Chapter 18| Malam Final

Comenzar desde el principio
                                    

Dan membuat kedua pria yang berbincang tadi berbalik ke belakang.

"Elena?" Ucap lino ikutan merasa panik

"Sejak kapan lo disitu el?" Tanya marcell yang jelas panik

"Sory..." jawab elena singkat membalikkan badan berlari kearah berlawanan

"Tunggu el!" Teriak marcell namun tidak dipedulikan olehnya.

"Aduh panik kau dek dek" cerca lino menepuk dahinya sendiri

Elena berlari sekencang mungkin menuju kamarnya, entah apa yang ia tabrak ia tak peduli sama sekali. Yang ada diotaknya hanyalah perkataan menyakitkan itu.

"Tunggu el, gue bisa jelasin!" Teriak marcell yang membuntuti elena

Sesampai dikamar, elena segera menutup kamarnya lalu menguncinya. Tubuhnya lelah bersandar dipintu hotelnya itu, sedikit demi sedikit cairan bening keluar dari pelupuk matanya.

"Astaga el kenapa hati el rasanya sakit, bodoh banget sih el. Kenapa sekarang el yang baper sih arghhh" gerutunya lirih

"El dengerin gue dulu, gue ga bermaksud gitu el." Teriak marcell dari balik pintu

"Gapapa lagian el juga benci jepe" jawab elena

"Tapi el...."

"Udah jepe, mendingan jepe balik ke kamar jepe. El cuma capek aja!" Teriak elena dari dalam

"Tapi el..."

"Balik jepe, el mau sendiri!" Potong elena

"Yaudah iya, gue minta maaf ya el" ucap marcell mendekatkan dirinya pada pintu

Namun kali ini tak ada jawaban dari elena. Bagaimana bisa ia menjawab, lidahnya kini menjadi kelu.

Dengan tangisan yang terisak elena berusaha untuk mengontrol dirinya sendiri. Memang sakit rasanya apabila mencintai orang yang awalnya kamu benci.

****

Valeron, bani dan juga zanadin bersiap kembali untuk pertandingan malam ini. Mereka melakukan beberapa aktifitas untuk meningkatkan fisik mereka.

"Ron cewe yang sama lo kemarin siapa?" Tanya bani yang melihat kejadian kemarin

"Oh dia ansel, gasengaja tabrakan sama gue" jelas valeron

"Cantik woi kenalin ke gue dong" puji bani

"Cewe mana sih ban yang ga lo ajak kenalan" seru valeron

"Sebelas duabelas sama atha" sahut zanadin

"Cariin nomornya dong ron please"

"Iyadeh iya"

"Nah gitu dong ronn"

"Dua" sahut zanadin

"Apaan lo dua dua?" tanya valeron

"Sekalian maksudnya hehe"jawab zanadin dengan nyengir kuda

YOU BE MINEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora