Chapter 5

40 7 4
                                    

Sudah 6 bulan Ryujin tinggal di Korea dan selama itu juga yeji sudah tidak pernah mengkonsumsi alkohol lagi, bahkan sudah lama keluar dari tempat rehabilitasi. Kondisi yeji sekarang jauh lebih baik dibanding dulu walaupun kadang masih sering melamun. Itu semua berkat nasehat dari Ryujin.

Sekarang Yeji dan yang lainnya (Ryujin, yena, minju, yujin, chaeryeong, yuri) sedang makan di kantin untuk makan siang. Mereka baru saja menyelesaikan kelas pertamanya.

"Chaer, kamu mau sampe kapan ngegantung si somay? " Tanya Ahn Yujin pada chaeryeong yang duduk di sebrangnya.

"Iya nih, kasihan tu si somi digantung terus" Ucap minju.

"Mau digantung atau tidak itu bukan urusan kalian ya" Ketus chaeryeong, mereka semua terkekeh kecuali yeji yang hanya tersenyum tipis.

"Emangnya si somi kurang apa si? Udah tampan, blasteran, kaya lagi. Apa coba kurangnya? " Tanya yuri heran.

"Ih ko kamu muji laki lain depan kekasihmu sih" Cemberut yena so imut membuat mereka menatapnya jijik.

"Yen, bisa ga jangan sok imut kaya gitu? Jijik aku lihatnya" Ucap Ryujin.

"Somi kurang waras ja kaya si yena sama si yujin" Celetuk chaeryeong tanpa beban.
Yujin dan yena yang merasa dihina hanya mendelik tajam pada chaeryeong.

"Haaaaaaa" Ryujin tertawa dengan begitu lepas.

"Kau benar, yena sama yujin memang tidak waras dari dulu" Ucap Ryujin

"Woyy ngaca!! Kau juga sama ja" Ujar yena tak terima.

"Setidaknya aku lebih waras dari kalian berdua, iya kan yeddeong? "

"Sama saja" Ucap yeji membuat yena dan yujin tersenyum menang.

"Kau dengar, kau juga tidak waras" Ejek yujin pada ryujin, sedangkan yang diejek hanya mendengus kesal.

"Rupanya kau ada disini" Ucap seorang yeoja sambil membawa nampan yang berisi makanannya.

Yeji dan yang lainnya menoleh ke asal suara.

"Yena bisakah kau pindah ketempat duduk yang ada disebelah ryujin. Aku ingin duduk di dekat yeji" Usir karina pada yena.

Mereka menatap karina datar. Sikap karina yang slalu mengejar-ngejar yeji membuat mereka muak.
Yeji benar-benar sangat risih dan sangat membenci karina, dia slalu saja mengganggunya meskipun yeji tidak pernah menggubrisnya.

"Ini tempat dudukku!! cari meja lain untuk makan kami tidak menerima makhluk halus disekitar kami" Kesal yena.

"Apa maksudmu makhluk halus huh? " Marah karina, dia benar-benar sangat tersinggung.

"Kulitmu halus kan ngga kasar? Kalau kulitmu halus ya berarti kamu makhluk halus, kecuali kalau kulitmu kasar ya berarti kamu makhluk kasar" Cerocos yena membuat teman-teman dan kekasihnya menahan tawa.

"Tapi ngga perlu memanggilku makhluk halus juga, dasar bebek"

Yena yang dipanggil bebek pun berdiri didepan karina.

"Aku memang bebek, terus lu mau apa huh? Mending lu pergi dari sini, lagipula yeji juga tidak menginginkan kehadiranmu. Iyakan yeji? "

"Ne" Ucap yeji singkat padat dan menusuk.

Karina yang mendengar itu langsung menatap yeji dan mendengus sebal, sedangkan yang ditatap terlihat tidak peduli dan hanya fokus memakan makanannya yang belum habis.

"Awas ya kau" Tunjuk karina pada yena lalu pergi. Yena pun duduk kembali dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

"Mengganggu saja" Dengus yena.

Fell in Love With You TwiceWhere stories live. Discover now