CHAPTER 02

6 0 0
                                    

    "guys pelan-pelan dong ambil kuenya, tau kok aku kalo kue bikinan ku enak, antri dong" ujar Adara yang sedari tadi dikerumuni oleh teman-temannya,

fun fact Adara adalah anak club tataboga yang sedang membagikan hasil peraktiknya di dapur sekolah tadi

" yang gratisan itu tak boleh dilewat kan" Rara yang langsung mengambil kue itu dengan bar-bar nya

"eh Ra boleh ni kita masukin ke mading" ujar Shafa dengan ide nya itu

"hah apanya" jawab Rara yang menanyakan maksud dari pernyataan Shafa tadi

"ya ini kita bikin higtlight kita taruh di mading, KUE YANG JATUH DARI SURGA" ujar Shafa yang langsung mengangkat satu tangannya keatas dengan wajah yang sangat sok

"lebay banget lu" kata Adara yang langsung mematahkan semangat Shafa

"bagus tu hayuu aja sih" ujar Rara yang mengiyakan sepupunya itu, Shafa dan Rara adalah dua orang yang bersaudara,

mereka berada di club jurnalistik yang dikenal sebagai duo aktif, title itu didapatkan karena mereka aktif dalam menghidupkan mading-mading disekolah.

"Shafa, Rara di club jurnal kegiatan rutinnya apa aja?" tanya Ayuna dengan buku dan sebuah bulpoin dikedua tangannya

"emmm kegiatan rutin ya?" sahut Rara yang mengarah kan lirikannya keatas

"ah biasanya kita cari-cari sesuatu artikel aja sih, terus kita biasanya juga bikin-bikin podcast, ya nggak Shaf" jelas Rara yang spontan menanyakan ini ke Shafa agar terlihat menyakinkan

"iyaa betul tapi tergantung mau nya pembina kita sih, biasanya ada jadwal sendiri" tambah Shafa

"ohh kalo gitu, apa yang kalian inginkan di club jurnal" lanjut Ayuna

"ya mungkin bisa lebih banyak yang minat buat masuk jurnal sih, sekarang di club cuma ada 25 orang anak" jawab Shafa dan diiyakan oleh sepupunya

"kenapa emang nya Yun, tiba-tiba nanya club jurnal, mau join?" Rara yang minta kejelasan dari Ayuna

"ah enggak aku kan cuma pengen tau" jelas Ayuna yang sangat mencurigakan

"oh gituu" sahut Rara

"hey guys kue Adara mana I belum coba nih" Akira yang tiba-tiba datang menanyakan kue itu, tanpa ada yang berucap satu kata pun mereka semua pergi kabur

"loh-loh hey mau kemana kalian" kata Akira dengan suara keras

"ehehehehe ini Kir tinggal nampan nya doang kalo mau" jawab Adara yang tak sempat menyelamat kan diri,

Akira hanya menggambar senyuman diwajahnya dengan penuh arti.

Hari ini Ayuna telah mencatat keperluan visi-misi nya, ia diam-diam menyiapkan ini dengan sangat matang.

The Story Of President CouncilWhere stories live. Discover now