(Chapter 1-140) Long Wind Crossing (Destined)

Chapter 29 - Every Year Has Today, Every Year Has Today

Liu Yuru menjawab, mengucapkan selamat tinggal pada Su Wan dengan hati-hati, lalu bangkit dan berjalan keluar. Gu Jiusi, Yang Chang, dan Chen Xun berdiri di pintu, menggumamkan sesuatu, ketika Liu Yuru keluar, Yang Chang dan Chen Xun segera berkata, "Halo, Saozi." (*ipar)

Liu Yuru sedikit pemalu, dia menundukkan kepalanya sebagai jawaban, lalu berdiri di belakang Gu Jiusi dan berbisik: "Langjun."

"Pergi, aku akan mengajakmu bermain hari ini."

Gu Jiusi berkata dengan gembira: "Kamu pasti belum pernah melihatnya. Aku tidak tahu berapa banyak hal menarik yang ada di dunia ini. Seharusnya aku membawamu keluar untuk membelanjakan uang."

Liu Yuru mengerutkan bibirnya dan tersenyum, Gu Jiusi mengeluarkan setumpuk tiket perak dari sakunya dan berkata, "Aku membawa banyak perak hari ini, ayo habiskan dengan murah hati!"

Liu Yuru mendengarkan, dan mendesah pelan, tetapi melihat wajah Gu Jiusi yang tersenyum, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, jadi dia mengerutkan bibirnya, lalu tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Gu Jiusi memimpin mereka berempat ke tempat sabung ayam terlebih dahulu. Liu Yuru mengikuti di belakangnya, merasa sedikit segar, Gu Jiusi melangkah masuk, dan berkata kepada Liu Yuru: "Ini adalah tempat biasa untuk adu ayam dan jangkrik. Kamu membeli ayam atau jangkrik, dan kemudian semua orang menekannya bersama. Ayamku adalah raja dari sini, aku menghabiskan ribuan emas untuk membelinya saat itu."

Mengatakan itu, Gu Jiusi membawanya ke kandang berbingkai emas, dan pemuda itu berdiri di dekatnya. Gu Jiusi memberinya sepotong perak, dan pemuda itu mengucapkan terima kasih berulang kali, lalu mengeluarkan ayam dari kandang berbingkai emas, Gu Jiusi memeluk ayam itu, dia berbicara dengan pamer kepada Liu Yuru: "Lihat, ini ayamku, Marsekal Jin!"

Liu Yuru menyeringai: "Ini disebut Marsekal Jin?"

"Ya," Yang Chang segera melanjutkan, "Chen Xun dan aku mendapatkan nama itu, awalnya ingin menyebutnya Jenderal Tie, tetapi di mana Tie memiliki emas dan kekayaan? Di mana Jenderal memiliki reputasi sebagai seorang Marsekal?"

"Itu benar." Liu Yuru mengangguk, dan Gu Jiusi memeluk ayam itu dan berkata kepadanya, "Pergilah, aku akan membawamu ke sabung ayam."

Sekelompok dari mereka tiba di tempat sabung ayam dengan akrab, dan Liu Yuru melihat Gu Jiusi menyisihkannya untuk Marsekal Jin, dengan hati-hati menyeka rambutnya dan berkata, "Sayang, aku bergantung padamu hari ini, kamu harus berjuang keras, tahu? Aku akan memberimu makanan terbaik saat aku kembali, anak baik."

Saat dia mengatakan itu, Gu Jiusi menundukkan kepalanya dan menciumnya, Liu Yuru menutupi senyumnya dengan kipas bundar, dan ketika Gu Jiusi datang, dia menepuknya dengan ringan dan berkata, "Kotor sekali."

"Di mana itu?" Gu Jiusi buru-buru berkata, "Marsekal Jin memiliki seseorang untuk mengurusnya setiap hari. Ini berbeda dari ayam biasa dan tidak kotor."

Liu Yuru tidak tahu apakah Marsekal Jin itu kotor, tapi memang berbeda dengan ayam biasa.

Itu tidak terlalu besar, dan itu jauh lebih kuat dari ayam gemuk di sisi yang berlawanan. Ketika memasuki lapangan, seluruh ayam itu penuh energi, dengan penampilan yang bermartabat, dan berjalan dengan angkuh. Liu Yuru tidak bisa menahan tawa dengan ayam yang bertampang angkuh: "Sekarang aku benar-benar percaya bahwa ini adalah ayammu."

Gu Jiusi tahu bahwa dia sedang menguburnya, jadi dia mendengus dingin, dan kemudian kedua ayam itu bertarung, ayam gemuk di sisi berlawanan bergegas menuju Marsekal Jin, Marsekal Jin dengan cekatan berputar-putar di sekitar lapangan, Liu Yuru mengerutkan kening: "Apakah itu mengerikan?"

"Apa yang kamu takutkan!" Gu Jiusi sedikit bersemangat, "Marsekal, pergi! Jangan takut! Pergi!"

Dikelilingi oleh teriakan, Liu Yuru entah kenapa merasa sedikit bersemangat di atmosfer ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk bersorak untuk Marsekal Jin, dan Gu Jiusi meletakkan perak di tangannya dan mendesak, "Cepat, pasang taruhanmu!"