Bertemu rekan

100 19 2
                                    


Akhirnya waktu yang di tunggu tunggu sudah tiba, dimana sesi ujian pertama akan di mulai. Dimana kali ini, para panitia akan memberikan ujian berupa tes kemampuan akademik terlebih dahulu. Semua peserta akan diberikan selembar soal dan sebuah pena, masing masing akan diberikan waktu 30 menit untuk menjawab pertanyaan. Dimana selama tes berlangsung, tidak ada yang boleh mencontek sedikitpun karena jika ketahuan, maka akan langsung di diskualifikasi dalam ujian pernerimaan.

Seperti saat ini, hampir setengah murid ketahuan mencontek di saat tes tengah berlangsung, selanjutnya mereka langsung di perintahkan untuk keluar dari ruang ujian oleh para pengawas dan akan di diskualifikasi dari ujian penerimaan.

Jangan meremehkan para pengawas tes, karena kali ini pihak sekolah mengutus guru terbaik di sekolah untuk mengawasi ujian kali ini. Mereka benar benar tak pernah main main dengan hal penerimaan murid, karena sedikit saja kesalahan dalam memilih murid maka akan berdampak besar bagi sekolah kedepannya.

Mereka memilih untuk meminimalisir hal tersebut dari awal, itu sebabnya kecurangan di tentang keras di dalam ujian.

"Dengar semuanya! Saya peringatkan sekali lagi, bahwa di sini tidak menerima murid yang melakukan kecurangan untuk masuk menjadi bagian dari Neo Magic School ini. Maka dari itu, berhati hati lah dalam bertindak. Jangan sampai kalian menyesal nantinya, karena sedikitpun kalian melakukan kecurangan. Kami para pengawas akan mengetahuinya. Baik! waktu ujian untuk tes tulis tersisa 10 menit lagi, maka manfaatkan waktu itu untuk menyelesaikan semua soal yang ada di hadapan kalian. Dan ingat! jangan berbuat curang, jika tidak mau di diskualifikasi! MENGERTI??!!"

"MENGERTI"

"Bagus, silahkan dilanjutkan"

Semua calon murid kembali fokus dengan soal ujian masing masing,

Tapi sepertinya tidak semua.. Karena beberapa murid sudah sedari tadi menyelesaikan tes mereka dan kini hanya menunggu hingga waktu habis dan kertas jawaban mereka akan di kumpulkan kepada para pengawas.

Hoaammm~~

Aihhh bosan sekali, apa apaan soal ini? mengapa mudah sekali untuk dijawab, membosankan. Argghh aku ingin segera tidur di ranjang  yang empuk.

Sosok pria mungil berkulit Tan eksotis membatin dramatis, karena sungguh demi apapun. Dirinya bosan sekali saat ini, biasanya di dunia nya yang dulu. Waktu waktu sekarang ini, akan ia gunakan untuk bermain kejar kejaran dengan peliharaannya yang imut, molly.

Ahh benar ia jadi merindukan peliharaannya itu saat ini, sedang apa kira kira dia saat ini yah. Andai para tetua sialan itu mengizinkannya membawa molly ke bumi maka pasti kini dirinya tidak akan sebosan ini.

TRIINNGGGG!!

Suara bel berbunyi nyaring menandakan waktu ujian pertama berakhir, para pengawas menginterupsi untuk segera mengumpulkan lembar jawaban kepada mereka.

"Waktu tes sudah selesai, segera kumpulkan lembar jawaban kalian kepada para pengawas, entah itu sudah selesai ataupun belum." Ucap salah satu pengawas dan langsung di turuti oleh semua peserta.

Sebagian calon murid masih belum menyelesaikan semua soal, mereka tampak frustasi namun tetap mengumpulkan. Dan sebagian lagi terlihat begitu tenang memberikan lembar jawaban mereka ke para pengawas yang mendatangi setiap meja mereka.

Selang beberapa menit, akhirnya semua lembar jawaban para peserta berhasil di kumpulkan.

"Baik, lembar jawaban kalian sudah berada di tangan kami, dan untuk itu kami akan memberikan waktu istirahat 20 menit selagi kami memeriksa lembar jawaban kalian. Dan poin hasil akhir akan kami umumkan di akhir ujian nanti, silahkan keluar dengan tertib dan jangan terburu buru" setelah mendengar intruksi dari pengawas akhirnya para murid mulai meninggalkan ruangan ujian dengan tertib dan berniat untuk pergi ke kantin mengisi perut lapar mereka.

.

Kini kantin sekolah mulai ramai di isi oleh para calon murid dan sebagian murid asli disana, mereka berbaur dengan baik. Tidak ada yang berani membuat kerusuhan bahkan murid tetap sekalipun. Sekolah benar benar berhasil menerapkan peraturan kepada para murid di sana.

Terlihat semua meja sudah terisi penuh oleh para murid dan calon murid, sedangkan Kana tengah kebingungan mencari tempat duduk untuk dirinya makan. Beruntung sesaat kemudian ada yang memanggilnya dan menyuruhnya bergabung dengan meja miliknya dan teman temannya. Kana dengan senang hati menghampiri meja tersebut dan langsung membungkuk berterimakasih karena sudah mau memberinya tempat duduk.

"Hallo, perkenalkan nama aku Kavian Banyubiru. Kamu bisa panggil aku Biru, semoga kita bisa menjadi teman dekat" Biru langsung memperkenalkan diri sesaat setelah Kana duduk di hadapannya, oh dan satu hal lagi orang yang tadi memberikan ajakan kepada Kana untuk bergabung ialah Biru sendiri.

Kana tersenyum manis, kemudian menerima jabatan tangan milik Biru "Kamu pasti udah tau nama lengkap aku, jadi kamu bisa panggil aku Kana mulai sekarang. Oh dan untuk ajakan berteman, tentu dengan senang hati aku menerimanya" balas Kana senang, syukurlah dirinya memiliki teman di sini. Setidaknya ia tidak akan terlalu kesepian saat menjalankan hukuman dari ayahnya itu.

Huhhh setiap mengingat wajah ayahnya, rasanya Kana ingin berkata kasar tepat di depan wajah datar milik sang ayah yang sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi. Mana berani, keburu di jadikan santapan dori ikan peliharaan sang ayah.

Biru yang mendengar jawaban positif dari Kana pun memekik senang karena hari ini terhitung, dirinya sudah mendapatkan enam teman baru dan Kana adalah yang ke enam.

"Nah kalau begitu, ayo kenalkan diri kalian masing masing agar kita saling mengenal satu sama lain" ujar Biru yang langsung dibalas decakan malas oleh ke empat pemuda yang sudah jengah memperkenalkan diri mereka kepada setiap orang yang Biru ajak berteman.

Namun walaupun begitu, mereka tetap menurut dan mulai memperkenalkan diri mereka masing masing kepada Kana tentu saja.

"Hallo Kana, salam kenal. Nama aku Jourell Gyanav, kamu bisa panggil aku Ell" ujar Ell yang pertama memperkenalkan diri tak lupa dengan senyum bulan sabitnya yang selalu menghiasi wajah rupawan miliknya.

Pengendali es, potensi nya cukup bagus, jika dia bersungguh sungguh pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan di masa depan. Terutama tingkat kekuatan es miliknya yang dapat berevolusi, lumayan.

"emm hallo Ell, salam kenal juga"

Selanjutnya,

"Hai, aku Ragnala Aksata. Panggil aja Nala"

Wah.. Pengendali tanaman, dan juga pribadinya sangat baik. Untuk kekuatannya juga sama seperti Ell, namun elemen tanamannya tidak mampu berevolusi.. Hmm, tapi bisa saja sih aku bantu. Lihat nanti saja deh.

"Oke Nala"

Next,

"Aku Cileo Nabastala, cukup panggil Leo aja"

Menarik, ilmu pengobatan. Nanti akan aku beri buku pengobatan hasil dari eksperimen coba coba ku dulu waktu bosan.

"Iyaa Leo"

Lanjut,

"Aku Rigel Mahasagara, bisa panggil aku Sagara. Aku yang termuda di sini hehe"

Kana terkekeh gemas melihat tingkah menggemaskan Sagara yang terlihat malu malu saat menyebutkan dirinya sebagai yang paling muda di sana.

Mungkin diantara yang lain anak ini yang memiliki kekuatan sihir yang cukup mengerikan jika dia memilih menekuni sihirnya, namun sayang dia malah memilih berlatih senjata. Tapi memang sih, bagi manusia biasa tidak akan mampu menahan efek balik dari penggunaan sihir yang mampu mengendalikan alam, karena membutuhkan banyak sekali mana untuk sekali digunakan. Yasudahlah, akan ku beri sesuatu nanti jika ia sudah mencapai tingkatan langit hahaha.

Terakhir,

"Danuja Baskara, panggil aja Danu. Aku yang tertua disini"

Ohoooo Leader perkumpulan ternyata, Kana hanya mengangguk sebagai jawaban.

Keahliannya dalam menguasai senjata tidak akan ada yang mampu menandinginya, maka dari itu aku akan memberikan hadiah istimewa nanti.

Kini semuanya kembali sibuk dengan makanan masing masing, sebelum waktu istirahat habis.

BERSAMBUNG..

ACALAPATI ||LEE HAECHAN||Where stories live. Discover now