***

Sebelum membuka jati diri seperti sekarang, Calvin adalah seorang barista disebuah kafe biasa. Ia menjalin hubungan dengan Brianna yang lebih tua darinya karena Brianna adalah sosok wanita yang dewasa dan tak banyak menuntut seperti kebanyakan wanita. Brianna terlihat begitu awet muda meskipun usianya sudah berkepala empat.

Meski Brianna adalah janda dan memiliki satu orang anak perempuan, namun hal itu bukan masalah bagi Calvin, Calvin tetap menerima Brianna apa adanya. Dan setelah ia menikah dengan Brianna, rencananya ia akan membuka jati dirinya dan memberikan segalanya untuk wanita itu.

Namun sayang seribu sayang, Brianna ternyata diam-diam mengkhianatinya. Brianna menjalin hubungan dengan pria yang lebih kaya, padahal sebenarnya jauh lebih kaya Calvin bila dibandingkan dengan pria itu. Setelah ketahuan, Brianna pun memutuskan Calvin, ia beralasan jika Calvin tidak akan mampu memberikannya apapun jika mereka sampai menikah. Selama ini Brianna menjadikan Calvin kekasih hanya untuk tempat persinggahan saja, karena Calvin yang amat tampan, Brianna pun memanfaatkannya, dan bodohnya Calvin, ia malah jatuh ke dalam perangkap nenek lampir itu.

Mengingat hal itu, membuat Calvin tersenyum miris. Tapi sekarang, Calvin akan balas dendam, apalagi saat ini ia sudah menikahi Rhea mantan calon anak tirinya. Melalui Rhea, Calvin akan membuat hidup Brianna hancur sehancur-hancurnya. Tuhan memang berpihak pada Calvin sekarang, karena Brianna yang menjebaknya, namun ia malah menikah dengan putri Brianna.

Jauh lebih menguntungkan bukan? Apalagi ia mendapatkan daun muda seperti Rhea, bukan cuma Rhea, tapi juga calon anaknya.

Calvin benar-benar merasa sangat bahagia. Ia menganggap jika nasibnya kali ini adalah hadiah terindah yang pernah ia terima. Setelah pengkhianatan yang Brianna berikan, kini Tuhan memberikannya pengganti yang jauh lebih baik dan lebih segala-galanya bila dibandingkan dengan sebelumnya.

"Biar saya yang jemput Rhea, dia pulang pukul satu siang kan?" Tanya Calvin pada pengawalnya.

"Iya Tuan." Balas pengawal tersebut sambil memberikan hormat.

"Kegiatan apa saja yang dia lakukan selama di kampus? Apa ada hal membahayakan yang dia lakukan?"

"Tidak ada Tuan, karena di kampus nyonya sedang ada kegiatan bazar, jadi beliau hanya duduk dan bersantai bersama dengan teman-temannya, selain makan-makanan yang ada disana, nyonya juga mencoba beberapa games yang disediakan." Jelasnya.

"Dia tidak bertingkah aneh kan sampai membahayakan dirinya sendiri?" Tanya Calvin.

"Tidak Tuan." Pengawal itu menggeleng pelan, ia terlihat begitu jujur saat menyampaikan hasil laporannya pada Calvin, dan Calvin tentu saja percaya akan hal itu.

"Ya sudah kalau begitu, kamu bisa kembali!"

"Siap Tuan, permisi Tuan!" Pamit pengawal tersebut dan Calvin pun hanya membalasnya dengan anggukan pelan.

***

Rhea masih berada di kampus, ia sedang menunggu jemputan bersama Vera yang membawa mobil sendiri. Kandungan Rhea saat ini telah memasuki bulan ke dua, masih belum terlalu kelihatan, namun tubuhnya sudah cukup berisi. Calvin begitu perhatian dan sangat menjaga betul istri kecilnya itu. Luka sedikit saja bahkan selalu menjadi masalah bagi Calvin, dan hal itu sudah biasa bagi Rhea.

"Bareng gue aja yuk!" Ajak Vera.

"Enggak, nanti Daddy bisa marah kalau gue bareng sama Lo." Tolak Rhea.

Married My DaddyWhere stories live. Discover now