“Hm?”

“Bisakah aku hidup dengan tenang dan bahagia, tanpa ada orang-orang yang mengganggu?” tanya Rere. “Kenapa banyak sekali orang-orang yang jahat kepadaku.”

ᥫ᭡

Setelah Rere tenang dan sedang bersama dengan Serena, Ares meninggalkan mereka. Agar memiliki waktu bersama. Selain itu juga ia berniat untuk menyelidiki perampok yang sudah mencelakai Rere di toko bunga. Untung saja, sejak kejadian malam di mana Rere mengalami pelecehan, Ares juga mengganti cctv di toko bunga gadis itu. Menggantinya dengan yang lebih kecil dan bentuk yang tidak mencurigakan, sehingga lebih aman dan tidak akan terlihat oleh orang lain. Mereka juga tidak akan menyadarinya.

Ares memperhatikan layar komputer yang memperlihatkan sebuah video dengan serius dan seksama. Meskipun terlihat tidak jelas, karena keadaan ruangan yang tamaram, lalu juga para perampok yang menutupi wajahnya, sehingga sulit untuk diselidiki, tetapi Ares tetap terus berusaha. “Aku tidak mau tau. Mereka harus segera ditemukan bagaimanapun caranya.”

“Entah mereka murni ingin merampok atau memiliki maksud lain dengan artian ada seseorang di balik ini semua, kita harus menyelidikinya sampai terjawab.” Lanjut Ares dengan suara tegasnya. “Aku juga tidak ingin hal ini terulang kembali.”

“Baik, Pak. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelidiki hal ini.”

“Tidak curiga dengan kekasihmu?” Pertanyaan Steven membuat Ares sepenuhnya menatap sahabatnya itu.

“Kenapa tiba-tiba membawa Raisa dalam hal ini?” tanya Ares tidak suka.

Steven mengedikkan bahunya tak acuh. “Entah, aku hanya menaruh sedikit curiga padanya.”

“Atas dasarnya apa kamu bisa menaruh curiga padanya?” tanya Ares. “Setidaknya beri alasan yang masuk akal.”

“Aku memang belum memiliki alasan yang kuat,” balas Steven. “Tetapi jika disangkutpautkan dengan hubunganmu dengannya, itu terasa masuk akal.” Lanjutnya dengan santai. Sejak dulu, Steven memang tidak menyukai Raisa. Apalagi jika melihat kedekatan wanita itu dengan Antonius. Persetan dengan hubungan persahabatan. Orang normal pun bisa melihat dengan jelas, apa yang terjadi di antara mereka selain hubungan persahabatan sialan itu. Tapi sayangnya, sahabatnya itu terlalu buta untuk melihat semua kebenaran yang ada di hadapannya.

“Omong kosong,” balas Ares datar.

“Terserah, percaya atau tidak. Itu hanya pendapatku saja,” ujar Steven. “Tapi tidak ada salahnya, kan, menyelidiki kekasihmu itu?”

“Kekasih gelap.” Lanjut Steven meralat dengan nada mengejek.

Ares yang mendengar kalimat sahabatnya itu hanya mendengus. Tidak berniat menanggapi. Tetapi entah kenapa, kalimat Steven sedikit mengganggunya. Ia hanya merasa ... sedikit penasaran saja.

“Kupikir sepertinya, kamu harus membawa Rere ke tempat yang jauh dari sini untuk beberapa saat.” Steven kembali membuka percakapan setelah beberapa saat hening. “Dia butuh ketenangan.”

Ares mengangguk setuju mendengar jawaban Steven. “Ada benarnya juga.”

“Kira-kira, di mana aku harus membawanya?”

“Bagaimana dengan Swiss?” tanya Steven mengusulkan. “Sekalian membuat Ares atau Rere junior?”








💐

Selain di Wattpad, The Sunset is Beautiful Isn't it? Sudah tersedia sampai bab 30 di KaryaKarsa: @thxyousomatcha

Btw, kisah Ares dan Rere di KaryaKarsa mulai dari bab 25 sampai nanti selesai, setiap update-an bab langsung berisikan 3 bab ya. Harganya juga lebih terjangkau daripada per-babnya.

 Harganya juga lebih terjangkau daripada per-babnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Update terbaru:

Bab 25. Rere's Birthday
Bab 26. Rere's Other Side (21+)
Bab 27. Tell A Story
Bab 28. With Families
Bab 29. My Spoiled Husband
Bab 30. Tidak Tau Malu

Thx u
29 October 2023

Beautiful Heart (On Going) Where stories live. Discover now