Rony speechless.

Kini gantian dia yang melebarkan bola matanya.

Salma langsung sadar dan mengakak sendiri. "Jalan Mas, jalan," katanya sembari mendorong bahu Rony mengalihkan perhatian.

Rony menurut meski dengan wajah yang masih terkejut karena bibirnya digeplak.

Bener-bener digeplak cuyy. Bukan bercanda.

Ga sopan emang satu cewek ini. Padahal jelas-jelas dia lebih muda daripada Rony.

Setelah mobil berjalan dengan kecepatan normal, Salma melepas sepatunya dan menyilakan kakinya. "We tinggal tidur ya, Bos. Pms lagi anjim banget."

Rony hanya menjawab dengan alisnya yang mengangkat sekilas.

Salma kembali memejamkan matanya. Sedangkan Rony tengah bimbang di tempat duduknya sembari sesekali melirik ke kursi tengah di mana satu kresek minimarket berada.

Kasih jangan?

Kalo salah gimana? Dia asal ambil aja tadi.

Kalo diledekin gimana?

Setelah banyak pertimbangan akhirnya Rony mengambil kresek putih itu lalu meletakkannya di pangkuan Salma.

Rony dengan cepat mengkakukan ekspresi wajahnya.

Salma yang terkejut langsung membuka mata. Dia menunduk untuk melihat apa yang ada di pangkuannya.

Salma menoleh ke arah lelaki berambut klimis itu. "Apa ini?" tanyanya bingung.

"Badak kali," ujar Rony acuh tak acuh.

"Yakalik."

"Pake ditanya segala," gerutu Rony.

"Gue tanya isinya ya, Jing."

"Yabuka, Bing."

"Kalo bom?"

"Hah🙌, meledak," katanya dengan raut lempeng.

Salma memamerkan fake smile-nya.

Dia langsung membuka kresek itu dan menemukan dua botol Kiranta berbeda rasa, cemilan ringan, dan makanan pedas. Suhu sekali ya ges ya.

"Wedededew."

Kan....

Salma melirik Rony, sedangkan Rony sekuat tenaga melempengkan ekspresinya.

"Terdeteksi mantan banyak nih," ujar Salma yang membuat Rony mengerutkan alisnya.

Ada banyak kata yang bisa disamakan dengan perlakuannya itu, salah satunya contohnya 'wih lelaki sejati nih', tapi kenapa malah buaya darat buset aku tertipu lagi. Eh engga itu lagu.

Women ☕

Rony tak menanggapinya. Dia hanya menatap Salma sekilas dengan tatapan tajamnya sebelum akhirnya fokus pada jalanan.

"Btw gue sebenernya seumur idup kaga pernah minum gini-ginian, katanya sih ga baik, gue biasanya sih jamu ya, tapi karena lu udah effort melipir ke indoapril, turun dari mobil, kena dinginnya ac indoapril, ketemu kasir yang nawarin ini itu ama isi pulsanya sekalian kak, terus pas mo pulang eh ketemu kang parkir yang dikasih dua rebu ga mau mintanya ma rebuk, yaudah gue terpaksa minum ini."

Rony menghela napas lalu menarik paksa garis senyum di bibirnya. "Iyah, sama-sama Salma," katanya dengan nada yang dibuat sesabar mungkin.

Salma tergelak, sedangkan Rony mengelus dadanya sendiri untuk bersabar dengan segala tingkah Salma yang barusan atau yang akan datang.

Kalo Suka Bilang! [END]Where stories live. Discover now