penerimaan murid baru

130 19 1
                                    


"Kami berenam sudah sepakat, untuk memberikan sebuah hukuman. Dimana kamu harus mau melakukannya, karena ini juga perintah langsung dari pemimpin agung, yaitu ayahmu sendiri" ucap salah satu tetua disana.

Sosok yang bersangkutan malah memutar bola matanya malas, dirinya tengah kesal karena harus menanggung akibat yang sama sekali tidak ia lakukan. Dirinya dijebak okey! jadi wajar saja jika saat ini dirinya tengah kesal luar biasa.

Dan apa tadi ucap pria tua di depannya? hukuman kali ini langsung turun dari ayah nya sendiri?? oh sial! jika begini jadinya, mau tak mau dirinya harus menyetujuinya walaupun malas sekali rasanya.

Dengan tak sopannya ia menjawab, "Baiklah, baiklah.. Kali ini aku akan menurut, jadi cepat beritahu aku apa hukumannya, aku tak punya banyak waktu untuk meladeni para kakek tua seperti kalian" ucapnya tanpa kenal takut sedikitpun.

Keenam pria tua disana hanya mampu menggelengkan kepala mereka lelah, jika saja makhluk menyebelakan di hadapan mereka bukan anak dari pemimpin agung. Maka sudah sedari dulu, anak itu sudah mereka musnahkan hingga akar, supaya dirinya tidak dapat bereinkarnasi kembali dalam wujud apapun.

Namun tak dapat dipungkiri, jika mereka juga menyayangi makhluk nakal itu.

"Baik jika itu mau mu, hukuman kali ini kau harus turun ke bumi dan hidup berdampingan dengan para manusia disana. Dan jangan pernah melupakan satu hal, kau dilarang menggunakan seratus persen kekuatan aslimu di sana jika tidak tidak ingin seluruh umat manusia hancur karena kekuatanmu yang lepas kendali" ucap pria tua berpakaian serba hitam di sana.

Anak itu melotot kaget, apa apaan itu?! apa kepala ayahnya terbentur sesuatu, sehingga memberikan hukuman aneh seperti ini??

"Apa-"

SYUUTTT!!

Belum sempat anak itu protes, namun dari arah langit muncul cahaya kuning keemasan dan tak lama kemudian terdengar suara yang mampu membuat siapa saja yang mendengarnya akan langsung tertunduk patuh tak berdaya, karena setiap suara yang muncul mengandung tekanan kuat bagi si pendengar, bahkan keenam pria tua yang sebelumnya duduk dengan gagah di singgahsana mereka kini terlihat tengah menahan sakit akibat tekanan yang mereka terima.

Itu suara milik pemimpin agung, ayah dari bocah kematian di hadapan mereka.

Jangan membantah, dan jalani hukuman mu.

Hanya sebuah kalimat singkat sebenarnya, tetapi mampu membuat seorang manusia biasa hancur di bawah tekanannya.

"Baik ayah" jawab si anak patuh, satu hal yang harus kalian tahu. Satu satunya makhluk yang dapat menahan tekanan dari pemimpin agung hanya putranya yang nakal luar biasa, namun memiliki kekuatan yang mampu menandingi keaggungan sang ayah di masa depan.

.

Sedangkan di suatu tempat dengan latar waktu yang sama dan latar tempat yang berbeda, tepatnya di sebuah sekolah sihir terkemuka yang bertempat di Kerajaan Camunia tengah membuka penerimaan murid baru dengan syarat melakukan semacam tes kekuatan yang akan di berikan oleh para panitia nantinya.

Siapapun yang mampu melewati ujian yang diberikan, maka mereka akan langsung di terima di sana. Tanpa memandang kasta bangsawan, semuanya dapat mengikuti ujian masuk di sana.

Karena semuanya tergantung dengan tekad dan kemampuan kalian, sekolah tidak membutuhkan pecundang yang hanya mampu membuat kegaduhan lalu pergi berlindung dibalik kekuasaan milik keluarga.

Jika adapun, maka pihak sekolah akan langsung mengeluarkan murid tersebut demi menjaga nama baik sekolah dan kenyamanan para murid di sana.

Maka jangan heran, banyak orang kuat yang berasal dari sekolah NEO MAGIC SCHOOL ini.

Kini semua murid yang akan menjalani ujian masuk, sudah berkumpul di aula milik sekolah. Sudah sedari tadi banyak bisik bisik yang terdengar penasaran sekaligus tak sabar mendengar ujian pertama yang akan mereka lakukan untuk bisa masuk dan bersekolah di sini.

Di tengah aula, sudah berdiri seorang pria paruh baya dengan menggunakan jubah berwarna biru tua dengan jenggot putih yang menghiasi wajah keriputnya, menambah kesan berwibawa selaras dengan aura kuat yang dia keluarkan.

"Ekhm! Perkenalkan, saya adalah Jakson Kaldera pemandu kalian selama ujian masuk kedepannya. Tanpa harus berbasa basi lagi, saya akan langsung memberitahu syarat dan ketentuan melakukan tes ujian masuk kali ini.."

Semua orang yang berada di aula fokus mendengarkan penjelasan yang di berikan oleh pak tua Jakson.

"Pertama tama saya akan menjelaskan peraturan yang akan berlaku saat kalian masuk ke dalam sekolah nanti, sekolah tidak menerima murid yang tidak memiliki tekad kuat dan kekuatan yang cukup. Karena nantinya, kalian akan mendapatkan pelatihan keras demi mendapatkan seorang murid yang kuat. Kami tidak akan bisa di sogok dengan apapun, walaupun kalian akan memberikan ekslir tingkat Absolute sekalipun. Kami tidak akan segan menolak dan mengeluarkan murid tersebut secara kasar dan tidak terhormat..

Kedua, Kami tidak melarang untuk melakukan pertempuran antar sesama murid asal jangan sampai saling membunuh. Kalian bebas menantang siapapun di sekolah, asalkan bertarung di arena pertarungan yang sudah kami sediakan di sekolah. Jika kami mendapati murid yang melanggar, maka siap siap untuk mendapat konsekuensinya..

Ketiga, Di akhir semester nanti kami akan mengadakan kompetisi untuk menentukan siapa yang terbaik di setiap kelas. Semuanya wajib mengikuti kompetisi, tanpa terkecuali..

Dan terakhir, sekolah tidak akan memandang kasta kalian. Selagi kalian memiliki tekad yang kuat dan kekuatan yang memadai, maka kalian bisa lulus. Jangan khawatir dengan persaingan, karena disini yang menentukan kalian pantas masuk atau tidaknya ke sekolah. Itu murni hasil dari diri kalian sendiri, tidak ada yang dapat ikut campur bahkan pihak sekolah sekalipun."

Semua orang mengangguk paham dengan penjelasan Jakson di sana, semuanya terlihat fokus tidak ada yang berani bergurau. Atmosfer yang di timbulkan, seakan membuat mereka hanya mampu fokus dan menurut.

"Untuk peraturan sekolah, apa ada yang ingin ditanyakan?" tanya Jakson dan hanya mendapat keterdiaman para calon murid di depannya, "Baik karena semuanya diam, maka saya akan menganggap tidak ada. Mari lanjutkan dengan-" ucapannya terpotong dengan seorang anak lelaki yang mengangkat tangannya.

"Oho maaf, sepertinya ada yang ingin bertanya di belakang sana. Silahkan nak, apa yang ingin kau ketahui" ucap Jakson sembari menjentikan jarinya kemudian pijakan si anak lelaki tiba tiba meninggi mengakibatkan dirinya yang kini langsung menjadi pusat perhatian di sana.

"Maaf jika saya lancang karena memotong pembicaraan anda, tetapi saya penasaran perihal tingkatan apa yang paling kuat di sekolah ini dan siapa orangnya, apakah itu anda sendiri?" pertanyaan yang di lontarkan sontak mendapatkan persetujuan dari beberapa orang disana.

Jakson tersenyum kecil, kemudian ia menggeleng dan menjawab pertanyaan anak lelaki didepannya "Tingkatan tertinggi yang pernah di raih oleh murid terdahulu ialah tingkatan langit level 4 yang selangkah lagi akan menuju ke tingkatan surga yang tak sembarangan orang dapat mencapainya, dan untuk pertanyaan siapa yang terkuat saat ini ialah kepala sekolah kita. Tuan Daresh Faldibasth, apakah jawaban ini sudah memuaskan mu" tanya Jakson yang hanya di balas anggukan di anak.

"Oh ya, siapa namamu anak muda"

"Abiya Cannavaro"

BERSAMBUNG..

halo haloo, para pembaca setia aiiii.. Disini ai membawakan lagi sebuah cerita dengan genre Fantasi seperti cerita pertama ai.

Ai ga akan terlalu memaksa untuk kalian menyukai semua cerita ai, karena ai sadar kalo cerita ai masih terkesan aneh dan kurang jelas alur ceritanya. Tapi ai selalu berusaha buat memperbaiki kesalahan sebelumnya, jadi semoga kalian enjoy dan suka dengan cerita cerita aneh ai xixi.

See you next time di next chapters.

Pai paiiiii~

ACALAPATI ||LEE HAECHAN||Where stories live. Discover now