🎬 BAB 4: Bawa Aku Ke Sana!🎬

339 42 35
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Fuma menatap EJ yang pergi dengan menggandeng laki-laki yang tadi Heeseung bilang itu pacarnya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Fuma menatap EJ yang pergi dengan menggandeng laki-laki yang tadi Heeseung bilang itu pacarnya. Entah kenapa rasanya dia sangat sedih.

"Heeseung,apa di marah? Dia gak pernah berbicara kasar seperti itu padaku. Apa kata-kataku tadi menyinggung perasaannya?" Tanya Fuma.

Heeseung mengangguk lalu cepat-cepat menggeleng.

"Maksudku..aku rasa moodnya sedang gak bagus. Makanya dia cepat marah. Kak Fuma sebaiknya gak terlalu mikirin yang tadi. Aku yakin nanti Ej pasti akan kembali seperti semula."

"Aku harap iya. Ngomong-ngomong apa kamu kenal laki-laki itu? Benar laki-laki itu pacarnya?"tanya Fuma.

"Aku gak tahu. Pagi tadi dia sudah ada di rumah EJ. Kata EJ, Nicholas dari kota. Dia ke sini sepertinya untuk liburan,"jawab Heeseung.

Fuma mengangguk-angguk.

"Aku hanya merasa laki-laki itu sedikit aneh. Maksudku,kamu tahu kan kalau Ej sedikit polos. Aku gak mau dia salah pilih pacar apalagi sampai dimainin sama cowok. Menurutku dia sedikit mencurigakan."

"Kak Fuma,Ej bukan anak kecil lagi. Kak Fuma gak usah khawatir. Sepolos apapun dia,dia masih bisa membedakan orang baik dan buruk," sahut Heeseung.

"Ya..aku hanya takut saja. Orang tuanya di kota menitipkan Ej padaku dan juga kakek. Aku ingin menjaganya,"jawab Fuma.

Heeseung mengangguk.

Sementara itu EJ terus menarik tangan Nicholas gak tahu mau kemana. Dia masih kesal dengan Fuma.

"Hei,kamu gak mau lepasin tanganku? Aku bukan pacarmu!"
Tegur Nicholas.

Ej masih gak mau melepaskan tangan Nicholas. Kayaknya sih telinganya gak dengar karena masih kesal. Dengan kasar Nicholas menyentakkan tangannya hingga pegangan Ej terlepas.

"Aku ini Dewa mu! Jangan memperlakukan aku seperti aku ini temanmu!"

Ej menunduk takut.

"Maaf," cicitnya. Nicholas tertawa kecil. Dia menarik tudung kepala jaket milik Ej agar duduk di bangku sebuah taman.

ONLY LOVE (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt