Ia adalah hal yang tak bisa aku definisikan dengan kata yang sudah ada. Maksudku, apapun bisa disebut untuk menamainya. Namun tak juga memberi definisi apa dia bagiku.
Hongsae menatap layar komputer dengan cermat begitu menemukan beberapa foto jasad Kim Eun Tak. Ia nampak ragu karena berdasarkan laporan yang ditulis, kematian beliau disebabkan oleh pukulan benda tumpul di kepala begitu melawan si perampok malam itu.
Ia menerima laporan yang dikirim Kim Seokjin setengah jam yang lalu. Ada beberapa hal janggal yang ia temukan seperti adanya tanda tusukan oleh benda tajam di leher mendiang Kim Eun Tak, ayah Sowon.
"Bisa kau kirimkan hasil autopsi Kim Eun Tak korban pembunuhan di Nowon-gu? Ya, Baiklah. Khamsahabnida"
Ia baru saja menelepon rekannya di BFN (Badan Forensik Nasional). Catatan laporan polisi hanya menjelaskan bekas luka di kepala dan tusukan di perut. Tapi tak mendeskripsikan luka tusuk di leher.
"Yu Rim, Kau tahu benda apa yang digunakan untuk melukai bagian leher Kim Eun Tak? Aku sudah mengirimnya ke ponselmu"
Kali ini ia menghubungi rekannya yang lain dari BFN. Ia segera membawa berkas yang telah ia print dan segera pergi meninggalkan meja kerjanya.
Ia telah membuat janji dengan Kim Seokjin untuk bertemu di cafe adiknya malam ini. Sebelum ke sana, ia akan memeriksa setidaknya apa yang ia pikirkan mungkin bisa jadi benar. Ia pergi sebentar untuk memeriksa sesuatu di suatu tempat.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
detektif Lee Hongsae (suami author😆)
Setelah menemukan beberapa informasi dari tempat yang ia kunjungi, ia segera menuju alamat di mana mereka akan bertemu. Sebelum itu, ia mengirim pesan pada rekannya dari BFN untuk datang juga.
Sesampaimya di sana, sudah ada Seokjin dan Sowon, Taehyung, dan seorang wanita yang belum ia kenal.
"Maaf aku terlambat. Aku juga menghubungi rekanku dari BFN untuk memeriksa sesuatu. Ia sedang dalam perjalanan"ujarnya begitu duduk di ruangan milik Kim Taehyung.
Cafe hari ini hanya buka hinggal pukul 19.00. Karena mendesak dan juga tak ingin merusak momennya, Taehyung memutuskan untuk tutup lebih awal. Persetan dengan segala macam pesanan yang sudah masuk, ia memberitahu pelanggannya secara dadakan.
"Aku menerima foto yang kau kirim. Aku baru sadar kalau memang ada luka di leher mendiang" ungkap Seokjin menempelkan foto yang sudah ia print di ruangan adiknya ke papan tulis.
"Kalau dilihat dari lubang lukanya, jarak antar lubang tampak teratur. Jika memang kasusnya disebut sebagai perampokan biasa yang membuatnya terbunuh, seharusnya memang hanya ada luka tusuk di dada dan perutnya. Tapi, ini..."
Hongsae menunjukkan foto-foto luka tersebut bertepatan dengan Ko Yu Rim, rekannya dari BFN tiba.
"Aku Ko Yu Rim, tim forensik dari Seoul"ujar wanita itu memperkenalkan diri.
"Ah, Yu Rim-ah, lama tidak bertemu"sapa Seokjin.
Melihatnya, Yerin segera berbisik pada Sowon, "bukankah Detektif Kim terlihat begitu dekat dengan wanita itu?".