part 15

246 31 19
                                    

Chia pun langsung turun dari pangkuan Axel. Baru saja gadis itu hendak melangkahkan kaki dirinya sudah jatuh terlebih dahulu karena tersandung kaki nya Axel.

Brukkk

Lagi dan lagi Chia hanya mampu meringis kesakitan dan tangannya pun mengeluarkan darah karena menjadi tumpuan saat ia terjatuh.

"Sakit?" Tanya Axel.

Axel menarik tangan Chia dengan kasar hingga membuat Chia mau tidak mau harus berdiri. Beberapa saat mereka bertatap tatapan, Axel dengan tatapan tajamnya dan Chia dengan tatapannya yang terlihat begitu ketakutan.

Belum sempat keduanya mengeluarkan suara, pintu rooftop tiba-tiba terbuka dan menampilkan wajah Vera dengan ekspresi yang bahagia dengan tangan yang membawa beberapa makanan, dan di belakangnya yang terdapat kedua teman Vera yaitu Bella dan Lea.

Ekspresi itupun seketika berubah saat melihat posisi Chia dan Axel yang begitu dekat dan ditambah tangan Axel yang mencekal tangan Chia.

Vera mendekat dengan perasaan marah, saat sampai di depan mereka Vera langsung saja menarik rambut Chia dengan kasar dan menghempaskan dengan kuat hingga tubuh Chia menabrak dinding di belakangnya.

"Dasar jalang! Ngapain lo disini, hah?" bentak Vera.

"G-gue bisa jelasin." jawab Chia lirih.

"Jelasin apa? Ouh... lo mau jelasin kalo lo disini mau––"

"Gue disuruh kak Axel kesini." potong Chia cepat, karena ia tidak mau mendengar kalimat sadis yang keluar dari mulut Vera.

Vera yang mendengar jawaban itu pun langsung menghadap kearah Axel guna bertanya. "Bener kamu yang nyuruh dia kesini?"

"Nggak." balasnya singkat.

Chia yang mendengar itu mengangang tidak percaya.

Sedangkan Vera percaya begitu saja dan ia kembali ke arah Chia. "Emang lo nya aja yang mau gatel ke mereka kan?!" cerca nya.

"Gue nggak semurah itu!" balas Chia dengan nada yang mulai meninggi.

Vera pun berdecih. "Udah lah kalo murah ya murah aja kalik hahaha...." hina nya.

Chia pun berdiri dan hendak pergi karena muak dengan segala hinaan yang terlontar dari mulut setan itu.

"Hahaha, kenapa? Udah sadar ya kalo lo emang semurah itu?" ucap Vera remeh.

"Murah murah, lo yang murah, anjing!" bentak Chia dengan beraninya.

Orang-orang yang mendengar itu pun kaget. Gadis yang mereka ketahui sangat cengeng dan juga penakut ternyata bisa seberani itu dengan Vera yang notebate nya seorang primadona sekolah.

"Woahhhh!!" teriakan dari teman-teman Axel dan juga tepuk tangan mereka guna mengapresiasi keberanian gadis itu.

"Anjayyy."

"Kelazzz deck."

"Mulutnya sadis juga ye."

Begitulah lontaran yang keluar dari mulut teman-temannya Axel.

Selanjutnya Lea pun ikut mengomentari. "Itu tadi beneran Chia si culun?"

"Iya njir." balas Bella.

"Buset, berani banget." Ucap Lea masih tidak menyangka.

Plakk

Seketika suasana pun jadi hening.

Suara berasal dari Vera yang menampar Chia hingga wajah gadis itu pun tertoleh kesamping dan sudut bibirnya mengeluarkan darah karena saking kerasnya tamparan itu.

"Cewek bangsat! Berani beraninya lo ngomong gitu ke gue!" murkanya dan hendak kembali menarik rambut Chia.

"Cukup!" Axel pun mengeluarkan suara dan selanjutnya menghampiri Vera.

"Ngapain tadi kesini?" tanya Axel dengan tangan yang sudah merangkul Vera.

"Aku tadi mau ngajakin kamu makan bareng, masakan aku. Tapi malah liat kamu sama si culun." jawab Vera dengan posisi yang sudah memeluk Axel dari samping.

"Oh." Axel hanya ber oh ria saja. "mau ke kantin?" lanjutnya bertanya.

"Mauu, yuk." Seketika mood Vera kembali membaik.

Mereka pun jalan beriringan.

"Busettt, dunia seakan milik berdua cuyy yang lain ngontrak." teriak salah satu teman Axel.

Axel yang mendengar itupun putar badan dan berucap. "Cabut! gue traktir."

"Gasssss." ucap teman temannya dengan semangat.

Disaat yang lain bersemangat pergi ke kantin, Azka justru tidak. Ia malah menghampiri Chia yang sedang menangis dengan menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya.

"Chia." panggilnya pelan sambil mengusap kepala gadis itu lembut.

Dan itupun disaksikan oleh Bella yang ternyata masih ada disitu.

"Azka! apa-apaan sih, ayo ke kantin." ajak Bella.

Azka pun melirik sekilas kearah Bella. "Bacot, minggat lo!" usirnya.

"kamu kok gitu."

"kenapa? Terserah gue lah." jawab Azka acuh.

"Azka ih!" kesal Bella dengan menghentakkan kakinya. "kamu nggak pernah ya seperhatian itu sama aku, kamu jug--"

"Ouh, jadi lo cemburu?" Potong Azka cepat.

"Iya lah."

"Hahaha." Azka tertawa. "Gimana? Gue gak paham, coba perjelas." Perintah Azka.

"Aku cemburu, Azkaaa!!!" Kesal Bella.

Azka pun masih terkekeh pelan mendengar ucapan Bella. "Inget ya, cemburu itu berlaku buat orang yang udah punya hubungan, lah lo siapa? ada hubungan sama gue aja kagak sok-sok an cemburu." balas Azka dengan sinis.

Bella yang mendengar itupun seketika terdiam dan ia pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

Atensi Azka kembali ke Chia. Gadis itu masih saja menangis dan bahkan tubuhnya bergetar, Azka pun kembali berjongkok guna menyamakan tubuhnya dengan Chia.

"Udah ya nangis nya. Apanya yang sakit, hm?"

Tidak ada jawaban dari Chia dan Azka pun mulai bingung harus melakukan apa. Dengan terpaksa Azka menarik paksa gadis itu agar berdiri.

Azka pun melihat dengan jelas kondisi wajah gadis itu dengan hidung yang memerah dan mata sembab yang diakibatkan tangisan gadis itu, dan jangan lupakan pipi yang masih memerah bekas tamparan Vera.

Chia pun mendongakkan kepalanya guna melihat Azka, "Capek." Hanya satu kata yang terucap dari mulut gadis itu dan selanjutnya gadis itu pun menundukkan kembali kepalanya.

-
-
-
-
-
-

HAIIIII
BRICHIA KEMBALI UPDATE NIH, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YA.

Btw guys, kalo aku buat grup tele kira-kira ada yang mau join ga ya?

5 Mei 2024

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: May 05 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

BRICHIA (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora