat tidak akan ada gunanya. Membela diri pun Athena sudah capek karena hasilnya nihil.
Sejak Guin—mama Athena bebas dari penjara setelah kesepakatan yang dibuat antara keluarganya dan keluarga Han Jean, Athena yang dari bayi tinggal dengan nenek dan kakeknya yang ada di Bandung terpaksa harus tinggal dengan Mama yang asing untuknya.
Selama tiga tahun Athena seperti hidup sendiri karena Guin jarang ada di rumah. Dalam satu bulan bisa dihitung dengan jari. Hubungan mereka hanya sekadar membahas uang saat Guin tidak lagi mempunyai sepeser pun.
Athena meletakkan ponselnya kala sadar Han Jean usai berlatih. Lelaki itu duduk di sampingnya menegak air dari botol yang dibawa Athena. Meski perasaannya sedang tidak baik karena pesan dari mamanya, Athena tidak mau merusak mood Han Jean dengan wajah sedihnya. Yang ada masalah semakin melebar jika Han Jean salah paham mengira ekspresi Athena berubah karena ulahnya.
