1

17.1K 792 21
                                    


"SEANN!!" Teriakan menggelegar terdengar di seluruh penjuru Mansion mewah itu

Siapa lagi pelaku nya kalau bukan Kenneth Vincent Deerwod, seorang pengusaha kaya di China, siapa sih yang tidak kenal dengan perusahaan Deerwod company? Perusahaan terbesar yg ada di Amerika.

Kenneth adalah pria berumur 27 tahun, pria yg terkesan dingin, kasar, dan kejam, Kenneth merupakan anak dari David Vincent Deerwod dan Mery Vincent Deerwod.

Kenneth sejak kecil sudah sangat Arogan dan memiliki tempramen yg buruk, apapun yg dia mau harus dia miliki, Kenneth juga tipe orang yg pemaksa dan tidak mau di bantah.

Dan pemuda yg di teriaki Kenneth adalah Sean Vincent Deerwod, Remaja umur 17 tahun.

Dia adalah pemuda yg di adopsi oleh Kenneth saat usia Sean memasuki umur 8 tahun, sebenarnya bukan tanpa alasan Kenneth mengadopsi Sean, Kenneth sudah tertarik saat pertama kali melihat Sean bermain di depan panti

Setelah Kenneth mengadopsi Sean dia seakan tidak mau dunia melihat keindahan seorang Sean, Kenneth ingin menikmati keindahan itu sendiri.

Dan sejak saat itulah bahkan Sean tidak pernah keluar dari mansion ini, Sean selalu homeschooling dan itupun hanya 2-3 jam setiap hari Senin sampai Jumat.

Sean muak dengan semua ini, memang waktu pertama kali Kenneth membawa nya ke sini dia merasa senang karena akhirnya dia memiliki keluarga, tapi beberapa bulan kemudian Sean sadar sikap Kenneth sangat berubah.

Sean benci itu, dia juga semakin lama mengerti bahwa Kenneth mengurungnya di sini!

Segala cara Sean lakukan untuk kabur dari mansion ini tapi selalu gagal karena di seluruh penjuru mansion ini ada Bodyguard yg menjaga nya.

Dan oleh sebab itu Kenneth sangat marah ketika mengetahui bahwa Sean memecahkan jendela kamarnya untuk kabur.

Kenneth yg tengah berada di kantor pun segera pulang ketika salah satu bodyguard melaporkan kejadian ini, dan itulah juga alasan Kenneth meneriaki nama Sean.

Sedangkan sang empunya sendiri tengah menangis di bawah meja makan, dia takut akan kemarahan Kenneth.

"Hiks, hiks Sean takut" Isaknya pelan

"SEAN!! KELUAR SEKARANG ATAU DADDY YG AKAN MENYERET KAMU!!" Teriakan Kenneth pun terdengar lagi

"Mamah tolong Sean, Sean takut" Isak Sean menenggelamkan kepalanya di sela-sela lutut

Mamah yg di maksud Sean adalah ibu Kenneth, Mery

Kedua orang tua Kenneth memang sudah tau tentang Sean dan mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa karena Kenneth sangat keras kepala dan susah di bilangin, jika mereka menentang keinginan Kenneth maka Kenneth nantinya akan berbuat yg lebih parah lagi.

Mery juga sudah menganggap Sean sebagai anaknya juga, menurut Mery Sean adalah anak yg manis dan penurut, sangat malang nasib anak itu yg harus berada di tangan putranya.

Kenneth berjalan ke arah dapur, dia yakin pasti Sean bersembunyi di sana, bagaimana Kenneth bisa tau? Tentunya dengan alat pelacak yg dia taruh di bandul kalung milik Sean.

"Sean keluar sekarang juga atau saya akan menghukum kamu dengan parah" ucap Kenneth menyeringai

Sean akhirnya dengan kaki gemetar keluar dari bawah meja, air matanya sudah turun dari tadi sehingga membasahi pipi Sean yg mengembang

"Sini kamu!!" Setelah Sean keluar Kenneth menarik tangan Sean dengan kasar membuat Sean meringis

"Sakit dad hiks sakit" Isak Sean

"Kamu tau apa kesalahan kamu hah!!" Bentak Kenneth marah

"Hiks maaf, Sean minta maaf" tangis Sean yg mengencang

"Kam-"

"KENNETH!! Berhenti kamu!!" Tiba-tiba saja seseorang datang dan memotong ucapan Kenneth.

Dia adalah Mery, ibu kandung Kenneth

"Hiks mamah, tolong Sean mah" Sean terisak sambil memohon pada Mery, karena hanya dia yg bisa membela Sean dari amarah Kenneth

"Ken, lepasin Sean" titah Mery

"Mah!! Jangan ikut campur lagi" desis Kenneth kesal

"Oh ayolah Ken, dia masih remaja, kamu harus sadar itu dia juga berhak pergi kemanapun yg dia mau bukannya terkurung di dalam sini" omel Mery

"Ck Ken tidak perduli" acuh Kenneth

"Tunggu hukuman kamu, Bunny" lanjut Kenneth pada Sean sebelum pergi meninggalkan Sean dan Mery

"Hiks mamah, Sean takut" Sean berlari ke arah Mery dan memeluknya

"Sudah-sudah, apa Sean berbuat nakal lagi?" Tanya Mery menuntun Sean untuk duduk di Sofa

"S-sean memecahkan jendela kamar" cicitnya pelan

Mery agak kaget mendengarnya "kenapa?" Tanya Mery lagi

"Sean ingin keluar mah, Sean mau bermain dan sekolah seperti yg lain" jawabnya lirih

Mery tersenyum sedih, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa

"Sean sabar ya sayang, nanti Ken pasti akan mengizinkan Sean untuk bermain keluar kok" ucap Mery mencoba menghibur Sean

"Tapi kapan? Sean nggk sanggup lagi di sini mah"

Mery tidak menjawab lagi, dia tidak ingin memberi Sean harapan palsu, dia juga tidak tau kapan Kenneth akan berubah.

"Sean, sebaiknya kamu tidur ya, kamu kelihatan lelah" ucap Mery sekaligus mengalihkan pembicaraan

"Umm" Sean hanya bergumam lalu menidurkan kepalanya di sofa dengan berbantalan paha Mery

Mery tersenyum tipis dan mengelus kepala Sean sehingga beberapa menit kemudian Sean tertidur dengan lelap

"Kenneth, kapan kamus akan berubah" ucap Mery pelan

****

Cerita baru nih

Di jamin ga kalah seru sama Daddy Jeff
Oky bay bay

Crazy LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora