ramakarta04

3.8K 319 34
                                    

Sepi. Itu yang di rasakan oleh Rama,anak itu berada di ruangannya sendiri di temani dengan dodo nya..

Ardi bilang ia ada urusan sebentar jadi tadi ia pergi bersama dengan Reynal dan Kenan pagi tadi.

Tapi ini sudah jam dua siang mengapa papa juga Kakaknya belum pulang? Dirinya jadi makan siang sendiri..

"Pah.. lama~" lirihnya.. ia melihat ke arah jendela,langit sendari tadi sudah mendung mungkin sebentar lagi akan hujan..

Jeder

Tubuh mungilnya tersentak pelan saat mendengar suara guntur,benar dugaannya bahwa nanti akan hujan, terbukti dengan hujan deras juga hawa dingin yang menusuk ini..

"Papa...kakak..kemana?..dingin." ia menyembunyikan tubuh nya di bawah selimut

:
:
:

"emm enak pa! Tii sukaw" mulut mungil itu penuh dengan nasi yang di suapi oleh Ardi. Ardi tersenyum saat ia melihat pipi nio menggembung lucu..

"makan yang banyak agar cepat sembuh yaa" ia usap kepala lembut..

Sementara itu si kembar tengah mendengar cerita Bagas selama di panti asuhan bersama Tio..

"Jadi.. gitu bang, Bagas sama Tio cuma di jatah dua kali makan.. itu pun makanan nya kadang suka mau basi .." cerita Bagas sembari menunduk malu.. Reynal dan Kenan menatap Bagas dengan tatapan iba, ternyata seperti ini hidup mereka selama di panti asuhan..

"Lo tenang aja Gas.. ada papa sama kita yang bakal ada buat lo." Reynal merangkul Bagas sembari tersenyum begitu juga dengan Kenan..

Ardi yang melihat itu juga ikut tersenyum,ia kemudian membersihkan bibir mungil Tio yang tengah menguap lucu..

"Sudah mengantuk?" Tanya Ardi,Nio mengangguk ia kemudian merentangkan kedua tangannya meminta di gendong..

"engh..ayah.." lirihnya membuat Ardi jadi merasa bersalah.. karenanya Nio juga Bagas harus menjadi yatim piatu..

Menurutnya anak anak tidak salah.

"Maaf ya Tio..maafin papa.." 

:
:
:
Di lain sisi kini Rama tengah memakan buburnya sendiri.kini sudah pukul tujuh malam namun papa juga Kakaknya belum pulang..

Ceklek..

Atensi nya yang menatap bubur tanpa minat ia alih kan ke arah pintu..

"Hallo Rama.. bagaimana sudah mendingan?.." mata Rama berbinar saat tau siapa yang tengah datang ke arahnya.

Iya itu dokter varezz! Om baik favorit nya!

"Om!" Varezz yang gemas segera menghampiri Rama,ia menyingkirkan mangkok di pangkuan Rama lalu ia pangku bocah itu..

"Om punya hadiah ni.." ucap varezz sembari tersenyum Rama yang mendengar kata hadiah segera merapatkan dirinya kepada Varezz..

"Apa apa! Rama mau hadiah om!" Ucapnya dengan semangat.. membuat varezz terkekeh geli..

"Tutup matanya om mau sulap" mendengar itu Rama segera menutup matanya menggunakan dua tangan mungilnya itu..

"Simsalabim yang ada jadi ada.. TARA! " Rama segera membuka matanya. Netranya yang mungil berbina indah saat tau apa yg berada di telapak tangan varezz..

"Yaaaaa! Coklat! makasih om!" Varezz mengangguk senang.. ia elus sayang rambut Rama namun tak lama senyuman nya memudah..

"Papa mana sayang?"

"em.. tidak tahuuu papa dan kakak pergi dari tadi pagi om, Rama tadi juga sudah minum obatnya!" Jawab si mungil polos. Varezz menghela nafasnya pasti Ardi sedang bersama anak itu..

Ia kemudian menatap Rama lalu netra nya menatap pil yang masih utuh di piring kecil..

"Sayang.. kok yang ini ga di minum?" Tanya varezz, Rama yang melihat obat itu menutup mulutnya sembari menggeleng kecil..

"Pahit banget om!" Keluhnya..

Varezz tersenyum ia kemudian dengan hati hati menggendong tubuh mungil Rama, bukannya menolak anak itu malah semakin menduselkan kepalanya pada ceruk leher Varezz..

"sttt bobok ya sudah malam.." dengan kaku ia tepuk punggung mungil Rama, menyebabkan anak itu menutup matanya nyaman..

Varezz bersenandung kecil sembari berjalan ke kanan dan ke kiri,ia juga sesekali mengecek infus Rama..

"Sttt bobok ya anak baik.."

Ceklek

Varezz menengok ke arah pintu di mana terdapat Ardi serta ke dua putranya..

Ardi yang melihat Rama di gendongan varezz segera menghampiri anaknya..

"Berikan kepada ku varezz.." kata Ardi yang ingin mengambil Rama dari gendongan varezz..

Dengan sedikit rasa kecewa ia memberikan Rama hati hati kepada Ardi namun baru saja Ardi menyentuh tubuh Rama anak itu malah ingin menangis dan semakin merapatkan dirinya pada varezz..

"eungh~hiks.." varezz dengan segera menggendong Rama dengan benar ia juga menimang bocah mungil itu agar kembali tertidur..

"Maaf ya sayang.. jadi ke ganggu ya hm?" gumang varezz yang di dengar oleh Ardi. Entah mengapa ia tak suka saat si bungsu berdekatan dengan sahabat..

"Aku pergi sebentar" Ardi dengan cepat keluar dari ruangan dengan wajah yang tertekuk.. iya cemburu! bayinya di pegang orang lain!

"Hah Ardi Ardi.. ini juga salahmu meninggal kan bayi mungil ini sendirian.."








Hallo semuanya! Selamat malam!!!! Maaf ya bila rama up nya lama banget xixixi

Maaf juga kalo belum bagus yaa nah karena kegiatan wul udah lumayan beres wul bakal aktif teruss!

Xixixi selamat malam semuanya! Lope sakebonnn💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚🍄💚💚

𝐑𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚(Tamat)Where stories live. Discover now