Sending his forward to face a demon

Mulai dari awal
                                    

"Siapa ketua nya?"

"Sebenarnya gak ada. Tapi hanya untuk formalitas, gue memimpin mereka secara resmi."

Kasihan Rivadion karna mengakui fakta itu. Tapi Rivadion tidak menyesal meskipun wajahnya di hujam oleh salam kenal bogem mentah dari Jordan. Saat itu juga Rivadion langsung sadar. Dia tidak bisa mengalahkan orang ini. Malang nya, respon setelah dirinya di pukuli cukup lambat karna begitu Jordan melayangkan tinju, The Phantom Roadrichs langsung menyerang Street Killer Slaves tanpa aba aba. Pertarungan mereka tidak bisa di hentikan lagi sehingga Rivadion terpaksa mau tidak mau bertarung juga. Dengan mata yang tetap awas memantau Davelio. Berharap Davelio cukup pintar untuk tidak mendekati Jordan. Karna dari sudut pandang Rivadion saat ini, Jordan yang tengah di keroyok oleh The Phantom tersebut sama sekali tidak tampak kewalahan, sebaliknya ia terus unggul begitu menghajar para anggota Rivadion tanpa ampun sehingga banyak dari mereka yang tumbang. Ibles! Bagaimana bisa Jordan yang di hadapkan dengan hampir 10 orang The Phantom itu bisa memangsa mereka satu persatu. Mereka yang berjumlah lebih banyak pun tidak berkutik di hadapan sang penguasa. There's no quantity over quality, bro. This is Mikhail Jordan Alexander. Your nightmare. Rivadion tidak tega melihat hal tersebut, hingga rasa tanggung jawab sebagai ketua membuat ia kembali maju ke hadapan Jordan.

Meskipun hidung nya mengeluarkan darah karna pukulan tadi.

"Lu liat kemana bro?!"

Rivadion menyusun taktik dengan tiba tiba muncul di belakang Jordan dan mengayunkan pukulan nya. Sialan, Jordan bisa langsung sadar dengan refleks yang tinggi lalu menahan pukulan Rivadion lalu membanting nya ke depan. 2 kali. Jordan mengangkat kaki hendak menginjak Rivadion, Rivadion bersiap untuk menahan itu. Beberapa saat menunggu tidak ia rasakan juga rasa sepatu pantofel milik Jordan. Hingga ia mengalihkan kedua tangannya yang menutupi wajahnya. Dia telah pergi.

Rivadion melihat Jordan malah berjalan ke arah Vijendra yang tengah bertarung juga, alih alih menginjak injak wajahnya. Vijendra tengah bertarung dengan seorang pemuda yang tampak gemulai, keliatan betul dia tidak cocok berada di medan seperti ini. Dia lah Galien. Pantas saja Jordan melupakan Rivadion, ternyata submissive nya terluka toh. Vijendra lebih kuat dari Galien hingga mudah bagi nya untuk memukuli si genit itu. Sayang sekali Vijendra tidak menyadari bahaya yang bergerak mendekati nya.

Vijendra memukuli Galien. Tidak seperti sebelumnya, Galien yang awalnya menangis tiba tiba tertawa genit. Menyebalkan sekali wajahnya itu. Vijendra ingin terus memukuli nya sampai dirinya tiba tiba ditarik oleh tenaga yang begitu kuat, sampai Vijendra terhuyung ke tanah. Belum sempat ia bangun, tubuhnya di putar paksa membuat Vijendra melihat sosok yang menarik nya tadi. Matanya menyiratkan kemarahan. Ah seharusnya Vijendra sadar siapa yang dia pukuli. Sudah terlambat untuk berlari sekarang. Mungkin kah ia mati karna di pukuli oleh pemilik New Indo-Asia ini. Vijendra pasrah dan juga takut. Benar benar takut.

Ketakutan nya berubah menjadi kenyataan begitu Jordan mulai memukul nya lebih dari ia memukul Galien. Sialan nya lagi, Galien yang masih terbaring ditanah mengeluarkan tawa gembira.

"Anjing!"

Hanya umpatan itu yang sanggup Vijendra lontarkan sebelum ia mulai kehilangan kesadaran secara perlahan dengan luka menghiasi wajah manis nya.

Caramello yang melihat dari persembunyiannya menganga tak percaya. Aduh, merinding bos. Dia tidak ingin terlibat dengan mereka tapi Vijendra yang gugur begitu membuat nya merasa sedih juga karna sangat akrab tadi. Empati nya sangat tinggi sampai air mata nya meremang melihat Vijendra di geprek. Tidak bisa membayangkan bagaimana marah nya Nandio jika melihat hal ini. Jordan pun tetap memukuli Vijendra meskipun sudah tidak sadarkan diri. Caramello tidak tahan dengan situasi yang tidak mengenakkan ini dan berpikir untuk pergi. Tapi jalan masuk ter barricade oleh mereka yang tengah berkelahi. Apa yang harus ia lakukan?

Untold: Animal Like Behavior With A Bit Of Humanity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang