"Bagaimana? "

"........................."

"Hah.. saya akan segera ke sana"

Setelah ia mematikan teleponnya dirinya pun segera pergi ke kamar sebelah.

Sementara itu di dalam kamar Rama terus murung sembari bermain dengan Dino nya..

"Ey kok murung hm?" Tanya Kenan sembari membawa buah di piring kecil.

"Papa sibuk ya kak? Papa suka pergi pergi" ujarnya dengan lemas..

Kenan sebenarnya tau kemana sang papa dengan kembaran nya itu. Saat ia baru sampai di pintu ruang rawat adiknya Ardi menitipkan rama padanya setelah itu Reynal juga ikut menyusul sang papa karena menerima pesan dari papanya..

"Iya papa sibuk.. sudah yaa" tangan Kenan menyuapkan buah semangka pada mulut kecil adiknya..

Tok
Tok

"Permisi obat untuk tuan Rama,tuan.." seorang suster masuk dengan naman yang terdapat piring kecil berisi obat di dalamnya..

"Baik sus terimakasih.." setelah Kenan ambil obat itu suster tersebut lalu mengundurkan diri..

"Adek ayo minum obat nya .... " Saat berbalik ia tak menemukan Rama. Yang ia lihat ialah gundukan di atas bangkarnya..

"hohoho apa ini?" dengan pelan Kenan mendekati gundukan itu lalu..

Dor

"AAAAAAA NDA MAU MINUM!" Rama segera menutup mulut kecilnya, bulu kuduknya berdiri saat melihat obat obatan yang besar di depan matanya. Itu harus ia minum?..

"Rama ayo biar cepat sembuh hm.." Kenan mengelus rambut adiknya ia tersenyum sedih saat melihat obat yang banyak juga..

"Ga kak hiks pahit sakit" pecah sudah tangisan Rama anak itu menangis tersedu-sedu membuat Kenan segera menggendong nya dengan hati hati..

"Nda mau hiks obatnya pahit huaaa"

"Iya pahit nanti habis minum makan permen ya ?" Kenan masih mencoba membujuk sang adik namun sepertinya tidak mempan..

"Huks gaak! hiks hiks papa" dengan segera ia menelpon sang papa agar Rama mau meminum obatnya.. namum panggilan nya selalu di tolak Ardi. Saat ingin menelpon kembarannya ternyata hp nya berada di atas meja.

"Aduh Rama! Kamu cuma tinggal minum obatnya! Susah banget di bilangin!" Kenan se akan lupa ia dengan kasar mendudukkan adiknya di kasur lalu keluar dengan membanting pintu.

Brak

Rama masih terdiam anak itu masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

"hiks marah.. kakak marah.. hiks" tubuhnya bergetar ketakutan ia melihat obatnya yang berada di atas piring...

Dengan cepat ia menggenggam semua obatnya,tangan mungilnya mendorong obat obat itu ke dalam mulutnya memaksa menelan nya sekali telan..

Rasa nyeri yang luar biasa ia rasakan membuat nya tersiksa..

"eungh hiks uek pahit hiks pahit ..." Tangan mungil itu memukuli dadanya berharap rasa nyeri nya menghilang..

Dug
Dug
Dug

"Hah~hiks pahit huek.. huek. " Yang keluar dari mulutnya hanyalah cairan bening saja....

Brak srak

Anak itu terjatuh dari bangkarnya.ia meremat dadanya berharap sakit luar biasa itu hilang.. bahkan rasanya untuk bernafas saja susah.. infusnya sudah terlepas. Darah terus keluar dari telapak tangannya..

"hah~t-tolong  hiks pa-" netra galaksi itu tertutup,melepas segala rasa sakit yang menjalar tadi.

Brak

"RAMA!"

seseorang itu segera menghampiri Rama mengecek nadi anak itu yang lemah,melihat sekitar yang tak terdapat orang satupun..

"Sialan! Rama dengar om? " Dengan segera ia membawa Rama ke ICU melihat kondisi anak yang berada di gendongan nya pucat Pasih..

Tanpa sadar air matanya turu mengaliri pipi tegas itu. "Jangan lagi tuhan,jangan membuat ku kehilangan lagi.."

Hallo semuanya!!!!

Ini wul maaf ya bila part ini tidak bagus maaf sekali.. wul baru sembuh hihihi semuanya jaga kesehatan ya ...!

Se you..

"Temani Rama sampai pulang ya?"

Lope sakebonnn 💚🍄🍄💚💚🍄🍄💚💚🍄🍄

Kiwwwwwwwww


𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Where stories live. Discover now