SxP

1.1K 28 13
                                    

Dom:Samsul
Sub :Peppey
Genre:Fluff
Au :Office

"Maaf tuan, tapi boss hari ini tidak datang jadi kami tidak bisa menerima lamaran kerja apapun hari ini" ucap seorang pegawai di sana.

"Tapi-" ucap sang pelamar pekerjaan.

"Maaf sekali lagi tuan, tapi jika tuan tidak keberatan dan jika tuan mau besok Senin besok tuan bisa kembali ke sini" ucap pegawai tadi.

"Baiklah, kalau begitu" ucap pelamar pekerjaan tadi lalu melenggang pergi.

...

KRIIT

Suara pintu yang terbuka, dan tampaklah seorang lelaki yang tampak begitu lesu. Padahal masih cukup pagi, sekitar jam sepuluhan lah Lelaki itu adalah Peppey, seorang lelaki yang baru saja lulus perkuliahan.

"Aku pulang" ucap Peppey.

"Nak, bagaimana hari ini? Kenapa lesu banget hm?" ucap sang ibu sambil mengelus pelan lengan Peppey yang sedang terduduk di sofa.

"Entah bu, tiga perusahaan dan dua nolak. Satunya malah nyuruh dateng lagi besok Senin. Itu pun belum tentu di terima" ucap Peppey dengan lesu.

"Sudah nak, kamu nggak boleh pesimis dulu ya? Kan Peppey lulus dengan keterampilan yang bagus di nilai akademik sama non akademik" ucap sang ibu berusaha menyemangati sang anak.

"Iya bu, kalau gitu Peppey ke kamar dulu ya" ucap Peppey mengiyakan pekataan sang ibu sambil berdiri dari sofa.

"Ya sudah sana, habis itu makan ya nak. Tadi belum sempet sarapan to?" ucap sang ibu lagi sambil mengikuti Peppey yang berdiri.

"Ok" ucap Peppey singkat dan kemudian berjalan menuju kamarnya.

...

(Peppey POV)

Hahh, aku nggak ngerti lagi sama cara kerja dunia ini. Masa aku ditolak dua perusahaan sekaligus. Kurang apa coba? Akedemik? Ok, Non akademin? Ok, attitude? Ok juga. Sedangkan mereka yang bahkan nggak punya prestasi di terima. Emang ya, hidup itu mudah banget. Mudah banget kalo punya orang dalem.

Tapi apapun itu, aku harus semangat. Kesehatan ibu ada di tanganku. Kalo aku nggak bisa dapet kerja juga minggu depan aku terpaksa minjem. Daripada mikirin kek beginian mulu mending aku sarapan, ya walau telat sih.

...

Jam tujuh malem, sudah saatnya aku kembali ke tempat itu. Jujur males banget, tapi kalau nggak, mau makan apa besok. Jadilah dengan malas aku mengayuh sepeda ku ke tempat kerja ku yang cepat atau lambat akan aku tinggalkan. Sesampainya di sana aku pun langsung masuk dan berjalan ke ruang khusus staff.
Bau alkohol yang begitu menyengat dapat tercium di seluruh penjuru tempat di sini. Ya, Bar yang sebenarnya sangat ramai dan megah ini adalah tempatku bekerja. Meski gajinya lumayan aku tetap saja benci tempat ini. Pemabuk dimana mana, begitu juga pria berhidung belang. Bukan satu dua kali aku hampir di rape tapi untung aku selalu berhasil lolos.

(End POV)

"Yo, Pey! Buru gih ganti baju. Terus anter ni gelas ke ruang VIP bagian sana. Noh sono noh" ucap salah satu bartender di sana sambil menunjuk salah satu ruangan VIP.

"Baik" jawab Peppey singkat.

Peppey pun segera ganti baju dan mulai melayani para tamu. Peppey dengan segera membawa satu nampan berisikan beberapa gelas alkohol dan mengantarkannya ke masing masing orang yang memesan dengan cepat. Setelah mengantar semuanya hanya tersisa satu gelas dan gelas itu adalah gelas tamu VIP.

Cklek

"Permisi tuan, ini pesanan anda" ucap Peppey sambil membungkukkan badannya sedikit dan tersenyum memberi kesan ramah.

YTMCI Oneshot Where stories live. Discover now