***

Sudah sore hari ketika Yoo Joonghyuk keluar dari perpustakaan. Ia telah menghabiskan waktu selama lima jam dengan duduk membaca buku tanpa henti; seperti bukan dirinya saja.

Mungkin Han Sooyoung benar, aku mulai menjadi seperti orang itu. Tapi, Yoo Joonghyuk tidak terlalu mempermasalahkan hal itu sekarang. Bagaimanapun, ia telah mempelajari beberapa mantra dan penggunaan sihir―yang akan ia butuhkan suatu saat nanti―meski ia belum sempat menerapkannya karena terlalu fokus membaca.

Seperti sebelumnya, Dokkaebi Bihyung yang mengantarnya ke ruang makan untuk makan malam. Banyak orang telah duduk menunggu di ruangan, termasuk Han Sooyoung yang entah sejak kapan pergi dari perpustakaan. Untungnya, ia tidak perlu duduk di samping wanita itu lagi sekarang, karena sudah ada Yoo Sangah yang menggantikan posisinya.

Melihat kedatangan Yoo Joonghyuk, Yoo Sangah mengangguk dengan senyum seraya bangkit dari kursinya, namun ditahan oleh Han Sooyoung yang menggelengkan kepalanya. Yoo Sangah menatap Yoo Joonghyuk dengan tatapan pengertian, dan Yoo Joonghyuk hanya melambaikan tangan sebagai gantinya.

Ia mengambil tempat di samping pria letnan satu, Lee Hyunsung, serta pria muda yang mengaku sebagai penggemarnya, Jang Hayoung.

"Ah, idolaku, Supreme King! Senang bisa melihatmu seperti ini!" sapa Jang Hayoung dengan mata semangat―yang tentu saja diabaikan oleh Yoo Joonghyuk.

Di sisi lain, Lee Hyunsung hanya mengangguk singkat sebagai sapaan.

Tepat setelah Yoo Joonghyuk duduk di kursinya, Raja Dokkaebi datang memasuki ruangan, namun kali ini tidak bersama <Abyssal Black Flame Dragon>.

Seakan mengerti apa yang ingin ditanyakan oleh para pahlawan dari dunia lain, Raja Dokkaebi menjelaskan, "Yang Mulia harus kembali ke Jurang Terdalam. Sayang sekali, beliau tidak bisa berkumpul bersama kita dalam acara makan malam ini."

Sudah kembali? Yoo Joonghyuk mengerutkan alisnya dengan tidak nyaman. Ia masih ingin mendapat lebih banyak informasi dari naga hitam, tapi sepertinya niat itu harus dibatalkan.

Masih tetap pada rencana awal. Hadir tidaknya naga hitam tidak mengganggu rencana yang telah disiapkan. Lagipula, <Abyssal Black Flame Dragon> pasti bukan satu-satunya makhluk yang pernah bertemu <Oldest Dream>, harus ada makhluk lain di dunia ini yang pernah menjumpainya.

Yoo Joonghyuk berencana untuk menemui mereka untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Sebenarnya, bisa saja ia bertanya pada Raja Dokkaebi, tapi pengalaman sebelumnya―di mana Raja Dokkaebi banyak menyembunyikan sesuatu―membuatnya tidak bisa percaya dengan apa yang pria tua ini katakan. Daripada memberikan informasi yang akurat, Raja Dokkaebi lebih mungkin untuk memberikan informasi palsu dan menyesatkan.

Menu makan malam hari ini untungnya bukan hanya sayur. Sepertinya, Yoo Sangah berhasil membuat koki Dokkaebi untuk memasakkan makanan yang sedikit akrab di lidah manusia bumi.

Makan malam berlangsung dengan cepat. Usai keluar dari ruang makan, Yoo Joonghyuk menghampiri Dokkaebi Bihyung dan bertanya, "Apa ada alat untuk menyimpan sesuatu di dunia ini?"

Biasanya, dalam game maupun cerita fiksi, akan ada alat penyimpanan―seperti tas atau kantong kain―yang mampu memuat berbagai barang di dalamnya dengan kapasitas tertentu. Jika sihir eksis di dunia ini, maka barang semacam itu juga harus ada.

Benar seperti dugaannya, karena Bihyung mengangguk membenarkan pertanyaannya. "Ada alat semacam itu."

Sebuah kantong yang terbuat dari semacam kulit diperlihatkan pada Yoo Joonghyuk. Tangan kecil Bihyung masuk ke dalam, kemudian menarik keluar sebuah pedang bermata dua. "Kami, para Dokkaebi, sering melakukan transaksi jual-beli pada ras lain. Kantong ini adalah tempat untuk menyimpan barang-barang yang kami jual."

[BL] .:: lacuna ::. || JongDokWhere stories live. Discover now