Awal

1.5K 147 60
                                    

Hentakan kaki seorang pria berdengung di lorong hotel mewah yang sering direservasi oleh keluarganya. Tapi kali ini aneh. Seharusnya dia tahu atau seseorang memberitahunya tentang acara atau perkumpulan yang terjadi saat ini. Sebagai yang nantinya menjadi kepala dari keluarga se-ekstrim, Thunderstorm, harusnya dia tahu apa yang terjadi hari ini.

"Coba jelaskan sekali lagi" manik merah menatap nyalang Sari'ya yang hanya bisa meneguk ludah,

"Maharaja Trovejar—"

"Manusia berwajah triplek itu tak akan mau diajak kesini kalau bukan ajakan Bunda, langsung to the point saja"

'Tolong, Tuan Muda memiliki wajah yang sama dengan Tuan Trovejar...' Sari'ya sempat membatin lalu menghela nafas, berharap Tuan Mudanya itu sabar mendengar penjelasannya.

"Maharani Ratna menyuruh saya untuk mengantar anda kesini—"

Tatapan mata ruby masih mempertanyakan 'kenapa pula aku perlu dieret kesini juga?'

"—sebab ini bersangkut paut dengan masa depan keluarga Thunderstorm"

Ah, lihat wajah Tuan Mudanya itu seketika pucat. Tuan Mudanya sangat dan paling tidak mau bersangkut paut dengan yang beginian.

Pria berambut hitam legam itu berhenti dan memutar balik tubuhnya berlari secepat kecepatan kilat meninggalkan orang yang mengantarnya hanya untuk dicegat oleh sosok berambut merah panjang.

"Hola, dek~ mau kemana?"

"Kak minggir"

"Nggak mau, bunda menyuruhku menyeret kau kalau kau lari" perempuan bersurai merah itu dengan enteng menyeret pemuda yang lebih tinggi darinya.

"Nona Kira'na—"

"Makasih dah mau mengantarkan bedebah satu ini. Pasti tertekan sekali harimu, Sari'ya. Istirahat, biar Putri dari Keluarga Thunderstorm mengurus ini semua!" Ucap si gadis sambil menyeret adik laki - lakinya.

"Stop, aku bisa berjalan sendiri"

"Kenapa? Tak ingin dilihat konyol dengan calon istrimu kah?~" si kakak masih sempet - sempetnya narik emosi adiknya, biar tidak keliatan tegang banget begitu wajahnya dan juga supaya si calon— (atau bukan calon lagi tapi dah sah nih?) Istri biar tidak merasa terintimidasi oleh adiknya.

Kira'na menyempatkan diri melihat adiknya yang memiliki warna rambut berbeda, turunan dari ayah mereka. Menepuk pundaknya lalu berkata—

"Selamat menempuh hidup baru"

"Ha?! Maksudmu apa kak—"

Pintu terbuka terlihat ayah dan ibunya duduk di depan dua orang lainnya yang sepertinya orang tua dari sosok bernetra perak.

Shit!

Shit!

Shit!

Halilintar si manusia yang ditakuti seantero galaksi, si Alpha perjaka ganteng dan rupawan hilang coolnya sejenak, saat orang tuanya seenak jidat berkata—

"Nih kami menemukan pasangan yang cocok denganmu. Yang kuat serta tak kalah rupanya darimu. Kami dan Keluarga Light sepakat untuk memastikan keturunan kami murni maka kami akan menikahkan kalian berdua—" perkataan ibundanya selanjutnya seperti di-mute-kan oleh sesuatu. Jika saja ekspresi datarnya Halilintar itu bukan default mungkin dia sudah membanting barang - barang mewah didalam situ sekarang juga.

Dia!

Dia, Halilintar Thunderstorm Voltra yang tak pernah memikirkan untuk memiliki pasangan dipaksa untuk menjalin hubungan?!

Cerita hidup macam apa ini?!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

#

Hola, Readers. Ini Nee

Mungkin kalian sudah nggak asing dengan Nee atau baru pertama kali ketemu? Salam kenal~

Nee nulis banyak book tentang Boboiboy, terutama Solar

Untuk kali ini Nee mencoba genre baru, ikutin aja terus~

Gimana prolog untuk couple kita ini?

See you again~

Alpha x Alpha [HALISOL]Where stories live. Discover now