"Harry, aku tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi sebaiknya kamu ikut! Ayo!" Neville segera membawa mereka ke asrama bagian anak laki-laki.  Alangkah terkejutnya mereka saat melihat kamar tidur Harry dan teman-temannya sudah berhamburan seperti ada yang membobol masuk.

"Pelakunya pasti seorang Gryffindor. Tidak ada orang lain yang mengetahui kata sandi asrama kita, kecuali dia bukan seorang pelajar." Hermione mengangguk setuju mendengar ucapan Eleanor.

"Siapapun itu, dia pasti sedang mencari sesuatu." Ucap Ron.

Harry mendekati meja nakas yang telah hancur di dekat kasur dan mendapati buku harian milik Tom Riddle hilang. "Dan dia menemukannya. Buku harian Tom Riddle hilang."



• • •



Malam Tahun Baru

Beberapa hari setelah buku harian Tom Riddle menghilang, mereka melupakan sejenak pencarian benda tersebut karena perayaan tahun baru telah tiba. Sebagian murid pulang ke rumah untuk berkumpul keluarga, beberapa masih belum berangkat dan ada yang memilih tetap di Hogwarts.

Great Hall merupakan pilihan tepat untuk merayakan tahun baru, banyak kudapan manis tersedia diatas meja disiapkan oleh peri dapur untuk setiap murid yang belum meninggalkan kastil.
Cedric dan Eleanor termasuk dari kebanyakan murid yang bersantai di aula. Eleanor mencoba menjernihkan pikiran dari segala masalah mengenai Kamar Rahasia. Dan semenjak buku harian Tom Riddle menghilang, mereka seakan hilang arah tidak menemukan jawaban apapun.

"Kamu pulang ke rumah liburan ini?" tanya Cedric.

"Aku belum memutuskan." Eleanor membuka bungkus permen rasa lemon lalu memakannya, "Hermione selalu pulang ke rumah, tapi Harry dan Ron, mungkin mereka tetap tinggal." Dahinya berkerut karena rasa masam dari permen lemon, "Bagaimana denganmu?"

"Pagi ini aku menerima surat dari rumah. Sepertinya aku akan pulang besok." Ujar Cedric menjawab, "Pernikahan sepupu, aku harus datang." Eleanor mengangguk-angguk.

Sementara itu disisi lain ruangan aula, Ron memperhatikan gerak-gerik sang sahabat. Hermione yang awalnya hanya sibuk berkutat dengan buku kini beralih menatapnya, "Menurutmu Leah dan Cedric berkencan?"

"Bagaimana bisa dia menyukai Eleanor? Dia tidak terlalu cantik."

Harry mengalihkan pandangan kepada Eleanor yang terlihat sedang bercanda gurau bersama Cedric setelah mendengar komentar Ron mengenai wajahnya, untuk beberapa saat kemudian ia kembali menghadap Ron. "Dia cantik."

"Oh, benarkah?" Ron menatap Eleanor sekali lagi, namun tak menemukan kecantikan disana.

Harry mengangguk.

Hermione menghela nafas, kepalanya menggeleng ringan menyikapi sikap Ron. "Kamu mengatakan itu karena kalian sudah berteman sejak kecil, jadi kamu tidak melihatnya sebagai perempuan, tapi sebagai saudara."

"Well, yeah...." Ron mengakui apa yang Hermione katakan ada benarnya. "Tidak bohong jika aku menganggapnya sebagai saudara perempuanku. Terkadang dia berbeda." Mereka bertiga memperhatikan Eleanor yang kebetulan  melihat ke arah mereka juga. Gadis itu terlihat kebingungan lalu beranjak dari tempatnya duduk untuk menghampiri mereka bertiga.

"Ada apa?" tanya Eleanor.

"Bukan apa-apa." Ujar Harry menjawab.

Kening Eleanor berkerut mendengar jawaban itu, "Kalian bertingkah aneh." Pikirnya.

"Kamu tidak memberitahu kami kalau kau mengencani Diggory." Celetuk Ron.

"Aku tidak bermaksud begitu, aku memberitahu Hermione." Ucap Eleanor.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ELEANOR FLETCHERWhere stories live. Discover now