7

1.2K 87 6
                                    

Seungcheol sangat bosan sekarang. Tidak ada siapapun dikamar kecuali dirinya sendiri. Jeonghan dan Joshua sendiri pamit pergi karena belum mengerjakan revisian paper dari dosen mata kuliah bahasa inggris, siapa lagi kalau bukan pak vernon.

Sebelum mereka pergi, Jeonghan memilih untuk stay dirumah sakit saja dan tidak akan mengerjakan ulang karena ia kesal selalu saja direvisi, beda hal nya dengan Joshua yang semangat 45 bahkan katanya ia akan mengerjakan dikampus semoga saja bisa melihat pak vernon disana.

"Huftt bosen"

Keluh seungcheol lagi. Ia bingung harus apa. Ia mengambil remote yang ada disamping nakas. Entah sudah berapa kali ia memindahkan saluran televisi. Dan berakhir mematikan televisi nya. Tidak dipungkiri, ia merasa ada kekosongan dan ia sedikit merindukan mingyu. Semenjak kemarahannya tadi pria itu masih belum kesini.

Seungcheol kemudian membuka HPnya dapat ia lihat banyak notifikasi dari anak-anak alexander menanyakan tentang kabarnya. Dan seungcheol langsung senang saat melihat ada nomor ibu nya menghubunginya. Ia segera membuka room chat tersebut. 

Mom
Cheolie, maafkan ayah dan mom tidak bisa menjengukmu karena kami sedang diluar negeri untuk bisnis penting. Kami sudah mengirimkan uang pada rekeningmu. Cepatlah sembuh…

Seungcheol kehilangan kembali senyumannya tadi. Hatinya terasa sakit tapi Ia tau, ia tidak boleh berharap banyak pada orang tuanya. Ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini lalu kenapa ia masih tetap berharap pada hal yang tidak akan pernah terjadi. Dari lubuk hati yang terdalam, seungcheol tidak terlalu membutuhkan uang dari mereka. Satu hal yang dia inginkan adalah  perhatian dan kasih sayang dari mereka.

Orang tuanya tidak pernah mau tahu keadaan seungcheol sekarang. Mereka mengira ia jatuh biasa dari motor seperti sebelum-sebelumnya. Bahkan kabar tentang ia hamil pun mereka tidak ingin tau. Seungcheol tidak berniat untuk membalas pesan dari ibunya. Ia mematikan Hpnya dan memilih untuk memejamkan matanya. Kepalanya terasa sakit harus mengingat semua hal yang terjadi hari ini.

……

Pada malam harinya, Mingyu terpaksa untuk datang kembali ke rumah sakit. Bukan, Bukan karena ia tidak mau bertemu dengan seungcheol, dia sangat ingin. Tapi ia takut jika menemui seungcheol lagi,seungcheol akan semakin membencinya lagi.

Membuka knop pintu pelan-pelan. Mingyu melihat pemuda manis itu tengah tertidur. Ia bersyukur melihat keadaan seungcheol lebih baik dari tadi pagi. Mingyu berpikir mungkin untuk beberapa hari kedepan sebaiknya ia jangan dulu bertemu dengan seungcheol setidaknya sampai seungcheol yang menyuruhnya kembali.

Ruangan khusus untuk pasien VIP didesain luas dan nyaman layaknya sebuah kamar pribadi. Mingyu berjalan pelan ke arah sofa. Ia mencoba mencari file rincian anggaran disana. Ia mengangkat bantal sofa tapi tidak ada, Ia mencari ke kolong sofa tapi tidak ada, Ia berjalan ke lemari kecil pun tidak ada. Bahaya jika file itu tidak ditemukan, Itu adalah file utama dan belum dibuatkan salinan.

Mingyu hampir kehilangan harapan tapi tidak sampai ia melihat ke sekeliling lebih teliti dan melihat dokumen itu ada di atas nakas dan tertutupi oleh barang-barang milik seungcheol disana seperti Hp,obat, beberapa kotak makanan dan remote.

Mingyu meratap dalam hati kenapa ia sangat ceroboh waktu itu sampai ia menyimpannya disana. Mingyu dengan gugup mengambil beberapa langkah ke arah nakas yang ada disamping pemuda manis itu tertidur.

Mingyu mencoba yang terbaik untuk tidak menimbulkan suara. Ia mengambil pelan-pelan dokumen itu tapi sayangnya ia tidak sengaja menjatuhkan remote yang ada diatas dokumen yang akan dia ambil.

Brakk

Seungcheol segera terbangun karena mendengar ada suara benda jatuh didekatnya. Seungcheol langsung membuka matanya dan melihat pria yang ia tunggu-tunggu tadi akhirnya datang juga. Suasana berubah menjadi hening dan mereka saling menatap satu sama lain dengan canggung. Kemudian Mingyu  buru-buru memutuskan eye contact dan meletakkan remot ke atas nakas.

"Ahhh jangan salah paham dulu. Saya hanya ingin mengambil dokumen yang ketinggalan. Saya minta maaf menganggu tidur kamu" Mingyu segera pergi menjauh. Baru saja ia memegang knop pintu, Ia mendengar suara dari pihak lain.

"Huwaa mingyuu jahattt! Ninggalinn kitaa sendirii disiniii... Adek bayii kitaa udahh ga disayangg lagii sama daddy huhuhuhu" Seungcheol berpura-pura menangis sambil meletakkan salah satu tangannya diperutnya sendiri.

Mingyu berbalik lagi dan berjalan ke arah Seungcheol,  Ia menangkup wajah cantik itu dengan kedua tangannya.

"Ssst jangan nangiss cantikk…Kata siapa saya ga sayang kamu sama anak kita? Saya sayang banget tapi saya takut kalau saya kesini lagi kamu akan semakin membenci saya. Saya takut ganggu kamu. Maafin saya yah cantik"

"Gyu hikss" Seungcheol tidak berpura-pura menangis sekarang. Entahlah melihat perlakuan mingyu yang lembut membuat ia merasa bersalah dan kemudian menyembunyikan wajahnya pada pelukan mingyu. Mingyu kemudian mengelus punggung pemuda manis yang ada dipelukannya.

"K-kenapaa cantik? Saya nyakitin kamu lagi? Aduh harusnya saya pergi. saya malah bikin kamu nangis lagi" Tanya mingyu semakin khawatir saat merasakan kemejanya basah karena air mata seungcheol.

"Ihhh jangannn pergii" Seungcheol menggelengkan kepalanya. Ia menatap pada wajah mingyu.

"Ini pasti sakit kan? Maaf hiks'' Ucap seungcheol sambil mengusap luka di sudut bibir mingyu.

"Saya gapapa kok cantik, kamu ga perlu minta maaf kamu engga salah. Udah yah cantik" ucap mingyu lembut.

"Gyu hiks maafin gue karna bikin lo sakit hati. Maafin gue karena kasar sama lo. M-maafin gue karna selalu ngerendahin semua perjuangan lo buat gue. Maafin gue…yang malah nyalahin lo atas semuanya. Maafin gue udah bikin bayi yang bahkan gue sendiri gatau k-kapan ada nya ikut kecelakaan.. Maaafin gyuu hikss"

"Sebelum kamu minta maaf pun saya udah maafin kamu kok. Ssst udah yah jangan salahin diri kamu sendiri. Saya gamau liat kamu sakit dan nangis kayak gini. Udah yah cantik kalo banyak nangis nanti kamu sakit lagi" Mingyu menghapus pelan air mata seungcheol kemudian mengecup kedua kelopak mata seungcheol.

"Gyu, ayok nikah"

Mingyu terdiam untuk beberapa saat. Lidahnya kelu dan otaknya berhenti berpikir. Ia tidak tau harus apa. Ia bahagia dan sedih karena terharu akhirnya mimpi yang ia mimpikan selama ini menjadi kenyataan. Akhirnya cinta yang ia perjuangkan membuahkan hasil yang manis.

"Umm…tapi kamu udah pikirin semuanya kan cantik? Saya gamau kamu menerima saya karena kamu merasa kasihan pada saya. Saya tidak ingin kamu merasa terpaksa"

"Huum tentu, gue udah pikirin semuanya. Bukan karena terpaksa tapi karena gue yakin lu yang terbaik buat gue''

"Sebentar saya ambil nafas dulu... kamu buat jantung saya hampir keluar" Mingyu mengambil nafas karena ia merasa sangat gugup sekarang bahkan jantungnya berdegup kencang.

Seungcheol menertawakan reaksi mingyu. Ternyata mingyu masih awam dalam hal percintaan buktinya ia bicara seperti pun mingyu langsung salah tingkah. Apakah mingyu tidak pernah jatuh cinta? Aneh sekali

Haii gaiss aku up lagiiw janlup vote commentnya baii 🖤💚

🐶🍒



GYUCHEOL - DARE OR LOVE? Where stories live. Discover now