7.akhir sebuah cerita (end)

Start from the beginning
                                    

"Aku tidak akan pergi tanpamu!" Ujar Ashley memotong ucapan Verant.

" Bodoh! " Ujar Vector

" Kau juga bodoh! Kau pikir kau bisa melawan mereka sendiri huh!? Tidak! " Marah Ashley pada Vector dengan air mata yang tak henti hentinya keluar dari matanya.

Ashley pun memeluk tubuh Vector yang sudah tak lagi tertancap besi, namun tetap saja batu kristal itu masih ada dalam tubuh Vector.

Ashley memeluk dengan erat tubuh kekar Vector yang sudah terduduk sedari tadi.

"Aku tidak ingin kau mati!" Ujarnya bergetar.

"Kau memang Raja, tetapi kau tetap saja tak bisa melakukannya sendirian, walau pun ada pasukan mu, namun mereka kalah jumlah dengan pasukan lawanmu!"

"Alasanku terlahir kembali adalah kau bukan?"

"Ashley mencintaimu!" Ujar Ashley

"Akan selalu begitu, walaupun ingatanku hilang, tetapi rasaku masih ada"

Mendengar pertuturan itu, Vector hanya bisa diam, tangannya kini bergerak membalas pelukan gadis itu.

"Vector juga mencintaimu" ujar Vector dengan menyembunyikan wajahnya fi ceruk leher gadis itu.

"Apa ini sakit?" Tanya Ashley dengan suara yang masih bergetar karna tangis.

Vector terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab pertanyaan gadisnya, "sakit, sangat sakit"

Ashley melepas pelukannya, dan menatap wajah lelaki itu dari dekat tanpa berbicara apapun.

"Kau sudah lihat bukan? Aku sangat lemah sebagai raja" ujar Vector dengan menatap dalam manik mata milik gadis dengan mata sembabnya.

" Aku sangat lemah Ashley..." Ujarnya kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

"Kau hebat..." Ujar Ashley menolak pernyataan lelaki itu.

"Bertahan kumohon" ujar Ashley pada raja iblis itu.

"Aku tidak yakin bisa—Ukhuk!" Ujarnya yang terpotong oleh batuknya.

Vector batuk dengan mengeluarkan cairan merah dari mulutnya.

Vector memilih membaringkan kembali badannya di tanah, badannya sangat sakit dan lemas.

Kristal itu benar benar akan membunuhnya.

Vector berfikir, berapa banyak nyawa yang di korbankan oleh raja bernama Graziel itu.

Pembuatan batu kristal merah, tentu membutuhkan banyak sekali nyawa menyempurnakannya, lebih tepatnya kekuatan yang dimiliki oleh setiap keturunan malaikat, itu bisa menyempurnakan kuasa batu merah untuk menumbangkan iblis dalam hitungan menit.

"Vector? Kau kenapa?" Tanya Ashley dengan panik.

"Ashley..." Panggil Vector dengan suara tertatih.

Ashley kembali panik saat melihat keadaan Vector yang semakin terlihat sekarat.

"Bertahan kumohon..." ujar Ashley kembali dengan suara bergetar karna tangisnya.

Di tengah sekaratnya, Vector menyempatkan untuk terkekeh.

"Kau mau menungguku kembali, tuan putri?" Tanya Vector pada gadisnya.

Ashley tentunya mengangguk, "tapi kau tidak boleh mati sekarang!!" Ujarnya dengan tangisannya yang semakin menjadi jadi.

Tangan Vector bergerak dengan sisa tenaganya untuk mengusap pipi gadis itu yang terus basah karna air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Jangan menangis, aku tidak menyukainya" ujar Vector, dengan nafas yang terasa pendek.

King Of Devil [END]Where stories live. Discover now