Fever Dreams [Warning: SeongjexFemale!Sieun]

137 20 1
                                    

Summary: Hanya mimpi aneh Sieun Yeon tentang seekor serigala berbulu ungu.

Disclaimer: Weak Hero (c) Seopass & RAZEN, Terinspirasi dari komik WEE!!! Tidak mengambil keuntungan apapun dari pembuatan cerita ini.

Warning: genderbend character added, Female!Sieun, OOC Akut, Typo(s), dll

SELAMAT MEMBACA!

.

.

.

Sieun membuka matanya.

"Di mana ini?"

Dia sama sekali tidak mengenali tempat dia berada. Ini hanyalah lorong panjang dengan cahaya yang remang-remang.

Sieun berjalan pelan menyusuri lorong itu dengan hati-hati. Apapun tempat ini, Sieun merasa ada yang tidak beres.

"Mau ke mana?"

Suara itu tiba-tiba bergema di lorong. Sieun sontak menoleh ke belakang, di mana terdapat sosok hitam menyeramkan di sana. Jumlahnya banyak sekali.

Sien bukan orang yang percaya dengan hal-hal supranatural, tapi sosok itu membuat Sieun merasa merinding. Dia langsung berlari secepat yang dia bisa.

"JANGAN KABUR!"

Lorong remang itu seolah bergetar saat sosok-sosok hitam itu mengejarnya. Sieun berlari makin cepat, napasnya terengah-engah.

Sieun tiba-tiba tersandung, membuatnya jatuh tersungkur ke lantai. Sosok hitam itu semakin mendekat ke arahnya. Sieun hanya bisa memejamkan mata, pasrah.

Anehnya, tidak terjadi apa-apa. Lorong mendadak kembali menjadi sunyi.

Sieun kembali membuka matanya. Terlihat di depannya, duduk seekor serigala bertubuh besar dan memiliki bulu berwarna ungu. Meski terlihat menyeramkan, entah kenapa dia merasa serigala itu tidak akan menyerangnya.

"Jangan khawatir, mereka sudah pergi. Aku yang mengusir mereka," entah kenapa serigala itu bisa bicara. "Aku ada di sini, jangan takut."

"Ah... terima kasih..." ucap Sieun pelan.

"Tenang, lagipula ini cuma mimpi," kata serigala itu lagi.

Mimpi? Tapi rasanya nyata sekali....

Sieun lalu mengelus kepala serigala itu pelan. Hanya untuk ucapan terima kasih. Bulu serigala itu sangat lembut, membuat Sieun terus mengelusnya.

Sampai tiba-tiba tekstur bulunya tiba-tiba terasa seperti rambut manusia.

Eh?

Sieun mengerjabkan mata. Sosok serigala yang tengah dia elus tiba-tiba berubah menjadi Seongje Geum.

Baru disadarinya kalau saat ini dia tengah terbaring di atas ranjang. Dan Seongje ada di sampingnya.

"Seongje Geum! Kenapa kau bisa ada di sini?!" seru Sieun kaget sambil terbangun. Rupanya dia berada di ruangan UKS Eunjang.

Apa yang sebenarnya terjadi?!

[Beberapa saat sebelumnya]

Seongje berdiri di depan gerbang sekolah Eunjang. Sekarang ini jam pulang sekolah, jadi pasti orang yang dia tunggu akan lewat di sini.

Mengabaikan tatapan ngeri siswa Eunjang yang lain, Seongje tetap ada di sana sambil menyesap rokoknya. Hingga akhirnya sosok yang dia cari-cari tertangkap matanya.

Sieun Yeon si Ular Putih, gadis itu tengah berjalan menuju gerbang sekolah dengan temannya si kacamata di sampingnya. Kepalanya tertunduk, langkahnya tampak pelan sekali. Kenapa dengan dia?

Didorong rasa penasaran, Seongje berjalan mendekat ke arahnya. Mengabaikan rasa kaget si kacamata, Seongje mencoba bicara pada gadis itu.

"Hei, Ular Putih -!"

Kepala Sieun tiba-tiba menabrak dada Seongje, membuat Seongje terkejut. Saat dia hendak menegur Sieun, gadis itu tampak akan jatuh ke tanah, sehingga Seongje rekfles menahan tubuhnya.

Baru dia sadari kalau napas Sieun sangat berat, seolah dia habis berlari berkilo-kilo meter. Kedua matanya terpejam, wajahnya sangat merah. Seongje langsung menaruh tangannya di dahi gadis itu, yang terasa sangat panas.

"Sieun?!" si kacamata memanggil nama gadis itu cemas.

"Hei! Dia ini sakit, b*ngs*t! Kenapa kau masih membiarkannya sekolah?!" seru Seongje kesal.

"S-sebenarnya sejak di sekolah Sieun sudah tampak tak enak badan... aku sudah berkali-kali memintanya untuk istirahat di UKS atau pulang lebih awal, tapi Sieun tetap bersikukuh untuk sekolah... Sekarang saja dia tetap memaksakan diri pergi les..." jelas si Kacamata gugup.

"Dasar maniak belajar..." gumam Seongje kesal.

Seongje langsung menggendong Sieun dengan kedua tangannya layaknya seorang putri. Masa bodoh dengan tatapan semua orang.

"Kacamata! UKS di sekolah ini di mana?!" seru Seongje.

Meski bingung, si Kacamata langsung menunjukkan jalannya Mereka bertiga pun tergopoh-gopoh ke UKS.

Setelah Sieun dibaringkan di ranjang dan diobati oleh penjaga UKS, kondisinya bisa dibilang baik, hanya kelelahan. Setidaknya dia harus dibiarkan hingga sadar terlebih dulu, baru setelah itu dia diantar pulang dan istirahat.

Mereka berdua memerhatikan Sieun yang tertidur di ranjang. Tubuhnya sudah tidak sepanas tadi, pasti berkat kompres demam yang terpasang di dahinya.

"Ah, ada telepon dari Humin. Aku permisi sebentar..." gumam si kacamata sambil berpindah ke sisi lain ruang UKS dan mulai menjawab telepon tersebut.

Seongje kini hanya tinggal berdua dengan Sieun yang masih tertidur.

Dia pintar dalam pelajaran dan bertarung, tapi bodoh dengan kondisinya sendiri. Apa dia tidak berpikir bagaimana dia akan bertahan jika ada bajingan yang mencoba menyerangnya dalam kondisi selemah ini? Dasar gadis bodoh.

Seongje hendak beranjak, hendak pergi merokok di luar. Dia tidak mungkin merokok di dalam UKS. Bisa-bisa penjaga UKS memarahinya lagi.

Belum sempat Seongje berdiri, tiba-tiba ujung bajunya ditarik oleh tangan kecil Sieun. Wajahnya tampak mengerut, sangat tidak nyaman.

Apa dia bermimpi buruk?

Seongje terdiam sejenak, lalu mencoba menggenggam pelan tangan Sieun. Perlahan ekspresi Sieun kembali rileks dan tenang.

Seongje lalu memerhatikan tangan gadis itu. Tangan kecil yang bisa dia genggam penuh jika dia mengepalkan tangan. Tangan halus dengan jari-jari yang panjang.

Sulit dipercaya tangan inilah yang dulu digunakan untuk menghajarnya.

Seongje terkekeh, lalu mencium punggung tangan gadis itu.

"Manis...."

Mata Seongje tiba-tiba tertuju ke bawah. Dia melihat ada sesuatu di bawah ranjang Sieun. Dia pun menaruh tangan Sieun hati-hati di ranjang, lalu menunduk, hendak mengambil benda tersebut.

Baru saja benda itu berhasil Seongje pegang (yang rupanya adalah sebuah pulpen. Mungkinkah pulpen milik Sieun?) tiba-tiba Seongje merasa ada yang mengelus kepalanya.

Sieun yang melakukannya. Dengan mata setengah terbuka, tangannya mengelus rambut Seongje lembut.

Seongje hanya bisa membeku hingga Sieun sepenuhnya tersadar dan berteriak kaget.

TAMAT

.

.

.

A/N: Endingnya dibuat gantung wkkwkwk

Oh ya maaf ya Author jarang apdet book ini. Soalnya Author baru sadar fanfic Weak Hero oneshot yang baru dibikin itu dikittttt banget. Tapi saya usahakan bikin fanfic lain untuk ke depannya hehehe

Terima kasih sudah membaca cerita ini!

Weak Hero: Kumpulan CerpenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora