movie time

5.8K 887 412
                                    

YASSSSS TOLONG KECUP PIPI ASHA YANG SUDAH UP DEMI MAKHLUK MAKHLUK SEPERTI KALIAN SENYUM DIKIT 😚😚😚

—duren muda—

Park Jeongwoo namanya, pernah menikah muda di usia 21 tahun bersama seorang wanita yang telah lama menjalin hubungan dengannya sejak menginjak bangku SMP.

delapan tahun lamanya Jeongwoo dan wanita itu berkencan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. namun apalah daya, baru juga 18 bulan berdiri, rumah tangga itu harus kandas begitu saja. delapan tahun tak berarti apa apa sama sekali bagi keduanya.

mantan istrinya berani meninggalkan Jeongwoo dan bayi mereka demi pria lain. benar benar tak dapat dipercaya, Jeongwoo bahkan sempat melakukan beberapa percobaan bunuh diri meski tak berhasil.

padahal kala itu ekonominya sudah sangat tercukupi meskipun belum sefantastis sekarang. membuat duda muda itu selalu bertanya tanya apa yang salah dengan dirinya hingga pantas diselingkuhi sang istri.

namun bagaimanapun, waktu terus berjalan dan dunia selalu berputar. kini Park Jeongwoo telah mencapai impiannya untuk berkecimpung dalam dunia musik dan menghasilkan banyak uang. segala aspek dalam kehidupannya membaik secara perlahan, dan sosok produser satu itu telah berhasil menghapus bayang bayang mantan istrinya dari kehidupan.

kini ia hanya tinggal berdua bersama Juwon, sang putra yang baru menginjak kelas satu sd. jujur saja--- Jeongwoo menyadari sepenuhnya bahwa ia tak becus dalam merawat Juwon. pria pemilik mata tajam serigala itu lebih memilih gila kerja dan menyerahkan urusan sang putra pada seorang babysitter.

meski begini, rasa sayangnya pada Juwon besar bukan main. setiap akhir pekan sosok single parent itu selalu menyempatkan quality time berdua dengan manusia mini versionnya.

namun anak kecil tetaplah anak kecil. meski Jeongwoo telah berusaha untuk selalu menyempatkan bermain bersama Juwon, bocah kecil satu itu selalu haus akan waktu, perhatian dan kasih sayangnya. meminta dibuatkan bekal makanan, meminta dimandikan, meminta diantar sekolah, meminta ayahnya datang rapat, dan segala rupa. sampai sampai pria berbahu lebar itu mulai tak tahan karena Juwon selalu meminta sosok mama.

seperti sekarang contohnya, niat awal hanya ingin menjemput Juwon pulang dari les tari berujung ia terpaksa merepotkan si kakak pelatih.

Junghwan terus berjalan mengikuti Jeongwoo sembari menggendong Juwon yang rupanya telah terlelap.

"sini sama saya aja, kamu boleh duduk dulu. saya ambilin minum." ujar Jeongwoo sembari membalikkan badannya, kemudian mengambil alih sang putra untuk dibawa ke gendongannya. mempersilakan tamu itu untuk duduk di sofa dan beristirahat.

Junghwan hanya tersenyum kecil menanggapinya, setelah duda muda itu berlalu meninggalkannya, ia pun mendaratkan bokongnya di atas sofa empuk. matanya mulai menyapu seisi ruangan, terkagum kagum melihat barang barang serba mewah disana. ah.. iri sekali dirinya pada Juwon. hidupnya pasti selalu berkecukupan dan dapat melakukan apa saja yang dirinya mau.

tak berselang lama, sosok pria berbahu lebar itu kembali datang sambil membawakan segelas air es untuk tamunya.

"diminum dulu, Junghwan." ujar Jeongwoo sebelum duduk di sofa seberang sang tamu.

yah, Jeongwoo dan Junghwan ini saling mengenal. atau mungkin--- lebih tepatnya, hanya saling mengenal wajah dan nama tanpa pernah berinteraksi apa apa.

pemuda manis itu mengangguk dengan senyum kikuknya, "saya izin minum ya pak." begitu ucapnya yang kemudian diangguki si pemilik rumah.

"maaf ya Juwon tantrum gitu, saya agak terlambat jemput karena ada revisian nanggung tadi. saya jadi ngerepotin kamu gini." pria berbahu lebar itu membuka suaranya untuk memulai pembicaraan.

duren muda; iksan boys [end]Onde histórias criam vida. Descubra agora