Wajah Duke yang tadinya sedikit datar berubah menjadi terkejut. Ia menatap Arabella dengan tatapan tajam tak percaya. "Apa maksudmu?! Darimana kau tau soal bunga itu?!" Katanya dengan ekpresi yang sulit diartikan.

"Hah? Apa sih ga jelas malah masang muka ngambek" Arabella meringis ketika ia mencoba untuk duduk.

"Apa kepalamu terus-menerus merasa sakit?" Tanya Duke lalu menetralisirkan mimik wajahnya datar lagi.

"Mana Ath?" Arabella balik bertanya ketika ia merasa aneh Athlano tidak berada disampingnya seperti biasa.

"Dia sedang berlatih pedang"

"Oh"

"Arabell... "

"Naon?"

"Ah... Hm" Duke terdiam dalam tak mengerti. Ia hanya menatap Arabella dengan sorot mata yang lurus.

"Kamu kenapa? Sini-sini cerita" Arabella mempersilahkan Duke duduk dipinggir kasurnya. Duke pun menurut. Namun ia masih terdiam.

"Gapapa, aku dengerin kok. Gak usah malu-malu" Arabella mencoba menghangatkan suasananya yang dirasa canggung.

"Aku hanya... Ingin... Kita... Ehmm... " Duke menghentikan ucapannya. Ia merasa pipinya memanas namun ia mencoba menahanya. "Berlaku seperti suami istri sungguhan" Ucapnya dengan wajah yang berusaha tetap datar. Arabella mengedip-ngedipkan matanya heran.

"Hah?"

"Tidak! Maksudku, jika kamu ada sesuatu yang mau dibicarakan denganku, maka bicaralah dengan jujur. Begitu... Bukankah suami istri harus saling terbuka satu sama lain?" Duke menutupi pipi merahnya malu dengan tangan memijat pelipis. Ia tidak sanggup jika harus melihat reaksi Arabella saat ini.

"Hm... Oke" Jawab Arabella santai membuat Duke semakin malu karena ia merasa sudah bertingkah bodoh dihadapannya.

"O-ke?" Duke bingung dengan jawaban Arabella. Ia kemudian menoleh menatapnya dengan perlahan.

"O-KE! Iya!" Arabella menganggukkan kepalanya dan tersenyum lebar dengan jempol tangan terangkat didepan wajahnya membuat Duke reflek mengikuti gerakannya juga.

"Ah... O-oke... "

Arabella terkekeh geli melihat Duke yang kaku mengikuti gerakannya.

"J-jangan tertawa! A-aku hanya tidak sengaja menirumu!" Ucap Duke gelagapan.

"Cieee salting om" Goda Arabella. Ia semakin ingin tertawa. Namun ia sedikit menahannya ketika melihat wajah Duke yang memerah.

"Waduh... "

"Aku keluar dulu. Kamu diam saja disini. Aku akan memanggilkan pelayan untuk mengatarkanmu sarapan. Dan... Katanya dayang kesayanganmu akan kembali dalam beberapa hari lagi, cutinya sudah mulai berakhir" Duke pun melenggang pergi keluar dari kamar Arabella dengan cepat.

"Singkat, padat, jelas. Verry simple" Arabella pun bangun menuju balkonnya. Seketika angin yang cukup besar menerpa wajahnya.

"Woaah segar dingin sekali" Ucapnya dengan tubuh sedikit menggigil. Ia berjalan menuju pagar balkonya dan melihat hal-hal yang ada dibawah sana.

"Wah! Itu Ath! Beneran lagi latihan pedang dong! Eh... Tapi... Kenapa? Apa mungkin... " Pikir Arabella.

"Masa iya bocil disuruh lawan monster gede, ah ngaco!" Arabella pun menatap sekitaran lagi.

'IBU!'

Tak disangka Athlano yang tengah berlatih memanggilnya dari kejauhan tanpa menghentikan latihanya.

Become Stepmother Where stories live. Discover now