11: Back to Hogwarts

Start from the beginning
                                    

"Terima kasih." Eleanor sedikit berjinjit agar dapat melihat wajah pemuda yang membantunya. Hingga pemuda itu menampakkan wajahnya, Eleanor sedikit tersentak, atau lebih tepatnya terpesona beberapa saat.

"Gerbong Gryffindor?"

"Ya, tolong."

Pemuda itu berjalan lebih dulu, Eleanor mengekor dibelakang. Karena tubuhnya yang lebih tinggi, dia terlihat tidak kesulitan sama sekali membawa sangkar meskipun harus berpapasan dengan murid lainnya.

"Sebelah sini." Eleanor membantu membuka pintu bilik, membiarkan pemuda itu masuk ke dalam lalu meletakkan sangkar diatas tempat duduk.

"Burung hantu yang cantik, siapa namanya?"

"Snow- karena bulunya seputih salju. Pemberian dari ayahku."

"Di musim panas namanya tak berubah summer, kan?"

Eleanor tertawa, candaannya terdengar garing tetapi cukup lucu untuk ditertawakan. "Mungkin burung hantu ku punya empat nama. Snow, bloom, summer dan fall."

"Tapi sungguh, Snow benar-benar cocok untuknya."

"Ya, itu benar." Eleanor mengulum senyum. Diam-diam mulai menyadari ia menyukai dry joke.

"Ngomong-ngomong-" pemuda itu menyapu keringat ditelapak tangannya lalu mengajak Eleanor berjabatan tangan, "Aku Cedric Diggory."

Eleanor membalas ringan jabatan tangan Cedric, bibirnya terangkat membentuk senyuman tipis. "Eleanor Fletcher."

"Well, senang berkenalan denganmu, Miss Fletcher." Cedric melepas jabatan tangan mereka, lalu berpamitan pergi. Dan saat melewati pintu tak sengaja berpapasan dengan Hermione.

Hermione berbalik untuk sekedar memastikan ia tak salah melihat Cedric, namun saat menyadari penglihatannya sepenuhnya benar, ia menatap curiga Eleanor, namun memilih tak bertanya apapun.

Eleanor mengambil duduk di sisi jendela, dari sini ia dapat melihat kedua orang tuanya yang masih belum pergi dari stasiun.

"Ngomong-ngomong kita sudah hampir berangkat, dimana Ron dan Harry?" Hermione mendaratkan tubuhnya di kursi kosong dihadapan Eleanor. Matanya mencoba mencari-cari Harry dan Ron yang mungkin saja masih diluar kereta.

"Aku juga belum melihat mereka. Mungkin di bilik lain dengan Neville dan Seamus."

Jam keberangkatan pun tiba, bilik yang tadinya hanya diisi Eleanor dan Hermione sekarang bertambah Parvati dan Padma.

Kereta terus berjalan menjauh dari stasiun. Eleanor dan Hermione memutuskan memeriksa dari satu bilik ke bilik lainnya di gerbong Gryfffindor untuk mencari keberadaan Harry dan Ron, namun tak menemukan mereka. Bahkan di dalam bilik yang diisi oleh Neville, Dean dan Seamus sekalipun tak ada Harry dan Ron disana.

"Mereka disana?"

Eleanor menggeleng.

"Aneh, aku juga tidak menemuian di bilik manapun." Hermione bergumam pelan, beberapa pertanyaan mulai menari-nari dikepalanya.

Karena tak ada bilik yang tersisa, mereka berdua kembali ke bilik.

"Bertemu Harry dan Ron?" Hermione dan Eleanor menggeleng merespon pertanyaan Padma.

"Mungkinkah mereka ketinggalan kereta?" pikir Eleanor.

"Aku pikir juga begitu karena tidak mungkin Harry dan Ron berada di gerbong asrama lain."

"Itu mereka!" Padma tak sengaja melihat mobil terbang disisi kereta yang dikendarai oleh Ron serta Harry yang duduk dikursi penumpang. Mereka terlihat berkendara santai, tak sadar telah menyita perhatian murid lainnya.

ELEANOR FLETCHERWhere stories live. Discover now