11 : London with Daph

148 16 6
                                    

Sudah berkali-kali dan berulang kali Alza mencoba untuk menutupi tanda kegelapan di lehernya. Setiap tengah malam disaat teman-temannya tertidur, dia selalu terbangun untuk mencoba menutupi tanda kegelapan miliknya sehingga tak jarang matanya sering mengantuk saat di kelas.

"Kulihat akhir-akhir ini kau selalu mengantuk di kelas, apa ada yang mengganggu tidurmu atau kau memiliki masalah?" tanya Daphne

"Sebelumya terimakasih atas perhatianmu tapi aku baik-baik saja Daph"

"Benarkah? kau bisa bercerita padaku jika memiliki masalah aku pasti akan mendengarkan keluh kesahmu"

"Baiklah"

Perpustakaan,salah satu tempat favorit dari Alza. Dari sekian banyaknya tempat yang ada. Disana Alza bisa mengetahui banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru disana juga tempat dia menenangkan pikiran dan juga hatinya. 'apa aku perlu menceritakan ini kepada Daphne ya?' batinnya. Dia terus terusan memegangi leher tepat dimana tanda itu berada. Perpustakaan sedang sepi hari ini, melihat situasi yang sepi alza membuka syal yang dia kenakan lalu mengambil cermin di dalam saku jubahnya,mengarahkan cermin itu ke leher.

"Bagaimana cara aku me-
nyembunyikan tanda ini?" gumamnya lirih

Tak disangka-sangka ternyata Daphne berada disana dengan dua cangkir coklat dingin di taburi toping marshmellow dan juga bubuk coklat. "Alza tanda itu..." mulutnya menganga ketika dia melihat tanda kegelapan berada di leher sahabat karibnya itu.

Sama terkejutnya dengan Daphne,dia reflek menutupi tandanya lagi dengan syal "apa yang kau lakukan disini Daph?"

"Pantas saja kau selalu memakai syal dan turtleneck..."

Mau tak mau Alza menyuruh Daphne duduk disebelahnya lalu menjelaskan apa yang terjadi kenapa dia bisa memiliki tanda itu dan lainnya. "Maaf aku tak menceritakan hal ini lebih awal kepadamu"

"Jika aku tak memergoki mu mungkin kau tak akan pernah memberitahuku kan?"

"tidak begitu Daphne"

"hanya saja aku belum siap"

Daphne membuang napas dalam. "Soal mimpimu,mungkin kau harus menafsirkan nya,oh ya menurutku Bellatrix itu ibumu"

"Aku juga merasa begitu,tapi kau tau sifat ku benar-benar berbeda 180° dari nya. Aku tidak segila itu dan juga sebenarnya tidak memiliki sifat-sifat Slytherin"

"Bisa saja karna kau dibesarkan di lingkungan yang baik jadi sifat mu tidak seperti Bellatrix,persoalan asrama mungkin karena Bellatrix adalah Slytherin jadi kau juga masuk Slytherin"

"Seharusnya topi seleksi tau semuanya,dia bisa menerawang kita"

"Lalu bagaimana caramu menutupi tanda itu?"

"Sini pegang tanganku" Alza membayangkan toko kosmetik yang pernah ia datangi saat liburan musim panas lalu. Tidak,mereka tidak langsung muncul di depan toko itu. Alza membawa Daphne ke gang sepi di dekat sana terlebih dahulu lalu mereka melepas jubah khas Hogwarts dan memasukkannya kedalam kantong yang sudah di mantrai "Kita,kita di mana?"

"Great Malborough St,London"

"Apa,dunia muggle?"

"yass kau benar,aku akan memberitahumu bagaimana aku menyembunyikan tanda itu"

"tapi, ber-Apparate di dalam lingkungan sekolah itu dilarang..." gumamnya

"tidak ada yang tau kalau kita ber-Apparate"

Daphne nampak terkagum kagum. "toko riasan? tapi kenapa disini dingin,tidak mungkin mereka memakai sihir kan"

"disini ada AC, semacam alat pendingin ruangan"

A Riddle Girl (ON GOING)Where stories live. Discover now