Bab 6

205 31 3
                                    

Pada akhirnya Yuri kembali lagi ke Jepang setelah setahun di Amerika.

Keamanannya terancam jika ia bersama ayahnya, lebih baik ia memulai hidup mandiri Jepang.

Secara khusus, Ayahnya membeli sebuah rumah dikota Beika untuknya.

Kota yang pas untuk Yuri, lagi pula kota itu dekat dengan tempat tinggal kerabat ayahnya.

Ada sepupunya yang tinggal disana, jadi ayahnya memilih kota itu.

Dan saat ini Yuri menatap rumah itu dengan senyum kecil.

Firasatnya mengatakan bahwa tempat ini mungkin akan lebih menyenangkan dari Amerika.

Ia masuk ke dalam dan berbaring dikamar.

Hari ini cukup melelahkan, setiap ia mendatangi tempat yang mungkin akan terjadi kejadian mengerikan seperti kematian, kecelakaan dan pembunuhan, tenaganya seolah terkuras.

Mungkin inilah kelemahan kemampuannya, ia terhubung dengan kartu ramalan dengan intuisi tapi sebagai gantinya, ia kelelahan dan ia agak sensitif.

Contohnya adalah hawa negatif, hawa dendam atau kebencian dan semacamnya bisa dirasakannya dan baunya mengerikan.

Dalam artian Yuri bisa mencium hawa negatif orang lain, dan baunya persis seperti bangkai.

Ugh, menjijikan.

Membuat mual saja.

Setiap kali ada ' Ramalan ' baru, pikiran Yuri akan menuju pada satu objek.

Entah itu kartu ramalan atau benda benda tertentu.

Juga seolah ada yang membisikinya, entah kenapa kata kata itu akan terus berputar dikepalanya jika tak ia ucapkan.

Dan hal itu terjadi secara random, tak pasti dan tak bisa ditentukan.

Agak menyebalkan memang, untungnya ia sudah terbiasa.

Juga ia akan tinggal bersama dua orang maid dan beberapa bodyguard ayahnya.

Untuk mencegah kecurigaan dan memastikan keamanan jumlah mereka tak mencolok.

Sekarang mungkin sementara maid berberes, Yuri akan berkeliling disekitar sini.

Sendirian saja.

Ia menyelinap dari jendela dan tak lupa meninggalkan pesan kecil dimeja belajarnya.

Ia membawa handphone dan uang juga tak lupa boneka sasaran bicaranya.

Boneka yang jujur saja memberi rasa nyaman pada Yuri, tak tahu kenapa.

Yuri segera pergi.

.
.
.

Yuri menatap sekelilingnya dengan senyum kecil diwajahnya, akhirnya ia bebas.

Entah ini dimana, Yuri pun tak yakin karena sebenarnya ia hanya mengikuti firasatnya saja.

Dan karena itulah Rose mengomel dari tadi.

Mengoceh entah soal kegabutan Yuri atau mengomentari orang yang lewat dan lain lagi.

Betul betul random sekali pemikiran Rose ini.

" Hei Yuri coba lihat mobil itu, dia memakai plat palsu, apa dia itu pencuri? "

Agak lucu bagaimana Rose mengomentari entah plat mobil orang sampai gaya rambut orang pun diusik olehnya.

Memang Yuri juga agak bosan hari ini, karena itulah dia memutuskan jalan walau entah kemana.

Tapi sepertinya sebentar lagi semua kebosanan itu akan menghilang.

Yuri menatap sekumpulan orang orang disana, sepertinya akan ada acara wawancara.

DC : Other Dimension (Hiatus Sebentar)Where stories live. Discover now