08. Cukup Menarik

329 107 54
                                    

Hiyyih udah muak liat tingkah laku Hanni seharian ini. Dari yang menari-nari sendiri di kelas sampai senyum-senyum sendiri waktu dosen menerangkan materi, pokoknya aneh udah kelakuan Hanni hari ini.

Bahkan saat ini aja Hanni masih ketawa-ketawa sendiri padahal nggak ada hal lucu.

"Aku baru lihat Hanni kayak gitu, kenapa?" Tanya Sullyoon.

Hiyyih mengangkat bahu tidak tau.

"Nilai nirmananya tinggi mungkin makanya dia jadi seneng sampai otaknya konslet," sahut Dohyon ikut-ikutan.

Hanni yang mendengar itu langsung melirik tajam ke arah Dohyun, "aku bisa denger ya!"

Dohyon terkekeh.

Mereka kembali melanjutkan melukis dan menghias beberapa benda yang akan mereka tampilkan untuk UAS nantinya. Katanya sih UAS tahun ini akan menampilkan pameran hasil karya mahasiswanya.

"Hanni fokus hei, tanganmu hampir kepotong gergaji tuh!" Hiyyih mengguncang tubuh Hanni ketika melihat jari gadis itu hampir terpotong oleh gergaji yang Hanni gunakan.

"Astaga." Hanni langsung menghentikan memotong papan kayu tersebut, "kok bisa sih? Untung ada kamu."

"Untung ada kamu, untung ada kamu...Makanya kalau lagi kerja tuh fokus jangan pikiran kemana-mana. Emang lagi seneng kenapa sih?" Tanya Hiyyih.

Hanni tiba-tiba tersenyum lagi mengingat first date movie-nya kemarin bersama Jungwon, tapi tentu aja dia nggak bisa cerita ke Hiyyih yang ada bisa ngamuk dia.

"Kemarin aku habis nonton film, terus filmnya itu bikin baper sampai sekarang aku masih kebawa terus," jawab Hanni.

"Cuma film toh, kukira apaan. Udah jangan terlalu di bawa perasaan kalau film buruan kerja lagi keburu mahrib ini nanti nggak kelar-kelar." Hiyyih pun langsung memindahkan beberapa papan kayu tersebut dan meninggalkan Hanni.

Lagi-lagi gadis itu teringat tentang kejadian kemarin di bioskop.

Jadi, sepanjang film kemarin keduanya tak banyak bicara dan hanya fokus ke layar di depan mereka.

Sesekali mereka tertawa ketika adegan lucu ditampilkan.

"Bego banget," komentar Jungwon pelan, "kayak Ricky."

Mendengar itu Hanni tertawa kecil.

Jungwon mencondongkan tubuh ke arah Hanni bersandar. Mereka melanjutkan menonton sambil makan popcorn, memberikan beberapa kali reaksi berbeda sepanjang film.

Sampai pada adegan ketika pangeran dan Ariel berciuman, Hanni mengangkat alis tinggi excited tapi dengan cepat telapak tangan Jungwon terangkat menutupi matanya.

"Jungwon!" Keluh Hanni sebal menepuk tangan Jungwon.

Jungwon menolehkan kepalanya, "anak kecil masih belum boleh lihat begituan," celetuknya.

"Kalau gitu kamu juga nggak boleh lihat."

"Aku nggak lihat."

"Itu tadi lihat kan."

"Nggak tuh, aku kan lihat kamu."

Bola mata Hanni sedikit membesar mendengar perkataan cowok itu. Buru-buru ia mengganti posisi duduknya, menghadap ke layar kembali.

Dalam hatinya Hanni udah jerit-jerit sendiri. Memang ya seorang profesional di bidangnya itu berbeda, cuma dengan satu kalimat aja Hanni di buat baper.

Tak lama, film pun berakhir. Lampu bioskop dinyalakan membuat Hanni mengerjap-ngerjap mencoba menyesuaikan pandangan. Sebelum pergi Hanni menyempatkan untuk merapikan diri.

Boyfriend Rent [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin