"Dasar tidak tahu diri, dia berani sekali menghina makanan berkelas ini" celutuk Alex lalu meninggalkan meja makannya dengan perasaan kesal.

Karena tak kunjung membaik, Amanda mendatangi rumah keluarganya, ia meminta ibunya untuk mengantarkannya menuju klinik.

Bulan lalu ia terakhir kali bertemu keluarganya diacara makan besar keluarga, namun saat ini ia sudah merasa rindu sekali dengan keluarganya tersebut.

Begitu melihat sang ibu Amanda memeluknya penuh kasih.

"Ada apa Amanda? kau sakit? wajahmu sangat pucat" tanya Ella khawatir.

"Aku tak apa-apa ibu, hanya saja sejak tadi pagi kepalaku sangat pusing dan aku terus mual-mual seharian ini" cerita Amanda.

"Jangan-jangan kau...." Ella menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Jangan-jangan kenapa bu?" tanya Smith yang entah muncul dari mana, saat ini ia sudah berdiri dibelakang Amanda sembari melingkarkan tangannya didepan dada.

"AKU AKAN PUNYA CUCU!!" seru Ella yang berhasil membuat Amanda dan Smith melonjak.

Untuk mengetahui kebenaran perkataan Ella, Amanda diantar seluruh keluarganya pergi menuju klinik kandungan.

Amanda tersenyum senang saat ia sakit seperti ini pun, keluarganya selalu ada untuknya, melihat senyuman keluarganya Amanda merasa tidak tega jika harus merusak dengna mengatakan kekerasan yang Alex lakukan padanya.

"Selamat Amanda, anda positif hamil, usia kandungan anda saat ini sudah 2 minggu" Amanda terdiam sesaat, matanya berkaca-kaca mendengar kabar tersebut.

Sorakan girang dan pelukan hangat membuat seluruh ruangan heboh karena keluarga Amanda yang begitu senang mendengar kabar tersebut.

"Dimana Alex? apa kalian baik-baik saja? kenapa dia tidak mengantarkanmu pergi saat kau sakit seperti ini?" tanya Smith beruntun.

"Ah, Alex sedang sibuk dengan pekerjaannya, dia tidak tau aku sakit kak, tidak perlu khawatir, kami berdua baik-baik saja" balas Amanda pelan.

"Syukurlah kalau begitu, Amanda sebaiknya kau rahasiakan ini dulu dari Alex, kita akan memberitahu Alex dan keluarganya diacara pertemuan minggu nanti, bagaimana?" usul Lerry.

"Setuju" balas Amanda semangat sembari mengacungkan jempolnya.

Amanda sampai dikediamannya pada malam hari, karena memang hari ini Ella sedang memanjakan putri satu-satunya tersebut, ia memperlakukan Amanda seperti anak kecil dan menuruti semua keinginan Amanda.

"Sudah berstatus menjadi istri orang, tapi pulang larut malam" suara dingin itu membuat langkah Amanda berhenti.

"Aku baru saja pulang dari rumah orang tuaku, kau sibuk jadi aku menghabiskan waktuku dengan ibu tadi. Maaf" balas Amanda sembari menundukkan kepala.

"Atau... jangan-jangan kau ini sekarang selalu melaporkan tindakanku kepadamu? agar si Smith itu mengancam kehidupan keluargaku??" tuduh Alex.

"Aku tidak mengatakan apapun tentang kita, aku ingin tidur" Amanda yang baru saja akan menuju kamarnya dihadang oleh Alex.

"Dimana sopan santunmu, suamimu ini baru saja pulang bekerja dan kau tidak mau melayaninya? sudah miskin tidak tau diri pula"

"Alex, aku benar-benar sangat lelah. Aku mohon untuk malam ini saja biarkan aku istirahat, besok aku..."

Belum sempat Amanda memberikan alasan, Alex mencengkram tangannya kasar "Sudah berapa lama kita bersama? kau masih saja menolak perintahku??"

Malam ini Amanda sangat kelelahan, disamping ia sedang hamil muda, Alex juga memperlakukannya dengan sangat kasar.

DIsamping Alex yang sudah tertidur, Amanda bangkit dan menangis tanpa suara, ia benar-benar merasa sangat lelah dan frustasi dengan kondisinya saat ini.

Pagi harinya saat bangun dari tidur, Amanda tak mendapati Alex berada disampingnya, ia pun melihat jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Rupanya Alex sedikit memahami dirinya dan tak membangungkan sang istri, agar Amanda bisa beristirahat penuh.

Dalam meja rias, Amanda menemukan sepotong kertas dan sehelai mawar merah dengan wangi yang Amanda suka.

Wajah Amanda memerah membaca surat yang Alex tinggalkan untuk dirinya, ia benar-benar lupa kejadian semalam karena perilaku romantis Alex pagi ini.

Minggu ini akan diadakan pertemuan antara keluarga Meadow dan keluarga Willow. Seperti biasa acara pertemuan ini hanya diisi oleh suara garpu dan sedikit perbincangan antara kedua keluarga.

"Jadi semuanya, hari ini aku mempunyai kabar gembira untuk kalian semua" ucap Amanda disela-sela mereka menikmati makanan penutup.

"Apa itu sayang?" tanya Alex sembari menatap penasaran kearah istrinya.

Amanda memberikan surat dokter kepada keluarga Meadow, diluar dugaan keluarga Meadow justru bersikap biasa saja dan meletakkan surat tersebut kembali.

"Kau hamil?" tanya Alex tidak percaya.

"Sepertinya jam pertemuan kita sudah berakhir, kami pamit dulu karena masih ada urusan" pamit Jenna yang memang sejak awal tak mengeluarkan sepatah katapun.

Amanda tertunduk sedih, harusnya ia tidak menyebutkan kabar ini dengan sebutan 'Kabar Gembira' tadi, tidak semua dikeluarganya gembira mendengar Amanda hamil. Begitu juga dengan Alex yang sikapnya justru dingin kepada Amanda.

"Kau menyembunyikan semua ini sejak lama?" tanya Alex dengan nada dinginnya.

"Aku ingin memberikan kejutan kepada semua orang" balas Amanda pelan.

"Kau ini tidak punya otak atau bagaimana? bagaimana jika perlakuan kasarku selama ini membahayakan anakku? kau ingin aku ditahan karena itu?" maki Alex.

"Maaf Alex, aku sama sekali tidak..."

"Atau kau ingin aku dihajar oleh kakak anehmu itu? kau membuatku terlihat bodoh saat pertemuan tadi, bagaimana bisa seorang suami tidak mengetahui istrinya tengah hamil. SIALAN!!"

Alex yang tidak bisa menahan emosinya melemparkan gelas yang sedari tadi ia pegang erat.

Amanda menunduk ketakutan, ia terduduk dilantai sembari menangis, tanpa Amanda sadari Alex menendang dengan keras perut Amanda.

Selama beberapa menit Amanda tidak bisa bernafas, rasa nyeri, perih, dan sakit yang luar biasa ia rasakan.

"Belum lahir saja anak ini sudah membawa sial ibunya, gugurkan saja kandungan itu" Tanpa Alex sadari Amanda sudah tak sadarkan diri.

Bukannya segera membawa Amanda kedokter Alex justru menyuruh beberapa pelayannya untuk memindahkan Amanda kedalam kamar.

"Apa ini rencana keluarga miskin itu, mereka sengaja membuat keluargaku semakin hancur, mereka pikir dengan Amanda mempunyai anak, mereka bisa menguasai seluruh harta keluargaku?" tanya Alex.

See you next update guys....

Pastikan kalian udah follow @minatozaki_avrile . jangan lupa juga buat follow instagram aku @akaza_story biar kalian nggak ketinggalan cerita menarik lainnya ya ^_^

Terima kasih buat yang udah kasih vote dan komen disetiap bab novel aku ya 💖💖

Lovvvvyouuuu so much, stay tune ^-^

Welcome To The Hell Deloraजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें