keputusan

5.7K 833 300
                                    

IYAAAA INI ASHA MUNCUL IYAAAAAAAAA MAAF DEHHH UDAH NGILANG T_______T

—duren muda—

"makan punya kamu Ju, jangan nyuapin Juwon doang." tegur Jeongwoo dengan tatapan lurusnya. menghentikan aktivitas pria manis yang sedang menyuapi putranya dengan makanan.

"gapapa pak, saya bisa makan abis ini kok. yang penting Juwon makan dulu." balas Junghwan dengan senyum kikuknya.

ah, sial... makanan mewah menggiurkan itu memang ia angguri sejak awal demi menyuapi Juwon yang sedang manja.

"Juwon, makan sendiri. kasian mamanya belum makan." kini tatapan mata tajam serigala itu beralih pada si kecil yang sedang mengunyah dengan polosnya.

mendengar ucapan si duda barusan-- membuat Junghwan membelalakkan matanya terkejut. apa tadi katanya? apakah pria itu sungguhan mengakuinya sebagai mama Juwon?

"iyaa, Juwon mam sendiri aja ayah... mama maaf yaa.." ujar si kecil merebut piringnya dari kakak manis. kemudian melanjutkan acara makannya tanpa merasa terganggu. meninggalkan pemuda manis itu canggung setengah mati karena Jeongwoo terus memandangnya lurus.

"Juwon gimana hari ini sekolahnya?" Junghwan bertanya untuk mengalihkan kecanggungannya, yang kemudian direspon dengan sangat antusias oleh putra tunggal tersebut.

"seneng banget!! hari ini uwon main sama temen temen, uwon bisa ikutan mam bareng temen temen soalnya uwon bawa bekaaall!"

"emang kalau uwon ga bawa bekel, ga bisa makan bareng temen temen?"

Juwon menggeleng dengan senyum pahitnya, "bisa, tapi uwon malu... temen temen semua bahas mama, jadi uwon ngga gabung."

pria berbahu lebar yang sedari tadi hanya menonton perbincangan itu tiba tiba memalingkan wajahnya. Jeongwoo diam diam meneguk salivanya berat, matanya mendadak perih dan panas. jantungnya berdegup sedikit lebih cepat dari biasanya. ia sakit hati karena baru mengetahui hal ini.

tak jauh berbeda dengan reaksi sang ayah kandung, mahasiswa manis itu kini mengusap surai lembut Juwon penuh sayang, menatapnya dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"kalau tadi, uwon kan gabung sama mereka tuh. uwon bahas apa?" tanya Junghwan dengan sangat lembut.

"bahas mama juga! uwon kan punya mama baru sekarang?? kak juju sudah jadi mamanya uwon kan?"

astaga ya tuhan... hati kedua pria dewasa disana terenyuh bukan main mendengar jawaban si kecil.

Junghwan tak keberatan dirinya dianggap mama oleh putra kecil yang satu ini, tapi--- definisi mama tak se-simple itu, bukan?

bisa saja ayah Juwon diam diam memendam rasa jijik demi kebahagiaan putranya, siapa yang tahu?

ah.. ingin menikmati masa masa menjadi mama Juwon pun Junghwan merasa sangat susah, mengingat pada akhirnya ia juga akan menikah dan memiliki keluarga kecil.

apa Juwon tak akan kecewa? sosok mama untuknya akan disebut sebut dengan panggilan 'ayah' suatu saat nanti.

"Junghwan." panggil Jeongwoo tiba tiba, memecahkan lamunan Junghwan yang mulai terlarut dalam perasaan sedihnya.

duren muda; iksan boys [end]Where stories live. Discover now