172

1 0 0
                                    

Ayooo anak muda sudah waktunya kita berperan bukan baperan 🙏🙏😊

Pastinya dong kita anak muda pernah dalam posisi baper 🙏🙏😊

Pernahkah berada dalam kondisi baper? Baper atau bawa perasaan adalah istilah dimana kita terhanyut dalam satu suasana hati yang terasa lebih sensitif, mudah tersinggung, mengedepankan emosi untuk menanggapi suatu peristiwa atau suatu objek.

Dalam bersosialisasi kita akan menemukan mahluk jenis ini, bahkan mungkin juga hinggap pada diri kita sendiri, yang biasanya membuat kita jadi merasa serba salah.

Didiamkan bapernya semakin menjadi, jika diikuti bapernya, dia akan merasa mendapat dukungan untuk baper.

Nah, lho simalakama, kan??? 🤭

Biasanya baper itu tercipta karena situasi yang ia buat sendiri. Ia berharap ingin merasa dianggap, bahkan merasa ingin diistimewakan. Padahal, cukup martabak saja yang istimewa, atau cukup provinsi Jogjakarta dan provinsi Aceh saja yang diistimewakan. Eh! 🤭

Lalu bagaimana agar kita terhindar dari sikap baper? Cukuplah setiap apa yang kita lakukan niatkan selalu Lillah karena Allah semata. Kedepankan rasa ikhlas.

Ingat, kata guru saya pak KH. Zainal Syarifuddin, rumus ikhlas itu cukup mudah, yaitu lakukan-lupakan, lakukan-lupakan. Artinya dalam setiap melakukan amal kebaikan prinsip kita, melakukan terus lupakan apa yang kita perbuat itu. Jangan sekali-kali mengharapkan pujian dan balasan dari mahluk. Karena dengan berharap kepada mahluk biasanya kekecewaan yang akan kita dapati.

Sekedar saran, segeralah buang sikap baperan, mendingan kita ambil sikap berperan. Ambilah kesempatan yang ada untuk diri ikut berperan dalam kebaikan.

Penilaian orang terhadap kinerja kita, jadikan sebagai bahan evaluasi bukan untuk dibawa ke dalam hati sanubari lalu hinggap di perasaan. Selama kita berada pada trek yang benar, tidak melanggar aturan Al-Qur'an dan sunah, juga tidak melanggar hukum negara dan hukum sosial, tetap keep istiqomah dalam berbuat kebajikan.

Mari berperan bukan baperan. Ambil peran sekecil apapun dalam berbuat kebajikan. Menjadi seseorang yang menjembatani orang lain untuk berbuat baik, itu termasuk sebuah kebajikan.

Jangan menyepelekan setiap peran yang dilakukan, Allah Maha melihat dan malaikat tak akan pernah tertukar dalam menulis setiap amal kita.

Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari). Seakan hadis ini mengatakan, jika ingin mengukur sejauh mana derajat kemuliaan akhlak kita, maka ukurlah sejauh mana nilai manfaat diri kita untuk orang lain.🙏🙏🙏

💌🌹

قال بعض الحكماء مسكين ابن آدم،
لو خاف من النار كما يخاف من الفقر لنجا منهما جميعا
ولو رغب في الجنة كما يرغب في الدنيا لفاز بهما جميعا
ولو خاف الله في الباطن كما يخاف خلقه في الظاهر لسعد في الدارين جميعا

Berkata sebagian ahli hikmah :

"Kasihan manusia ini"

Andai saja dia takut dari api neraka sebagaimana takutnya dari kemiskinan
Niscaya dia akan terselamatkan dari api neraka dan kemiskinan

Andai seorang manusia cinta kepada surga sebagaimana cintanya kepada dunia
Niscaya dia akan berhasil di dunia dan di akhirat

Andai saja dia takut kepada Allah di dalam batinnya atau hatinya sebagaimana takutnya dhohirnya atau jasadnya tertimpa musibah
Niscaya dia akan terselamatkan di dunia dan akhirat"

ILMU-ILMU ISLAMIWhere stories live. Discover now