"Masih pagi udah minum es aja. Ketahuan Gauri kena omel lo!" Gauri memang anggota paling strict soal kesehatan, apalagi teman-temannya itu kalau makan suka enggak diatur dan sembarangan. Maklum anak KesMes.

"Ya asal lo enggak cepu dia enggak bakal tau. Ayolah, gue traktir." ajaknya seraya menarik tangan Raihan.

"Cieee, miss sama mister pacaran cieeee pake pegangan tangan. swiittswittt" sorakan tersebut berasal dari anak-anak murid nya yang lagi jajan di depan sekolah.

Ternyata aksi tarik menarik itu disaksikan oleh murid-muridnya, aduh Lita jadi malu sendiri.

"Eh enggak, ibu sama bapak kan temen." kilah Lita sembari melepaskan tangan Raihan yang tadi ia tarik.

"Emang kalo temen boleh ya bu pegang-pegang begitu, kan bukan muhrim?" tanya Riki polos. Dia jadi salah satu murid yang ikut menyoraki kejadian tadi.

Lita jadi kikuk sendiri mendengar ucapan Riki.

"Jajannya udah pada selesai belum? Cepet masuk gih, bentar lagi bel masuk." ucap Raihan lembut dengan tujuan mengalihkan pembicaraan. Dan terbukti para murid itu langsung berlarian memasuki area sekolah lagi.

Raihan tuh soft banget kalau sama anak kecil, terbukti tadi waktu ngajar pun dia selalu senyum, ketawa dan becanda. Aura Raihan kaya maung dan debt collector mau nagih utang tidak ada sama sekali. Malah tadi jatuhnya dia kaya bayi yang gemesin, kata Lita bahasa koreanya 'KiyoWoK'.

Lita saja dari tadi mencoba menahan diri buat tidak mencubit pipi Raihan, takutnya aura maungnya keluar lagi malah nakutin para muridnya kan bahaya.

Lita menghembuskan nafasnya lega setelah anak-anak muridnya kabur begitu aja, "Huffftt, merasa berdosa gue."

"Dah yuk." Kini giliran Lita yang dibuat terkejut karena tiba-tiba Raihan menarik tangannya, kaya mau nyebrang aja, batin Lita berucap.

Tapi ada rasa dugeun-dugeunnya dikit sih, dikitttt banget kok.

Setelah selesai membeli es kelapa mereka melanjutkan rencana mereka untuk mengunjungi rumah pak RT 15 & 16.

"Jadi begini mas, warga bisanya malam minggu abis maghrib untuk ikut sosialisasinya. Soalnya banyak yang kerja sampe sore. Kebetulan saya semalam juga sudah berkoordinasi dengan ketua RT 16 dan warga mereka juga bisanya malam." ucap pak RT 15.

Jadi rencananya Raihan akan mengadakan Sosialisasi tentang bank sampah sebelum mengajarkan praktik langsungnya. Dan sebelumnya dia dan ketua RT 15 & 16 membuat rencana bahwa sosialisasinya akan diadakan hari Sabtu siang dan praktik langsungnya hari Senin sore.

Kan untuk mengadakan acara bank sampah warga harus mengumpulkan sampah rumah tangga yang bisa mereka konversikan menjadi uang dan itu butuh waktu. Kalau praktiknya hari minggu takutnya kecepetan.

Raihan sendiri sudah mengatur kerja sama dengan Bank Sampah terdekat untuk dukuh Sukamulya, dan mungkin siapa tahu kegiatan ini bisa merambah ke dukuh-dukuh yang lain nantinya.

Tapi memang untuk sekarang kelompok 110 memprioritaskan proker ini untuk dukuh Sukamulya, supaya setiap dukuh mendapat jatah program kerja dari kelompok mereka. Adil juga kan kalau semua RT yang mereka ampu mendapatkan hak mereka. Jadi program kerja mereka tersalur dengan merata.

"Gimana dong, Lit? Malam minggu kan prokernya Haidar juga?" bisik Raihan pada Lita yang ada di sebelahnya. Padahal biasanya bisa cepet tanggap kalau urusan begini, kenapa dia mendadak bego ya?

"Ya mau gimana lagi? Ya entar kita bagi tim aja, sebagian di proker Haidar, sebagian di proker lu." usul Lita dan diangguki oleh Raihan.

"Baik pak kalau begitu, saya akan membicarakan ini dengan rekan-rekan saya. Tapi kalau boleh tau, nanti kita sosialisasinya dimana ya pak?"

KKN 110Where stories live. Discover now