Chapter 7

57 19 2
                                    

Selamat datang di eps 7.
Semoga kalian tetap betah ya baca novel ini. Saranghae 🤞🤞

~21.17

"AAWAWAAWAA" Tara menjerit kegirangan sambil melompat-lompat di atas kasur.

"Apeeeniiii gue–gue diterimaaa askaskkaksk"

Tara kembali menatap layar hpnya dan berteriak kegirangan lagi. Seakan-akan hari ini adalah hari keberuntungannya.

"Ah iya! Mamah harus liat ini" pikirnya, yang tiba-tiba terlintas di kepalanya.

Tanpa ba-bi-bu lagi ia langsung berlari keluar kamar untuk menemui sang Mamah yang tengah berada di dapur.

"MAAAH!" teriaknya cukup keras sampai mengejutkan Rasih yang tengah memotong wortel untuk sayur sop.

"Astaghfirullah ... aya naon teriak-teriak kaya jelema edan sia!" Rasih berkacak pinggang

"Liat deh?" bukannya takut, Tara malahan menunjukkan pesan WhatsApp yang dikirim oleh seseorang kepadanya.

"Apa nih?"

"Tara diterima Bu!" jeritnya dengan perasaan girang.

"Diterima naon?" Rasih terlihat acuh, lalu kembali memotong wortel.

"Ish! emak mah gak ngarti! Tara diterima kerja di PT Electronic House yang kemarin itu loh Mak ... " Jelas Tara sedikit kesal.

Trakk

Rasih membanting pisau ditangannya, dan berbalik badan menghadap putrinya.

"Beneran?" Sedangkan Tara hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Alhamdulillah ya Allah ... " Rasih langsung memeluk tubuh Tara dengan sangat erat.

"Kapan mulai kerjanya?" Rasih mengusap air mata rasa syukur.

"Katanya sih besok."

"Ya udah, besok pagi jangan sampai telat! Nanti mamah bangunin lebih awal," ujar Rasih terlalu bersemangat.

"Eh iya, besok seragamnya apa?" tanya Rasih, langsung mengundang gelak tawa dari Tara.

"Hahaha Maah. Ini tuh kerja kantoran bukan sekolah." Tara menepuk dahi.

"Ya ampun Mamah lupa, hehe" Rasih langsung tersipu malu.

"Ya udah deh Mak, Tara mau keluar sebentar." baru ingin melangkahkan kaki, Rasih langsung menahan tangannya. Membuatnya tetap di posisi awal.

"Ett-eett bentar. Nih, mamah nitip beliin santan, minyak goreng, sama bakso buat isian sop." Lalu Rasih memberikan selembar uang 50 Ribu kepada Tara.

"Ya Allah Maak. Tara ka- "

"Jangan ngebantah!" sela Rasih memotong ucapan anaknya.

"Udah sana. Sisa kembaliannya buat kamu deh" tutur Rasih membuat gadis itu tersenyum lebar.

"Kalo gini sih gak bakal bisa nolak hehe," tawanya sebelum pergi.

🦄

🦄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
World is Not What it Seems? (On Going)Where stories live. Discover now