Chapter 16

360 63 15
                                    

Jisung melihat raut wajah Renjun dan ia tak mau lebih jauh membuat Renjun bingung, segera ia mengalihkan topik.

"Sudah makan?"

Renjun menggeleng

"Ayo"

"Ke mana?"

"Makan" Jisung beranjak menatap Renjun

"Ah? Aku ganti baju dulu. Kamu keluar dulu"

"Kenapa?" Jisung berbalik melihat Renjun siap mengangkat ujung bajunya.

"Ya karena aku mau ganti baju. Aku akan melepas bajuku. Telanjang! Apa kau mengerti?" Renjun sedikit kesal

"Aku tau"

"Lalu tunggu apa lagi?"

Jisung diam tak bergeming membuat Renjun tersadar, dan seketika ia malu.

Apa yg perlu di khawatirkan. Kita berdua laki-laki. Tak peduli mau aku pakai celana dalam atau bahkan telanjang di depannya, bukankah itu hal biasa.

Betapa bodohnya ia bertingkah seperti wanita. Renjun kau...

Renjun mengutuk dirinya sendiri

"Ekhem. Baiklah tunggu" Tanpa membuang waktu lagi ia melepas bajunya memperlihatkan kulit putih bersih, pinggang ramping dan garis otot yg halus khas remaja. Meskipun agak kurus tapi tubuh Renjun tidak jelek sama sekali justru sangat bagus lebih tepatnya indah.

Aku khawatir wanita juga kalah.

Jisung melirik tubuh Renjun ragu-ragu dan seketika matanya melebar, Renjun melepas celananya dan dengan santainya memilih baju sambil telanjang, di depan mata Jisung.

Jika saja Renjun berbalik ia akan tahu tatapan apa yg dimiliki oleh Jisung untuknya.

Tak sanggup menanggungnya Jisung berbalik menutup wajahnya dan mengusap wajahnya kasar. Tangannya terkepal kuat menahan sesuatu. Kini dirinya menyesal kenapa tak langsung keluar ketika Renjun memintanya tadi. Sekarang ia malah kesulitan sendiri.

"Aku.. menunggu di luar"

Jika saja Renjun lebih peka ia akan menyadari suara Jisung lebih berat dan serak dari biasanya. Namun pikirannya telah berkelana entah kemana hanya menjawab dengan dengungan.

🍁🍁🍁🍁

"Kau suka?" Jisung memperhatikan Renjun tak menjeda makannya, apa seenak itu?

Renjun tak bisa menjawab karena mulutnya penuh dengan makanan jadi dia hanya mengangguk semangat dan matanya menyipit karena senang.

Jisung mengerti Renjun suka makan ini dan itu. Ketika di rumah semua makanannya sehat dan mengandung banyak gizi yg di rekomendasikan oleh koki sendiri jadi lebih banyak sayuran daripada daging berlemak.

Tapi meski dia tidak terlalu suka ia tak bisa memilih sesuka hati karena ia hanya tamu, jadi memakannya dengan tenang.

Sekarang di hadapan makanan favoritnya yg penuh lemak dan kurang sehat tapi tak di ragukan menurut kebanyakan orang enak, Renjun menjadi kalap.

Jisung tak begitu menyukai makanan cepat saji, itu terlalu berlemak dan rasanya terlalu kaya, ia tak terbiasa.

Jadi dia mendorong semua makanan itu ke hadapan Renjun dan hanya menonton.

30 menit kemudian mereka keluar dari restoran dan memilih untuk berjalan-jalan menikmati Seoul di malah hari.

Hanya terdiam berjalan beriringan dan dekat. Itu cukup. Tak perlu bicara, bergandengan tangan atau merangkul bahu.

ANTIDOTUM [SungRen] || ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz