06. 𝘙𝘰𝘵𝘪 𝘗𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘢𝘧

Start from the beginning
                                    

"Gua kira lo kerasukan Cill" ujar Giselle.

"PAK PRICILLA PUSING SAMPE MAU PINGSAN KATANYA!" Teriak Alena tiba tiba, membuat Pricilla dan juga Giselle terkejut.

"Heh apaan sih Na?"

"Katanya pusing!"

"Iya, tapi dikit doang"

"Udah diem, tuh Pak Sam nya juga kesini"

Benar saja, Samsudin atau yang biasa disapa Sam si guru olahraga menghampiri mereka.

"Kenapa Cilla?" Tanya Pak Sam.

"Pu-pusing Pak"

"Udah sarapan belum?"

"Ud--"

"Belum Pak! Cilla katanya gak sempet sarapan tadi, makanya kepala pusing banget sekarang" Potong Alena.

Giselle dan Pricilla saling beradu pandang, bukannya yang belum sarapan itu Alena ya?

"Kalian bertiga udah ambil nilai kan?"

Alena mengangguk semangat, diikuti dengan Pricilla dan Giselle juga.

"Ya udah, temenin Pricilla ke UKS sana!"

"Oke Pak, siap!"

Mereka memapah Pricilla menjauhi lapangan, setelah beberapa langkah Alena berbisik "Lo pura pura tersakiti kek, biar lebih meyakinkan!"

Bukannya berpura-pura sakit, Pricilla dan Giselle justru tertawa terbahak-bahak.

"Heh jangan gitu ogeb, nanti kita ketauan!"

_______

Di UKS Alena membaringkan Pricilla di bed dengan sangat hati hati.

"Udah lo disini, lo kan lagi sakit!"

"Ih siapa yang sakit, gak mau ah nanti ada Miss Erna takut di omelin kalau ketauan pura pura" Tolak Pricilla, gadis itu tentu saja tidak mau berpura-pura pada perawat sekolah.

"Gak akan, tenang, sebentar lagi juga istirahat"

"Emang kalian mau kemana?"

"Ke kantin, plis lah gua udah laper banget ini, ya ya ya?" Mohon Alena.

Pricilla berfikir sebentar, tak tega juga ia membiarkan temannya kelaparan. "Ya udah, nanti gua nyusul"

"Oke, ayok Sel!" Ucap Alena sambil menarik tangan Giselle.

"Bye Cila!"

Selepas kepergian mereka berdua tak lama pintu UKS kembali terbuka, ternyata Miss Erna. Pricilla terkejut, ia panas dingin, dia tak pandai berbohong bagaimana jika ketauan jika hanya berpura-pura.

"Eh Cilla, kenapa Cill kamu sakit?"

"Eee-- itu.."

"Kenapa?"

Pricilla memutar otaknya. "Itu.. Alena sakit, dia suru aku minta obat maag"

"Alena nya mana? Bukannya kalian lagi kelas olahraga?"

Mampus Pricilla! "Alena gak ikut olahraga, dia di kelas Miss!" Ujar Pricilla panik.

"Huh?" Miss Erna kebingungan. "Ya udah sebentar Miss ambilkan dulu ya"

"I-iya!"

Miss Erna membuka kotak obat, lalu mencari obat maag kemudian menyerahkan nya pada Pricilla.

"Ini Cill, pastiin perutnya gak kosong ya, kamu beliin roti kek gitu. Nanti istirahat juga Alena jangan sampe makan yang pedes pedes ya!"

"Iya Miss, makasih ya"

"Sama sama Cilla"

Pricilla keluar dari UKS, sekarang ia bingung mau kemana. "Susulin mereka aja deh!"

Pricilla berjalan menuju kantin mencari kedua temannya, namun naas mereka tidak ada dimana-mana. "Loh? Pada kemana? Katanya ke kantin?"

Tiba tiba ide di kepala nya muncul. Pricilla menuju ke penjual roti, membeli dua bungkus roti rasa coklat dan susu, ia juga membeli air mineral kemudian memutuskan untuk kembali ke kelas saja, kalau disini takut ketauan Pak Sam, takut dikira pura pura, walaupun memang ia tak sakit juga sih.

Pricilla berjalan menaiki tangga ke lantai dua. Memang aturan sekolah, jika kelas sepuluh makan kelas mereka ada di lantai satu, kelas sebelas ada di lantai dua, dan kelas dua belas ada di lantai tiga.

Saat Pricilla berhasil sampai di tangga terakhir, ternyata bertepatan dengan jam istirahat, siswa siswi berhamburan keluar kelas membuat Pricilla tak bisa melanjutkan perjalanan karena seperti di keroyok massa.

Pricilla melipir perlahan, kini ia berada di depan kelas XI MM 2, kelas sepupu nya. Ia berfikir sejenak, lalu memandangi kelas itu yang hampir kosong karena muridnya sudah berhamburan keluar.

"Cilla?"

"Alka"

"Nyari Gama?"

Pricilla menggeleng. "Enggak, nyari Nevan"

"Nevan?" Tanya Alka memastikan.

Pricilla mengangguk. "I-iya"

"Nevan gak ada" Jawab nya cuek.

"Kemana?"

Alka mengangkat bahu nya acuh. Lalu menatap plastik yang berisi air mineral dan juga roti yang Pricilla bawa. "Ngapain?"

"Ini nitip, kasih Nevan ya"

"Gak mau"

Pricilla melongo, "Kok gak mau?"

"Emang nya harus mau?" Tanya Alka balik. "Taruh aja di meja nya"

"Yang mana meja nya?"

Alka menunjuk meja yang tepat berada di samping nya, yang entah kenapa membuat Pricilla kesal. Tapi ya sudah lah, Pricilla segera menaruh plastik itu dan segera berpamitan pergi.

"Kalau ilang, bukan tanggung jawab gua!" Tegas Alka.

"Iya, A.l.k.a!" Jawab Pricilla ketus. Kemudian gadis itu pun pergi ke kelasnya sendiri.

Pricilla menghentakkan kakinya dengan kesal, Alka ini sok cuek sekali, padahal mereka pernah makan malam bersama!

Beautiful Time With You [Seunghan RIIZE]On viuen les histories. Descobreix ara