cap 4

19.3K 1.7K 124
                                    

Selamat membaca.

"Wihh siapa itu ganteng bener"

"Siswa baru kah"

"Kayaknya iya"

"Kelas berapa ya dia"

"Semoga masuk kelas gue"

"Aaaa ganteng banget"

"Aduh babang ganteng"

"Ko bisa sama astro"

"Temennya kali"

Terdengar riuh dari koridor sekolah AHS, semua mata tertuju kepada remaja tampan yang sedang berjalan di koridor.

Itu Bima, ia sudah pindah sekolah dan masuk hari ini, rasanya tidak sabar bertemu dengan my cute nya. Ia pagi -pagi sekali sudah heboh tidak sabar sampai membuat geleng geleng kepala semua orang yang di mansion.

"Beh bim belum apa-apa udah terkenal aja Lo" ucap Ian, ia tak menyaka begitu ganteng kah pesona Bima, ia juga tampan kenapa wanita tak seperti itu. Ia iri.

"Iya lah siapa dulu, Bima anaknya bapak Arga" ujar Bima dengan menyibakkan rambutnya ke arah belakang.

"Idih najis" ucap Rendi dengan bibir naik ke atas.

"Halah bilang aja Lo iri tod" sebal Bima, bisa-bisanya abangnya berteman dengan orang seperti mereka.

Kenapa teman-teman astro sangat akrab dengan bima, karena mereka sering main ke rumah astro jadi otomatis kenal Bima. Apalagi Bima anaknya gampang berbaur.

Angga dan astro hanya terkekeh sepertinya akan tambah heboh pertemanan mereka karena trio macan sudah bersatu.

Mereka saat ini sedang mengantar Bima ke ruang palasekolah untuk mengantar Bima, saat sudah mengantar mereka memutuskan pergi dari situ, kelamaan nunggu Bima. Buang-buang waktu mending ke kelas nanti jugaan dia bakal di antar guru menuju kelasnya.

Astro dkk meletakan tasnya di tempatnya, tinggal menunggu guru masuk. Saat asik sedang berleha-leha datangnya wanita cantik dengan membawa buku besar.

"Bayar" timpal wanita itu, putri. Ia benderang kelas yang tiap minggu menarik uang kas.

"Wett bayar apa nih" tanya Ian

"Nggk usah sok goblok Lo asu, buruan bayar kas" sambil mengulurkan tangannya

"Eh cantik masih pagi Lo masak udah nagih aja, nanti siang deh" timpal Rendi dengan senyum lembar

"Emang apa hubungannya dengan pagiii, denger ya kas Lo itu nunggak 150k, buruan bayar" putri sudah geram dengan mereka tidak pernah bayar uang kas, istilah beli rokok elit bayar kas sulit. Pasti ada aja alasannya.

"Nih" lelaki tampan itu memberikan uang lembaran merah yang cukup banyak.

"Nah gitu dong, beh astro ganteng tambah ganteng deh lo, gue doain dapet Uke yang baik" ia cukup senang dapat uang banyak ya walaupun bukan untuk dia.

Lalu mendapat kan tatapan Ngalang dari astro.

"Heheh canda"cengengesan putri dia sudah merinding di tatap seperti itu.

"Gitu dong lain kali jangan telat masak nggk malu sama si manis, padahal dia pas2an tapi nggk pernah nunggak, lh kalian banyak duit bayar kas kayak orang susah" timpal putri sambil melihat buku besarnya.

"Siapa si manis?" Tanya Rendi

"Dion" jawab putri dengan enteng.

"Yeeeee dia cowok asu" jengah ian, ia kira cewek siapa yang di katain manis ternyata Dion.

Astro(bxb)Where stories live. Discover now