"Bagaimana hasil dari misimu?" tanya sang ayah yang melihat Kinn baru saja memasuki ruangan.
"Tentu Pa sudah tahu hasilnya," jawab Kinn dengan ekspresi datar seperti biasanya.
Kinn memang tidak pernah gagal dalam menjalankan semua misinya. Kalau lawannya tidak berujung menyerah, pasti akan berakhir perdagangan organ di pasar gelap. Ya kalian tahu apa maksudnya, kan?
"Tentu saja selalu sempurna seperti biasanya. Kalau tidak, mereka tidak akan memanggilnya sebagai The Great Kinn," sahut sang kakak dengan nada yang menyindir. Kinn hanya membalas ucapan tersebut dengan tatapan datar seperti biasanya.
Kadang Tankhun heran melihat tingkah dan raut muka Kinn yang sangat datar dan minim ekspresi itu. Pernah sekali waktu Kinn pulang dengan keadaan tertembak di bagian lengannya dan kehilangan banyak darah karena hal itu, namun Kinn hanya menampilkan ekspresi yang datar dan seperti tidak pernah mengalami luka tersebut.
Sedangkan para pengawal yang berada di belakang Kinn sangat jauh dari baik-baik saja, tapi mereka juga mengagumi tuan mereka namun khawatir disaat yang bersamaan karena luka tuannya tersebut. Dia tidak bisa menilai apa yang Kinn rasakan dan pikirkan saat itu.
"Sudah jangan bertengkar. Aku menyuruh kalian ke sini untuk membahas tentang Pat Kittisawasd," tegas Korn kepada kedua anaknya.
Pernyataan Korn tersebut sontak membuat semua orang yang berada di ruangan itu langsung menoleh kearah sang ketua mafia dengan ekspresi terkejut (kecuali Kinn tentunya). Semua yang berada di dalam ruangan tersebut termasuk Chan (pengawal pribadi Korn) langsung teringat akan apa yang dilakukan oleh orang itu dengan keluarga ini.
Sedangkan Pete (pengawal pribadi Tankhun) dan Big (pengawal pribadi Kinn) yang juga berada diruangan tersebut tidak mengetahui apa-apa karena mereka memang baru sekitar 5 tahunan bergabung dengan klan mafia ini jadi merasa tidak pernah mengenal siapa itu Pat Kittisawasd.
Nama Pat Kittisawasd memang sudah tidak asing bagi keluarga mafia ini. Siapa yang akan melupakan nama pengkhianat yang bahkan hampir menghancurkan klan Theerapanyakul 1 dekade yang lalu. Pat merupakan orang kepercayaan Korn dulunya. Ketekunan dan kegigihannya dalam menjalankan bisnis ini membuat Korn mempercayai dan tidak pernah menaruh curiga sama sekali terhadap Pat. Hampir seluruh bisnisnya diketahui oleh Pat karena Korn sudah menganggapnya sebagai saudara.
Namun siapa sangka manusia yang nampak setia dan sangat dipercaya tersebut berubah menjadi serigala berbulu domba. Hal yang tidak diketahui oleh Korn adalah Pat selama ini menaruh rasa iri akan semua yang didapatkan oleh Korn dengan mudah.
Kekayaan, kekuasaan bahkan rasa hormat dari para bawahan seharusnya diberikan kepadanya juga. Namun apa daya dia tetaplah seseorang yang masih berada di bawah ketua mafia ini. Karena rasa iri yang berubah menjadi kebencian tersebut memberikan Pat ambisi untuk menghancurkan keluarga mafia ini. Pat perlahan berubah menjadi manusia yang dipenuhi oleh dendam dan haus akan kekuasaan.
Diam-diam Pat bekerja sama dengan para musuh yang membenci klan Theerapanyakul dan menjual informasi berharga kepada mereka. Hal tersebut membuat terjadinya penyerangan terhadap keluarga Theerapanyakul secara besar-besaran.
Banyak yang harus dikorbankan akibat penyerangan tersebut, mulai dari hampir seluruh aset keluarga Theerapanyakul direbut oleh musuh mereka hingga beberapa klan mafia yang sebelumnya bekerja sama dengan klan Theerapanyakul berbalik menyerang mereka.
YOU ARE READING
Nerd's Bully
FanfictionKinn menyamar menjadi Mile, seorang mahasiswa culun untuk mendekati Porsche demi sebuah misi untuk mengungkap kebenaran tentang keluarga Kittisawasd. Tapi apakah benar hanya demi sebuah misi atau dengan maksud yang lain? Disclaimer: * Fiksi penggema...
How It Started
Start from the beginning
