Chapter 2 - Canggung

14 1 0
                                    

Happy Reading

"Kalian terlambat," ucap gadis itu.

Pandangan Vio dan salah satu anggota Kepolisian Militer Euphonia itu saling bertatapan. Mereka berkontak mata cukup lama tanpa mengatakan apa pun. Setelah sekian lama tidak bertemu, keduanya kebingungan akan hal apa yang ingin mereka bicarakan untuk pertama kalinya.

"Hai!"

"Hai."

Atmosfer di sana mendadak berubah. Keduanya berbicara bersamaan, dan itu membuat suasana di antara keduanya menjadi canggung sekali.

Netha masih terpaku ke arah para pencuri yang mendadak tumbang dalam sekejap. Itu terjadi sebelum para anggota Kepolisian Militer Euphonia datang. Tatapannya kemudian berganti ke arah Vio. Anehnya, Vio mendadak berada di ujung sana, padahal sejak tadi Vio berada di dekatnya. Ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara keajaiban. Netha yang mulai tersadar akan sesuatu kemudian mendekati Vio dan para anggota Kepolisian Militer Euphonia dengan masih menggandeng lengan kecil Rexitha.

"Kalian berdua, ikutlah denganku."

Pria itu kemudian tersadar bahwa ada Netha dan Rexitha disini. Dia tidak tahu bagaimana Netha, Rexitha dan Vio bisa berada disini. Namun, pria itu menahan diri untuk bertanya sekarang.

"Pergilah keluar lebih dulu. Aku akan menyelesaikan masalah disini dan menyusul kalian."

Netha mengangguk, kemudian dia menatap ke arah Vio, menyuruh gadis itu untuk mengikuti langkahnya.

****

"Rexitha, kamu tidak apa-apa?"

Sesampainya di luar Restaurant, Netha menyamakan tingginya dengan Rexitha. Dia masih menggenggam kedua tangan Rexitha dengan lembut. Walaupun Rexitha terlihat baik-baik saja setelah kejadian buruk tadi, itu membuat Netha khawatir. Dia adalah Ibunya, tapi hingga sekarang Netha tidak bisa mengetahui perasaan anaknya yang sebenarnya. Sulit untuk menebak pikiran Rexitha sekarang karena anak itu yang selalu tidak berekspresi apa pun.

Rexitha hanya menjawab dengan anggukan kepala pelan.

"Semuanya sudah baik-baik saja sekarang."

Walaupun Rexitha tidak menunjukkan perasaan takutnya, Netha tetap mencoba meyakinkan Rexitha bahwa tidak ada hal buruk yang terjadi.

Disisi lain, Vio tengah berdiri di depan mobil dengan banyaknya isi pikirannya. Gadis itu sebenarnya sedang merasa sangat malu sekarang. Ia dipertemukan dengan pria itu lagi di waktu yang tidak tepat.

'Apa-apaan dengan hai itu tadi?!' Vio merutuki tingkah bodohnya tadi.

"Vi!"

"Ah, iya, Kak?" Vio segera tersadar dari lamunannya begitu Netha memanggilnya.

"Kamu baik-baik saja?" Netha sedikit khawatir melihat raut wajahnya Vio. Seperti ada sesuatu yang tengah dipikirkan oleh gadis itu semenjak kedatangan pencuri itu. "Apakah kamu kepikiran dengan para pencuri itu?"

Vio menggeleng-gelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Netha. "Tidak, sebenarnya bukan itu..."

Vio mengalihkan pandangannya, tidak ingin berkontak mata dengan Netha. Dia hanya kepikiran karena responnya tadi melihat kedatangan orang itu.

"...Aku hanya merasa sedikit aneh dengan kejadian itu. Aku pikir, sekarang sudah tidak ada kejahatan seperti itu. Tapi, ternyata-!"

"Tidak perlu dipikirkan."

Sebias suara familiar menyeruak dan membuat Vio tidak dapat menyelesaikan kalimatnya. Pandangan Vio, Netha dan Rexitha berganti menatap pria itu.

Violet Dragon - The Legends DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang