01|Macam-macam hal menyebalkan.

157 75 74
                                    


Bagi Gie, Gie Fayyana Aswara. Musim hujan memang semenyebalkan itu. Udara yang lembab, berubah menjadi dingin, untung-untung jika tidak ada gemuruh. Ranting-ranting pohon yang tidak kuat berjatuhan, dedaunan yang jatuh bertumpuk di jalanan. Demi apapun Gie tidak menyukai musim hujan. Air parit menjadi naik, genangan air dimana-mana. Menimbulkan cipratan bagi pejalan kaki, apalagi jika kendaraan roda empat yang melewati genangan air. Dengan kecepatan rata-rata saja genangan air itu sudah kemana-mana. Apalagi jika kendaraan diatas rata-rata. Bagi Gie, hujan lebih merepotkan daripada Batara---kakak laki-laki Gie yang suka sekali merepotkanya. Nitip ini, buat itu, ambil ini, tolongin satu, beli ini. Demi dewa Neptunus Batara punya banyak keahlian untuk merepotkan Gie.

"Mama anak SMA nya mau berangkatt. " Itu suara Batara. Pagi-pagi sekali ia sangat antusias ketika adiknya akan menjadi siswa baru SMA. Menurutnya, Gie sudah dewasa dan ia akan terbebas dari Gie yang merepotkan. Yang tidak bisa melakukan apapun katanya.

"Mama bisa liatlah info lo ga guna." Bukankah itu benar? Tapi Batara malah menoyor kepala Gie. Tidak kuat memang tapi cukup untuk membuat Gie kehilangan mood paginya menjadi anak SMA bahagia.

Batara kenapa hidupnya sedamai itu. Padahal asal dia tau setiap ada waktu luang Gie mengumpati, menyumpahi, mengatai manusia menyebalkan itu. Tidak ada yang bisa mengalahkan Batara menjadi manusia merepotkan dan menyebalkan. Banyak ulah bikin pusing kepala saja kakaknya itu.

Bukan kah dia yang paling antusias tadi bangun pagi?? Tapi untuk mengantarkan Gie sekolah saja dia tidak mau. Alasannya dingin, habis hujan. Taik lo Batara. Kakak paling tidak berguna. Gie dengan senang hati mengumpati kakaknya itu. Sangat sangat sangattt ingin sekali Gie mengumpat di depan wajah kakaknya.

Sebenarnya Gie tidak masalah harus jalan kesekolah, toh sekolahnya juga tidak jauh-jauh amat dari rumah. Tapi, ketika musim hujan seperti ini jalanan di perumahan Gie banyak genangan air, dari jalanan yang tidak rata sampai jalanan yang berlobang. Gie jadi ekstra hati-hati takut terkenal cipratan air dari pengemudi. Dan sepatu bisa saja basah jika tidak sengaja menginjak genangan air.

Nah kan.

Genangan air yang baru saja dilewati kendaran roda dua membuat airnya kemana-mana. Gie pun terkena airnya.

Memang tidak kotor, tapi sepatu dan setengah rok Gie basah. Sisahnya cipratan kecil yang mengenai baju seragamnya. Mengawali hari dengan segudang emosi. Andai saja Batara tadi bela-belain ngantarin Gie. Andai saja tadi Gie sedikit rewel ke Batara. Andai saja tadi Gie memaksa Batara mengantarkannya.

"Woi basah gitu mau kemana?" keluar sudah lamunan Gie tadi. Itu bukan bentuk peduli jika kalian tau cara bicaranya. Benar-benar tengil. Jael panggilanya, Gie tidak begitu dekat dengan bocah tengil itu. Tapi mereka juga bukan musuhan. Gie pernah beberapa kali sewaktu masih SD bermain dengan Jael. SMP sudah tidak lagi, karna beda sekolah dan hanya menyapa seperti teman pada umumnya.

Pramayoga Jael Nareswara nama panjangnya. Bocah yang ga niat hidup itu sebenarnya satu perumahan dengan Gie. Tapi rumah anak itu paling pelosok ujung sekali dekat dengan masjid perumahan. Salah satu dari anak nakal di perumahanya. Suka main bareng sama anak nakal lainya tapi pasrahan dari yang Gie lihat.

Bukan sekali dua kali Gie ngelihat anak itu pasrahan. Pernah dulu teraweh, mereka main lempar sendal siapa berhasil robohin sendal yang udah disusun maka yang dibawahnya yang kalah. Jadi apa? Jadi tukang ngejaga selebihnya pada sembunyi. Nah pas sekali Jael yang kalah, bukanya nyariin teman, anak itu malah pasrahan nunggu ada yang datang. Dari situ Gie dapat simpulkan bahwa Jael itu manusia tidak niat hidup.

"Buta mata lo? Lo ga liat gue pake seragam?" emosi. Ini sudah manusia keberapa yang membuat Gie emosi.

Sumpah demi Haechan Nct Dream yang tiba-tiba diam. Jael malah ketawa, asal kalian tau ketawa Jael ini nyebelin ternyata. Sumpah.

"Nebeng ga nih? Gue juga mau kesekolah."

"Mang kita kenal?"

"Dih, beda SMP doang Gi. Gue cabut duluan nih? Beneran ga nebeng? Babyee Gi!!!" Jael beneran pergi, motornya beneran melaju bersama dengan Jael yang melambaikan tanganya di udara.

"Bangsat, Jael bangsat." Gie teriak. Hp Gie masuk notif. Gie sadar jadi Gie ngeluarin hp dari saku seragamnya. Goblok. Jam di hp Gie menunjukan pukul 07:04. Belum sempat Gie baca notif hpnya. Gie lari takut telat.

𝙋𝙧𝙖𝙢𝙖𝙮𝙤𝙜𝙖 𝙅𝙖𝙚𝙡 𝙉𝙖𝙧𝙚𝙨𝙬𝙖𝙧𝙖 manusia yang ga niat hidup kata Gie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝙋𝙧𝙖𝙢𝙖𝙮𝙤𝙜𝙖 𝙅𝙖𝙚𝙡 𝙉𝙖𝙧𝙚𝙨𝙬𝙖𝙧𝙖 manusia yang ga niat hidup kata Gie.

𝙂𝙞𝙚 𝙁𝙖𝙮𝙮𝙖𝙣𝙖 𝘼𝙨𝙬𝙖𝙧𝙖 tidak suka musim hujan dan Batara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝙂𝙞𝙚 𝙁𝙖𝙮𝙮𝙖𝙣𝙖 𝘼𝙨𝙬𝙖𝙧𝙖 tidak suka musim hujan dan Batara.

𝘽𝙖𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙋𝙧𝙖𝙩𝙝𝙖𝙢 𝘿𝙝𝙞𝙖𝙪𝙡𝙝𝙖𝙦  manusia yang sangat menyebalkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𝘽𝙖𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙋𝙧𝙖𝙩𝙝𝙖𝙢 𝘿𝙝𝙞𝙖𝙪𝙡𝙝𝙖𝙦  manusia yang sangat menyebalkan.

































































***

𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙙𝙞 𝙙𝙚𝙙𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙢𝙗𝙖 elfaiiss 𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙩𝙖𝙧𝙪𝙝𝙖𝙣.

Mohon bintangnya ya sayang ku💗.

2 wara| JaeminWhere stories live. Discover now