✧06*。

86 11 2
                                    

°
°
°

✧{Jersey no 9}✧

°
°
°

" Astaga (name)! Lagi-lagi kau telat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Astaga (name)! Lagi-lagi kau telat. Kenapa kau selalu menyusahkan dirimu sendiri!" seru Mama di pagi hari.

" Sudah, Mama. Nanti kalau aku mendengar omelan Mama makin terlambat." Aku sibuk mengikat sepatu. Langsung sigap ku berdiri, meraih roti di atas piring, ku gigit. Akan ku makan sambil lari nanti, tak ada waktu lagi.

" Aku berangkat!"

" Hati-hati."

Langkah ku lebar, berusaha lari secepat mungkin. Sepotong roti tadi sudah ku telan. Nafasku benar-benar tersengal. Keringat mengalir melewati sela rambutku.

Naas, setiba di sekolah, gerbang sudah di tutup. Aku memegang jeruji  pagar. Berharap ada yang telat juga sepertiku.

Aku semakin panik saat guru BK datang menghampiriku. Sudahlah, tamat riwayatku.

° • °

Aku menghela nafas pelan. Memperbaiki posisi kedua tanganku yang mengangkat ember. Beginilah hukuman yang harus ku terima. Berdiri di lorong kelas selama jam pelajaran pertama selesai sambil mengangkat ember berisi air.

Aku kembali menghela nafas. Aku tidak bisa mengikuti pelajaran pertama. Membuatku harus menyalin catatan dari teman, di tambah aku tak paham dengan pelajaran itu. Tau-tau ulangan dadakan.

" (Name)?"

Aku menoleh, Kageyama menghampiriku. Aku malu dengan kondisiku sekarang. Penampilan berantakan selepas berlari dan dua ember berisi air yang ku angkat.

" Bagaimana kau bisa di hukum?" Tanya Kageyama.

Aku meringis kecil. " Aku terlambat."

" Kau sering terlambat. Kenapa bisa begitu?"

" Bangun kesiangan," Aku kembali menatap Kageyama. " Kau tidak ada kelas? Atau kau kabur?" Aku menyeringai jail.

" Hanya membeli minum sebentar." Kageyama menunjuk susu kotak, dan ia saku kan ke kantong celana. Dia mengambil alih ember dari tanganku.

" Oi Kageyama! Nanti kalau ketahuan, kita bisa dimarahi. Kembali saja sana kau ke kelas." suruh ku.

Kageyama menghiraukan ku. Dia malah berdiri di sampingku. Ya sudahlah. Dia tetap kukuh dengan keinginannya. Menemaniku menjalani hukuman ini.

" Mulai besok, ku jemput kau. Kalau perlu, ku bangunkan. Agar kau tak terlambat lagi." Wajahku memerah.

" Jangan berlebihan Kageyama. Itu bisa mengganggu lari pagi mu."

" Dari sisi mana berlebihannya? Bukankah kah wajar sepasang kekasih saling antar jemput seperti itu?"

Bibir ku terkatup. Aku tidak bisa membantah lagi. " Terserah mu saja, selama tidak mengganggu kebiasaan mu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The First Time | Kageyama TobioWhere stories live. Discover now