🎭 10th Step (END)

1.3K 92 4
                                    












Tengah malam telah tiba..

Wonwoo berdiam seorang diri di kamarnya yang temaram. Semuanya berantakan, Ia hanya duduk meringkuk di pinggir kasur seraya memeluk dirinya sendiri erat. Linangan air mata tak henti mengalir dari pelupuk mata membuat sebuah anak sungai di pipi.

Jeonghan sudah pergi sejak beberapa jam yang lalu, Seungcheol membawanya bersamanya. Sedangkan Wonwoo tetap di sini dengan sejuta perasaan menyesalnya. Tak seharusnya Ia melakukan itu pada Jeonghan kakak tersayangnya.




Semakin Ia larut dalam pikirannya sendiri...









Semakin Ia hanyut dalam lamunannya....







Tekanan mulai menghantam kepala Wonwoo..








Suara-suara asing mulai bermunculan dalam kepalanya....






".. Jeonghan Hyung.. Maafkan aku.. Maafkan aku.. "








Ia terus bergumam selama satu jam ini.






Wonwoo mulai terdiam tatkala pintu kamarnya berderit membuka perlahan..










Krieett...








Menampilkan koridor dekat tangga penghubung lantai satu dan dua rumahnya terlihat gelap gulita. Sebenarnya rumah itu jadi gelap gulita sejak Jeonghan pergi. Wonwoo tidak tau, tapi sepertinya listrik di rumahnya padam. Maklum saja, diluar tengah hujan deras. Sesekali kilatan halilintar menerobos masuk melalui celah jendela.




Jdarr!





Guntur menyerbu bumi, kilatannya sedikit memberi cahaya pada Wonwoo untuk melihat sekilas pada pintu yang terbuka..


















Jdaaarr!!!

















Kosong..















Tak ada siapapun.



Mungkin pintu itu terbuka karena tertiup angin, setidaknya begitu pikiran Wonwoo. Wonwoo berdiri lalu mencari korek juga lilin. Ia berkeliling rumah lalu menyalakan setiap lilin yang menggantung pada gantungan lilin yang ada di rumahnya. Ketika Ia berhasil menyalakan semuanya, Ia membawa sebuah lilin bersamanya tuk menemaninya kembali ke kamar. Namun ketika Ia menaiki tangga, tangga nya berderit mengganggu pendengaran Wonwoo.


Kriet.





Selangkah di ambil.











Kriet.


















Langkah kedua.


















Kriet.








Langkah ketiga.














Wonwoo mulai merasa ada orang lain yang bersamanya. Kenyataan bahwa Ia hanya seorang diri di rumah ini membuat bulu kuduknya seketika merinding.

Wonwoo kemudian memberanikan diri untuk menatap kebelakang. Kearah bawah tangga, Dapat Ia lihat ruang tamu dengan jendela besar, tak lupa ruang dapur yang terlihat gelap.





 ✔THE POSTERS [MINWON]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt