To Do List ; 9

69 11 2
                                    

"Chae, bisa buatin ak-"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Chae, bisa buatin ak-"

"Apa?"

Minhee melihat makanan dan minuman yang sedang disantap oleh Chaehyun. Dengan mulut yang penuh biskuit bulat hitam itu, Chaehyun masih setia menatap Minhee.

"Kamu mau apa?" Tanya Chaehyun ulang.

"Kamu nggak salah minum jus melon terus dicampur sama makan Oreo?"

Chaehyun menggeleng. "Lagi mau. Kamu mau dibuatin apa? Kopi? Teh? Atau mau susu?"

"Teh aja. Makasih, ya."

Chaehyun beranjak dari sofa dan pergi menuju dapur untuk membuatkan pesanan Minhee. Sementara Minhee hanya menggeleng-geleng pasrah melihat keanehan sang istri.

 Sementara Minhee hanya menggeleng-geleng pasrah melihat keanehan sang istri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah mau dibawa pulang aja?"

"Mami, ini anak aku."

"Chaehyun, ini cucu Mami."

Bibir Chaehyun maju bahkan Gyuvin mengatakan kalau dirinya mirip seperti bebek. Chaehyun, kan, kangen sama Gyuvin. Hampir satu minggu nggak ketemu anaknya itu berasa ditinggal satu tahun.

"Gyuvinnya aja udah lengket sama Mami. Ya, kan Pap?"

Papi Chaehyun tertawa melihat istri dan cucunya berpelukan. Jangan lupakan muka Gyuvin yang seperti meledek Chaehyun. "Udah, lah, Mam. Gyuvin juga kangen sama mamanya."

"Nanti kita yang main ke rumah mereka. Kita rusuhin kalau perlu."

"Bunda kalau ngomong ya..."

Bunda Minhee menatap tajam anak bungsunya. "Apa? Bunda kalau ngomong suka gimana?"

Nyali Minhee menciut. "Suka bener."

Ayah Minhee tiba-tiba muncul dari dalam rumah. Menyaksikan bagaimana besan, anak, dan cucunya sedang berbincang-bincang.

"Minhee sama Chaehyun nggak mau nginep di sini dulu? Udah mau malam. Sekalian malam terakhir Gyuvin di sini."

Gyuvin berlari ke kakeknya untuk memeluk beliau. Gyuvin ini paling bucin sama kakeknya. Keempat orang yang lebih berumur itu menatap lekat masing-masing anaknya. Setiap pasang mata seakan-akan berharap bahwa jawaban ajakan menginap itu adalah iya. 

"Jadi, ada cerita menarik apa? Cerita sama Mama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi, ada cerita menarik apa? Cerita sama Mama."

Keluarga yang lebih muda memilih untuk menginap di hari terakhir ini. Selain permintaan dari orang tua mereka, Gyuvin pun membujuk mereka.

"Papa sama Mama nginep di sini dulu, ya! Gyuvin belum beresin barang Gyuvin!" Itulah kalimat bujukan dari anaknya.

"Dari pagi sampai siang, Gyuvin main. Tapi, kalau udah malam langsung dikasih hitung-hitungan."

Minhee dan Chaehyun saling menatap. Ternyata ada manfaatnya Gyuvin dibawa ke orang tua mereka.

"Kok, Gyuvin sedih gitu? Emangnya Gyuvin nggak suka hitung-hitungan?"

"Opa nyuruhnya hitung-hitungan! Gyuvin nggak suka."

Setelah mengetahui biang keroknya, Minhee membuang penglihatannya ke segala arah selain istrinya. Chaehyun sudah tahu bahwa tatapan Minhee menghindarinya.

"Papa nggak ikutan, ah," Minhee ingin beranjak namun pergerakannya ditahan oleh Chaehyun.

"Kamu diem di sini. Bantuin aku," bisik Chaehyun pada Minhee.

Minhee mau tidak mau mengangguk. Keluarga Chaehyun benar-benar menyukai angka dan variabel lainnya yang Minhee tidak suka. Jadi, ketahuan Gyuvin nggak suka hitung-hitungan dapat dari siapa?

Gyuvin mengerjap-ngerjapkan matanya. "Papa mau ke mana emang? Kok, nggak ikutan? Kok, Gyuvin nggak diajak?" Anak itu menggoyang-goyangkan tangan papanya. "Papa mau pergi ke mana? Gyuvin ikut! Ayo, main!"

"Papa nggak mau ke mana-mana, Gyuvin."

"Dikira mau pergi," ucap Gyuvin sedih. Dalam pikirannya, sudah ada destinasi tempat yang ingin ia kunjungi bersama orang tuanya.

"Gimana kalau besok, kita pergi main?" Usul Chaehyun karena kasihan melihat raut muka Gyuvin.

Gyuvin langsung mendongak dan tersenyum semangat. "Ayo, Ma! Ayo!"

"Iya, besok. Makanya sekarang Gyuvin bobo, ya? Gyuvin mau tidur di sini aja atau di kamar sendiri?"

Dari tadi, mereka memang mengobrol di kamar Minhee dan Chaehyun. Kamar yang disiapkan untuk mereka dari para orang tuanya.

"Mau sama Papa Mama."

Chaehyun tersenyum. "Boleh." Lalu, ia menggendong Gyuvin dan mencium pipi kanan anaknya. "Kita bobo, ya."

Sementara Chaehyun membuat Gyuvin terlelap, Minhee memilih untuk membersihkan diri dan menggosok giginya. Setelah berhasil membuat Gyuvin tidur dan Minhee selesai dengan aktivitasnya, orang tua muda itu tidur di kiri dan kanan Gyuvin.

"Tidur yang nyenyak. Besok berangkat pagi, biar mainnya lama," ucap Minhee dengan tangan yang terulur untuk mengusap rambut Chaehyun.

Chaehyun mengangguk dan setelah itu perempuan itu menguap.

Chaehyun menoleh pada Minhee. "Good night, Minhee."

"Good night, Chae."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
#1726 | Adventure AwaitWhere stories live. Discover now