(Chapter 1-140) Long Wind Crossing (Destined)

Chapter 70.2 - She Really Liked Someone, His Name is Gu Jiusi

Liu Yuru membuat suara gugup, Gu Jiusi menjawab, tetapi tidak mempersulitnya. Keduanya berjalan bergandengan tangan, rasa malu yang tak bisa dijelaskan melekat di sekitar mereka.

Setelah memasuki ruangan, Gu Jiusi menutup pintu, dan melepaskan mantel bulu rubahnya untuk Liu Yuru, Liu Yuru tersentak, Gu Jiusi berhenti, dan setelah beberapa saat, dia berkata: "Aku membuatmu takut, ini salahku."

Liu Yuru tidak berbicara, Gu Jiusi melangkah maju dan memeluknya, kehangatannya membuatnya perlahan sadar, dia santai, dan berbisik: "Itu koridornya, Tuan Meng Lang ada di sini."

"Um."

Gu Jiusi berkata dengan suara rendah, "Ini aku atau bukan."

Liu Yuru tidak berbicara, setelah keduanya berpelukan dengan tenang untuk beberapa saat, Gu Jiusi menyadari bahwa dia sudah santai, dan berkata perlahan, "Aku terlalu marah."

"Aku merawat Ye Gongzi karena dia dalam kondisi kritis. Tidak banyak orang yang aku kenal sejak aku masih muda. Ketika aku kembali ke Yangzhou kali ini, segalanya berbeda. Aku lebih menghargai orang-orang di masa lalu. Aku tahu aku tidak mempertimbangkan emosimu, aku salah."

Melihat suasana hatinya stabil, Liu Yuru mengangkat tangannya, memeluknya, dan berkata dengan lembut, "Jangan marah."

"Yuru," kata Gu Jiusi dengan tenang, "Aku tidak marah soal ini."

Liu Yuru tercengang, dia mengangkat matanya untuk menatapnya, Gu Jiusi melepaskannya, matanya tertuju padanya, dan berkata dengan tenang: "Aku sedang berpikir di sepanjang jalan, untukmu, siapa aku, siapa dia, kamu mempertaruhkan hidupmu untuk menyelamatkanku, itu karena aku adalah suamimu, jika aku bukan suamimu, apakah kamu masih akan memberikan hidupmu untuk menyelamatkanku?"

Liu Yuru memandang Gu Jiusi. Gu Jiusi merasa kata-kata ini sedikit memalukan. Dia menoleh dan berkata dengan suara serak: "Jika Ye Shian adalah suamimu, kamu bersedia mengorbankan hidupmu untuk menyelamatkannya. Bagaimana denganku? Selain itu, kamu mengatakan dia adalah saudara, teman, dan teman lama, tetapi kamu telah memberi terlalu banyak kepada orang ini, dan kamu telah melakukan terlalu banyak. Aku tahu tulisanmu mirip dengan miliknya, aku tahu lukisanmu mirip dengannya, dan aku tahu kamu ingin menikah dengannya di masa lalu, aku tahu kamu menyukainya di masa lalu, aku berkata pada diriku sendiri itu semua di masa lalu, tapi sekarang?"

Kata Gu Jiusi, menutup matanya.

Dia sudah tahu menyukai adalah hal ini manis dan pahit, tapi sejak menyukai Liu Yuru, itu adalah pertama kalinya dia merasa pahit.

Dia tidak memiliki temperamen untuk menyembunyikan sesuatu, jadi dia berbisik: "Sekarang, kamu juga menyukainya, kan? Jika kamu tidak menyukainya, bagaimana kamu bisa mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkannya?"

Liu Yuru tidak berbicara, dia menatap pemuda di depannya dan mengatakan ini dengan mata tertutup, merasa dia sedih, dia merasa sedikit bingung. Dia buru-buru berkata: "Jiusi, tidak masalah apakah aku menyukainya atau tidak, kamu dan aku sudah menjadi suami dan istri ..."

"Mengapa itu tidak penting?!" Gu Jiusi tiba-tiba menoleh, berteriak keras, dan berkata dengan keras, "Aku menyukaimu, apakah kamu menyukainya atau tidak, mengapa itu tidak penting?"

Saat dia mengatakan ini, Liu Yuru tertegun. Matanya jernih dan bersih, dengan kekeraskepalaan seorang pemuda di matanya, seolah dia menginginkan jawaban apapun yang terjadi.

Liu Yuru menatapnya. Sebenarnya, dia tahu bahwa dia mencintainya, tetapi ini juga pertama kalinya dia mengucapkan kata-kata seperti itu, dia berpikir kata-kata ini tidak perlu diucapkan, tetapi ketika dia benar-benar mengatakannya, dia juga merasa ada semacam kegembiraan yang diam-diam menyebar. Namun, kegembiraan ini bercampur dengan ketakutan yang tak bisa dijelaskan. Dia memalingkan muka, tidak berani memandangnya. Gu Jiusi melangkah maju, memegang tangannya, dan menggertakkan giginya: "Karena kita sudah membicarakannya hari ini, mari kita perjelas. Di hatimu, siapa dia? Siapa aku? Kamu suka dia atau tidak?"